Baca terus gaess!!
Jangan lupa tinggalin vote and comment..
.
.
.
.
.
.
.
~~~Belum sempat Shaqueen kembali berdiri tegak, seorang laki-laki yang lain datang berjalan ke arahnya.
"Hey, kak. Kupikir kau masih di kamar club mu," suara yang tidak asing bagi Shaqueen membuatnya langsung berdiri kembali dengan tegak.
"K-kak Kai? Dan kak Lay?" Shaqueen terbelalak dan sedikit takut melihat Kai yang melihatinya dengan tatapan dingin. Sementara Lay hanya tersenyum ramah.
"Ya, Shaqueen. Kenapa kau ketakutan begitu? Ada masalah dengan kakakku?" Lay menepuk bahu Kai.
"Ma..maaf kak, aku tidak sengaja," Shaqueen kembali membungkukkan badannya sebentar dan segera berlalu pergi. Kai dan Lay memperhatikan punggung Shaqueen yang mulai menjauh.
"Kak, apa yang kau pikirkan?" mereka berdua mulai berjalan ke arah tangga lantai 2.
"Ntahlah," jawab Kai singkat.
"Kak,"
"Hm."
"Kak,"
"Hm?"
"Kak!"
"Sekali lagi kau bicara, bersiaplah untuk pergi bersama malaikat!" Tegas Kai yang sedari tadi kesal--karena Lay-- sambil mengepalkan tangannya. Lay hanya nyengir-nyengir sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
Mereka terus berjalan sampai ke lantai 2. Lay berhenti di dekat kelasnya dan Kai terus berjalan ke lantai 3.
**
"Hah.. hah.." Shaqueen berhenti tepat di depan pintu kelasnya. Ia terlihat ngos-ngosan sehabis berlari tadi.
"Hey!!" Tiba-tiba Jane datang dari arah belakang dan mengejutkannya. "Apa yang membuatmu begini? Kau habis lari pagi?" Shaqueen tidak menjawab dan kembali berjalan masuk ke ruang kelas.
Saat mereka sudah masuk ke kelas, mereka langsung duduk di bangku mereka masing-masing. Shaqueen yang baru saja duduk mulai mengatur nafasnya kembali.
"Kau tahu Jane? Tadi aku tidak sengaja menabrak kak Kai dan ia hanya menatapku dengan tatapan yang sangat dingin," Shaqueen memulai ceritanya.
"Yah, itu biasa. Kak Kai memang selalu menatap dingin ke semua orang," ucap Jane santai.
Shaqueen hanya menganggukkan kepalanya. "Oh ya, di mana John? Bukankah kalian selalu berdua?" Shaqueen mulai memperhatikan kelasnya dan tidak mendapati ada John disana.
"Dia ke toilet. Tidak mungkin aku kesana," Jane memutar bola matanya malas. Shaqueen hanya tertawa pelan.
"Oh, aku lupa. Semalam kemana kau saat di perpustakaan itu, Shaqueen?" Jane teringat saat ia kehilangan Shaqueen di perpustakaan.
"Aku? Umm, sebenarnya aku.. hmm.." terlihat Shaqueen seperti mencari-cari alasan, tidak ingin mengatakan bahwa ia dibawa ke kamar Ralprince semalam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fantastic High School (DISCONTINUE)
Fantasy#1 Sihir [16-5-2019] #7 Fantasy [18-5-2019] Shaqueena Almeera Frazza, Semua orang bisa menjadi penyihir. Tapi, tak semua orang bisa menjadi penyihir hebat. Semua penyihir bisa mencintainya. Tapi, tak semua penyihir bisa dicintai olehnya. Aku akan...