Level 6 : Si pangeran dari serigala hago
"Vin GGS....?
"... Jadi doi anak sini?"
"Heol! Wanjeon! Jinjja! Really! Daebak!"
"Duh. Jantung gue!" Yena memegangi perutnya dengan sebelah tangan. Kebiasaannya ketika sedang salah tingkah—ucapan dan perbuatrannya tidak sinkron.
"Ah, nyesel gue nggak nerima undangan permainannya." Dia menghentakkan kakinya kesal. Wajahnya semakin menempel di kaca jendela agar bisa melihat wajah cowok itu.
Tepuk tangan meriah mengiringi usainya permainan piono si cowok. Bahkan sorak sorai yang mayoritas perempuan sampai terdengar ke luar ruangan. Yena juga ikutan bertepuk tangan sampai buku dan wadah pensilnya terjatuh. Saat itu bertepatan dengan bel selesainya jam kedua dibunyikan. Sambil menggerutu, Yena memunguti peralatannya.
Buku, bolpoin hitam, bolpoin warna-warni, tipe-x, penghapus, kresek sampah, pensil, cutter, sticky note, rautan, gunting kuku, flashdisk, dan penggaris busur sudah dipungutnya. Kurang satu.
Cermin.
Yena mulai panik ketika para siswa dari ruang musik satu persatu mulai meninggalkan ruangan.
"Duh, mana sih," gumamnya. "Cermin ajaib gue. Eodiya (dimana), eo?"
"Cari apa ya mbak?"
"Mampus," batin Yena karena dia sedang dalam posisi yang kurang bagus; berlutut di depan ruang musik persis seperti pembantu yang sedang mengepel lantai.
Yena langsung berdiri, posisinya membelakangi cowok yang menegurnya. "Barang gue," jawab Yena tanpa menoleh.
"Duh, mana ya," ucapnya yang justru berjalan maju, ingin meninggalkan ruang musik. Berniat kabur sebelum malu sendiri.
"Eh, tunggu! Lo cari cermin ini?"
Kali ini suaranya lebih berat. Yena mau tak mau berhenti. Cermin
berharganya.Yena menoleh. Matanya membulat. "Loh! Vin!" Pekiknya refleks.
Cowok yang tengah mengulurkan cermin itu menatap Yena bingung.
Baru sadar melakukan tindakan bodoh, Yena menepuk mulutnya pelan.
"Barusan lo panggil gue", tanya cowok itu.
"Gile lo Vin, udah dapet yang baru aja sih."
Cowok berkacamata menyenggol cowok bernama Kevin itu. Kemudian Kevin membalasnya dengan cubitan di lengan.
"Iya. Lo Vin kan, Di hago? Ini gue yang punya nama id hago raisyawati," ucap Yena percaya diri. Daripada dikatai sok kenal, penggemar rahasia atau stalker.
Kedua cowok itu berpandangan.
Meneguk ludah dengan was-was. "Masa lo nggak inget sih? Yang kemarin sore lo ajakin main
werewolf hago. Tapi sayangnya gue lagi solat magrib, jadi nggak tahu."
KAMU SEDANG MEMBACA
HAGO #YOURKIDUCEEHS
Teen Fiction"Cinta itu datangnya dari download aplikasi HAGO, nge-game sama lawan jenis, ngobrol, ketawa-ketawa bareng, ngepoin profil, barulah turun ke hati." YENA ㅡ Kpopers akut yang sok gaul. Rela ngabisin quotanya buat main HAGO demi satu tujuan, dapet...