Level 11 : Meet Him Again; Ekskul — Gadis Berpita Ungu
Hari Jumat adalah hari ekskul di EHS. Saat ini, Yena sedang duduk di pinggir lapangan olahraga, mendengarkan pengarahan Mbak Indah selaku pembina klub 3R (Reuse, Reduce, Recycle).
Sebenarnya Yena kurang suka mengikuti kegiatan ekstra, terutama yang menggunakan fisik. Tapi karena kelas X diwajibkan mengikuti minimal satu kegiatan ekstra atau klub, Yena terpaksa mengikuti klub 3R. Itu pun dipilihnya setelah salat istikhoroh.
Kemudian Yena dan beberapa anggota klub mendapat tugas dari Mbak Indah. Yena sendiri mendapat tugas mengumpulkan sampah an-organik yang sekiranya dapat diolah menjadi kerajinan di area lapangan basket dan voli.
"Woi, ada pemulung cantik tuh. Godain yuk!" Ucap seorang cowok berseragam basket, memanggil pada teman-temannya.
Mereka menoleh, melihat pada Yena. Dan sedetik kemudian, Yena melepas sepatu lalu melemparnya ke arah cowok tadi. Tepat mengenai perutnya.
"Hahahahaha."
"Bisa jadi judul FTV nih, Cantik-Cantik Pemulung."
Rachel, teman sekelas Yena merangkul bahu Yena ketika Yena hendak memukul cowok tadi. "Diem kenapa sih Lang! Dia lagi PMS tahu," ucapnya pada si cowok yang bernama Gemilang.
"Hehe. Canda elah," kata Gemilang kemudian.
Yena merengut. "Gak lucu! Awas aja kalau lo semua berani ngatain gue lagi, gue nggak bakal bantuin kalian piket."
"Yah, jangan dong Na!" Timpal mereka.
"Gue tanpa elo itu bagaikan sapu lidik nggak dikaretin, ambyar," celetuk salah satu mereka.
"Elo itu pahlawan kebersihan di kelas Na. Kalau bukan elo, siapa lagi?"
Ya, setidaknya begitulah cara mereka merayu Yena. Karena Yena adalah kuncinya kebersihan di kelas mereka. Yena itu ya, ibarat penyedot debu otomatis di X1. Tanpa diminta pun, dia akan bersih-bersih kelas ketika dirasa kelas mereka kotor.
"WOI GEMILANG! CEPETAN! PERTANDINGAN MAU DIMULAI," Teriak seseorang cowok berseragam basket lainnya.
"Kuy gaes, ke sana." Gemilang pergi diikuti beberapa siswa lainnya.
"Kuy, Na!" Rachel yang masih merangkul Yena, menariknya.
"Loh, mau kemana?" Protes Yena.
"Nonton live bokep. Ya, nonton pertandingan basket lah."
Yena berdecih. Melepaskan tangan Rachel. "Gue ada tugas dari Mbak Indah."
Rachel ikutan berdecih. "Halah, gampang. Kerjain nanti aja! Lo mau dicap nggak punya solidaritas? Itu temen kita tanding loh."
Yena mengedikkan bahunya, mengambil kembali sepatunya dan memakainya. "Bodo! Cuma Gemilang kan yang main. Lagian mereka aja kagak punya solidaritas ke gue."
Rachel meringis. "Lah, jangan baperan gitu dong. Lagian lo sendirian di sini, ntar dikira jomblo."
"Sorry ya, gue bukannya jomblo. Tapi gue lagi ta'aruf."
Rachel mendorong bahu Yena. "Halah, gaya lo. Jomblo nggak usah banyak ngeles."
"Heh, sesama jomblo dilarang saling merendahkan ya! Lagian merendahkan jomblowati lain nggak bakal bikin derajat kejombloan lo lebih tinggi."
Rachel kalah telak. Dia tak bisa membalas ucapan Yena.
"Terserah lo deh. Pokoknya lo nonton bareng sama kita-kita. Ntar, gue kenalin ke temen ekskul gue deh. Ganteng orangnya."
KAMU SEDANG MEMBACA
HAGO #YOURKIDUCEEHS
Teen Fiction"Cinta itu datangnya dari download aplikasi HAGO, nge-game sama lawan jenis, ngobrol, ketawa-ketawa bareng, ngepoin profil, barulah turun ke hati." YENA ㅡ Kpopers akut yang sok gaul. Rela ngabisin quotanya buat main HAGO demi satu tujuan, dapet...