Kring
Lonceng kecil di atas pintu itu berbunyi saat mereka masuk ke dalam toko tersebut.
"Selamat datang Mr. Ellgar, apakah ada yang bisa saya bantu?" tanya seorang lelaki tua pemilik toko tersebut.
"Aku datang untuk membelikan tongkat terbaik untuk keponakan ku yang satu ini. Kenalkan, Queen, ini Jack. Kau boleh panggil dia apapun," ucap Ellgar memperkenalkan keduanya.
Shaqueen tersenyum ke arah Jack. Kemudian matanya kembali melihat-lihat kotak-kotak yang tersusun rapi di rak tinggi di sana.
"Ambil ini Mr. Ellgar," Jack menyerahkan kotak hitam panjang. "Tongkat ini di buat dari pohon tertua dan terbaik di hutan Black Rain. Saya harap anda menyukainya."
Ellgar mengambil kotak tersebut dan mengangguk membenarkan perkataan Jack tentang tongkat sihir tersebut. Kemudian ia menyerahkan kotak tersebut kepada Shaqueen. Dengan senang hati Shaqueen menerimanya walaupun ia tidak tahu cara menggunakannya.
"Terima kasih paman Jack! Dah!!"
Mereka berdua keluar dari toko tersebut dan kembali mencari barang-barang lain yang perlu dibeli.
***
Setelah selesai, mereka mendatangi tempat yang terlihat seperti sebuah castle kuno yang ada di film-film.
"Baiklah Queen, ini sekolah mu nanti, namanya Fantastic High School," ucap Ellgar menunjuk ke arah sekolah tersebut. "Kita akan langsung pergi ke asramanya saja. Ayo!"
Ellgar membawa Shaqueen memasuki gerbang sekolah yang sangat besar. Tidak banyak orang yang sedang berada di luar, mungkin karena ini masih hari libur mereka.
"Paman, kenapa aku harus di asrama? Kenapa aku tidak di rumahmu saja?" tanya Shaqueen bingung.
"Ini adalah ketentuan dari sekolah. Setiap siswa yang bersekolah disini maka akan tinggal di asrama sekolah. Ini demi siswa itu sendiri," jelas Ellgar yang membuat Shaqueen mengangguk paham.
Mereka terus berjalan sampai akhirnya berhenti di depan sebuah gedung yang terdapat tulisan "The Women's Dormitory".
"Baiklah, dari sini kau akan masuk sendiri. Karena tidak mungkin pamanmu yang tampan ini masuk ke asrama wanita. Mereka bisa saja tertarik padaku," ucap Ellgar dengan gaya sok kerennya yang dibalas langsung oleh Shaqueen dengan menepuk lengan kanan pamannya.
"Oke oke, maaf. Kamarmu berada di lantai dua, kamar nomor 50. Akan ada namamu dan nama teman sekamarmu di pintu itu. Barang-barang mu sudah diantarkan ke atas. Sampai jumpa lagi Queen!" Ellgar menepuk puncak kepala Shaqueen lalu pergi dan melambaikan tangannya.
"Terimakasih paman! Dah!!" Shaqueen membalas dengan lambaian tangan juga.
***
Shaqueen's POV
"Hmm.. kurasa ini kamarnya. Terlihat jelas namaku disini. Dan aku akan sekamar dengan satu orang? Bukankah kamar lainnya berisi empat orang? Entahlah." Aku membuka pintu kamar tersebut dan terlihat betapa indahnya kamarnya. Kamar yang terlihat seperti rumahnya sendiri, fasilitas lengkap. Tetapi dimana teman sekamarku? Apakah ia sedang pulang liburan?
KAMU SEDANG MEMBACA
Fantastic High School (DISCONTINUE)
Fantasy#1 Sihir [16-5-2019] #7 Fantasy [18-5-2019] Shaqueena Almeera Frazza, Semua orang bisa menjadi penyihir. Tapi, tak semua orang bisa menjadi penyihir hebat. Semua penyihir bisa mencintainya. Tapi, tak semua penyihir bisa dicintai olehnya. Aku akan...