Zella berjalan menuruni tangga bersama vano yang berada di belakang nya
Zella melihat dua orang yang sedang duduk menghadap langit yang sudah senja
"Ekhemm" zella berdehem membuat kedua orang yang sedang memblakangi nya menengok ke belakang
"Zella" panggil perempuan yang kira kira sudah berumur 45 thn. Tersebut
"Sini mamah sama papah ingin bicara sama kamu" panggil dian selaku ayah zella
"Ada apa?" Tanya zella dingin
"Mamah dan papah sudah mengambil keputusan kalau mamah sama papa-" ucapan dian terpotong
"Gausah bahas hal itu zella ga mau denger, kalau kalian emang mau pisah silahkan. Toh kata kata zella juga pernah di anggepkan? Zella juga ga pernah di hargain atau di lihat sama kalian berdua, jadi zella udah ambil keputusan buat ga anggep dan ga hargain kalian, sekian dari zella terimakasih?!" Ucap zella dingin + tegas seraya meninggalkan dian dan nina yang hanya menatap punggung anak nya lirih
Mereka tau mereka salah tapi seenggak nya tolong dengarkan penjelasan mereka dulu
Sedangkan vano hanya menyaksikan perdebatan tersebut
"Loh ada nak vano disini?" Tanya nina yang melihat vano berada tidak jauh saat zella berdiri tadi
"Ah tante i..iyah" vano menggaruk tengkuk leher nya yang tidak gatal
"Siapa dia?" Tanya dian bingung
"Oh dia ini anak nya sintia loh temen kita SMA dulu" ucap nina sambil mengingat kejadian masa SMA nya dulu
"Oh iyah iyah aku inget, kamu anak nya farhan kan" ucap dian antusias
Vano mengagguk canggung seraya menjawab ucap dian "iyah om"
"Kamu disini udah lama ?"
"Udah sih dari jam setengah 6 man, oh iyah tadi mamah nitip cake buat tante sekeluarga"
"Loh kok jadi ngerepotin, tante belum bisa reunian lagi sama mamah papahkamu, bilang sama mamah papah kamu makasih" ucap nina smbil tersenyum hangat
"Iyah tan, maaf tan om kayak vano harus pamit dulu ini soal nya udah malam banget" ucap vano
"Loh kok cepet banget, padahal om sama tante mau ngajak kamu makan malam sama kita semua"
"Hehe gausah tan vano udah makan di rumah, yaudah tan om vano pamit dulu"ucap vano sambil menyalami kedua orang tersebut
Vano berjalan mengarah ke arah motor nya yan terparkir di samping motor hitam milik zella
Vano menjalan kan motor nya hingga keluar dari rumah yang mewah dan megah tersebut
.............................................................
Vano sampai di depan rumah nya vano memasuki halaman rumah dan mematikan motor merah nya tersebut
Vano berjalan memasuki rumah nya
"Vano dari mana saja kamu?" Tanya farhan yang dateng dari belakang vano
"Astagfirullah pah ngagetin ajah"
"Maaf, dari mana kamu? Kok pulang nya malam?"
"Dari rumah nya tante nina sama om dian pah" ucap vano sambil mendudukan diri nya di sofa
"Nina sama dian?"
"Iyah nina sama dian han" ucap sintia sambil berjalan ke arah farhan dan vano
"Nina sama dian yang temen kita SMA dulu yang?"
Sintia mengagguk sebagai jawaban dari pertanyaan farhan
KAMU SEDANG MEMBACA
reliable player
Genç KurguSeorang gadis perempuan yang berubah menjadi seorang reliable player karena masa lalu nya yang sangat menyedihkan tidak hanya karena keluarga yang menyangkut urusan hidup nya tapi juga masalah hati yang menyangkut nya Disisi lain seorang laki lak...