Tiga

50.3K 4K 227
                                    

Yeyeyeyyyyyy. Akhirnya bisa nulis lagi. Seneng deh.

Apa kabar? Masih nungguin kelanjutan cerita ini?

Jangan lupa Vote dan komen yaaaa

Happy reading!!!

***

Dilihat dari rekor fantastis Vino mematahkan hati cewek-cewek Trandana, Kezia nggak langsung percaya begitu saja dengan cerita-cerita manis yang dari tadi keluar dengan lancarnya dari mulut Flo. Tadi Flo bilang apa? Vino bawaan dia mawar setiap ketemu? Suapin makan? Nyanyiin lagu sebelum tidur? Uhhh.... Kayaknya itu cuma ada di drama korea aja deh. Dan khusus buat yang terakhir, Kezia nggak yakin seorang Vino bisa nyanyi karena di pelajaran seni budaya kelas sepuluh dulu suaranya nggak lebih bagus dari suara kucing pas lagi bersin.

"Dia nggak mungkin tiba-tiba mutusin gue gitu aja kan kayak kemaren, pasti nanti dia mau ngasih surprise. Ulang tahun gue kan tinggal dikit lagi," ucap Flo kelewat percaya diri. Kezia sih cuma bisa manggut-manggut aja sambil sesekali nyengir. Walau dalam hati udah muak banget denger curhatan Flo yang seakan nggak ada ujungnya itu.

Kalau bukan karena sebentar lagi pemilihan ketua cheers yang baru, gue sih ogah banget buang-buang waktu berharga gue di sini. Tapi mau gimana lagi? Kezia harus bisa ngambil hati Flo biar cewek itu milih Kezia jadi kandidat ketua cheers selanjutnya.

"Emang alasan Vino mutusin Kak Flo apa?"

Flo tiba-tiba cemberut. Wajahnya seakan menolak pertanyaan yang Kezia lemparkan, tapi akhirnya dijawab juga.

"Bosen."

Kezia seakan tak puas dengan jawaban itu.

"Cuma karena bosen?" tanyanya.

"Nggak sih." Flo menyesap milkshake coklat yang sejak tadi sama sekali belum disentuhnya. "Katanya gue bawel, manja, matre dan...."

"Dan?" ulang Kezia seraya mengangkat sebelah alisnya.

Flo terlihat ragu-ragu, lalu menghela napas berat.

"Dan... Katanya gue belum bisa ngebuat dia berhenti mikirin seseorang."

"Seseorang?" Kezia tiba-tiba penasaran.

"Entahlah. Mungkin mantannya. Gue pernah nguping pas Vino lagi ngobrol sama Aldi. Kalau nggak salah namanya Zi--"

Ddrrttt.... Drrttt...

Intro lagu boy in luv dari ponsel Kezia yang tergeletak di atas meja memotong ucapan Flo.

Kezia meraih handphonenya, lalu tersenyum begitu menatap nama si penelpon yang terpampang di layar handphone.

Private number is calling...

***

"Kalau itungan gue nggak salah, bulan ini udah ada lima cewek yang nampar dia, tiga cewek yang nyiram dia pake minuman, dan satu cewek yang neriakin dia 'berengsek' di depan umum," celetuk Andre begitu mereka berempat sampai di apartment milik Radit. Sepanjang jalan menuju ke sana, topik itu seakan tak ada habisnya. Teruuuuusss saja dibahas sejak kemarin. Sejak pertama ketemu Vino malah! ralat Andre dalam hati. Abisnya Vino itu sensasional banget sih di sekolah.

"Eh, Ndre. Jangan lupa juga sama satu cewek yang pura-pura jadi gila biar bisa balikan sama dia," tambah Aldi. Cowok itu tertawa. "Gue selalu ngakak kalau inget-inget yang satu itu. Siapa namanya?"

"Jennifer. Temen satu kelas gue sebelum dia malu dan akhirnya milih pindah sekolah ke London," jawab Radit seraya mengeluarkan laptop dari dalam tasnya.

Boyfriend With BenefitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang