Yeri terduduk diam di bangku kelasnya. Masih dengan kepalanya yang menunduk membaca novel di tangan dan belum ada niat untuk beranjak meskipun sejak tadi Yoojung udah ngomel bilang Jungkook nyariin dia.
Toh udah selesai, ngapain masih ketemu?
"YER IH STOP DULU" geram Yoojung gemas, langsung merebut novel itu begitu aja.
"Gue gak mau, Yoojung. Jadi stop dan balikkin novel gue." Sahut Yeri tegas. Yeri mengulurkan tangannya, sementara Yoojung mendecak dan mengembalikan novel itu kasar.
"Gue paham kalau lo kecewa sampai gak mau ketemu dia. Tapi seenggaknya kasih dia kesempatan buat jelasin, Yer"
Yeri sempat terdiam, hampir termakan omongan Yoojung.
Tapi hanya sekilas. Sebelum cewek itu menggeleng pelan untuk menyadarkan diri.
Gak. Yeri harus kuat.
"Udah lah-"
"Bukannya lo yang bilang, kalau semua orang berhak punya kesempatan kedua?" Celetuk Arin membuat Yeri jadi membungkam.
"Atau jangan-jangan.."
"...Jungkook bukan orang?"
Yeri refleks mengumpat. Emang temen dia otaknya pada gak bener.
Yeri melongos pelan sambil merutukki dirinya sepanjang perjalanan gadis itu ke halaman.
Bego, kenapa sih gue lemah gini?
Hingga Yeri mengangkat wajahnya, gadis itu terdiam dengan mulut menganga.
Emang ya, kalau brengsek akan selamanya brengsek?
Yeri menghela nafasnya kasar, ingin berbalik dan pergi dari sana, namun tertahan oleh 2 tangan yang berada di bahunya.
"Fak" umpatnya refleks ketika melihat sosok tinggi June dan Mingyu ada di kiri dan kanannya. Lebih tepatnya, mereka berdua yang menahan bahu Yeri.
"Dengerin dulu dia mau ngomong apa" kata June dengan tatapan yang masih terarah ke Jungkook dan Sana yang lagi bicara.
"Kenapa sih cewek selalu percaya sama yang dia lihat doang? padahal dalam panca indra, telinga juga perannya penting" rutuk Mingyu membuat Yeri jadi mendecak, lalu gadis itu menepuk pelan kedua tangan yang ada di bahunya agar terlepas dari bahunya.
"Kalian berdua kayak tim sukses dia sekarang" omel Yeri menyahuti. Dengan bibir yang mencuat kecil, gadis itu tak sengaja melirik ke arah Jungkook dan Sana.
Sial, Yeri kesal.
"Gue hanya mau bantu dia. Soalnya dia beban banget kalau push rank pas galau"
"Jungkook udah janjiin gue paket mekdi buat gue sama yayang, hehe"
Yeri langsung melongo. Rasanya dia mau nabok muka polos Mingyu dan muka santai June.
KENAPA SIH MAU TEMEN GUE ATAU JUNGKOOK, GAK ADA YANG BENAR ASTAGA..
"Tuh cowok lo. Sana selesaiin" ucap June tiba-tiba, lalu mendorong Yeri maju. Yeri hampir tersungkur kalau aja Jungkook gak nangkap dia.
"BISA GAK SIH GAK PERLU DORONG??!"
"gak sengaja elah"
Jungkook terkekeh menatap dalam Yeri yang kini mendumel dengan pipi yang merona. Yeri malu kah?
"LO JUGA NGAPAIN LIHAT-LIHAT" Semprot Yeri tak kalah galak ke Jungkook.
"Kalem bu.."
"Ck. Kesel gue"
Jungkook langsung melirik June dan Mingyu yang kini sengaja terbatuk untuk menggoda. Cowok itu menatap tajam mereka berdua, lalu menggerakkan kepalanya kecil bermaksud mengusir.
"Untung gue peka. Yok Jun, cabut" ajak Mingyu menepuk June.
"Yoi"
Dan kini tersisa mereka berdua.
Jungkook baru sadar, ada yang bergetar begitu iris matanya menangkap sosok Yeri.
"Maaf"
***
a/n:
AKU POTONG SAMPE DI SINI DULU Y WQWQWQ
KAMU SEDANG MEMBACA
Heart Shaker; Jeon Jungkook
Fanfic2nd story of #KutilUnyuSquadSeries project Jungkook tak pernah serius jika menyangkut hati. Tapi tidak lagi. 20/10/2018 #1 - ffindonesia 11/03/2021 #4 - jungri © yoojune, 2018