Level 23 : Her Story — The Reason
Siswi berseragam SMA Permata Bakti 10 itu menatap bangunan di depannya untuk beberapa menit. Pegangannya di tali tas punggungnya semakin erat seiring desahan napasnya yang entah sudah ke berapa.
Benar. Dia harus melakukannya sekarang.
Dia lantas mengeluarkan handphone dari saku jaketnya. Membuka aplikasi whatsapp.
Chat Whatsapp — My Obi
Robin. Gue tunggu di mixme
Ada yang ingin gue omongin (delete)
Gue mau minta maaf
Setelah muncul tanda centang dua, gadis itu memasukkan benda pipih itu ke saku jaket lagi.
Dengan diiringi satu tarikan napas, kaki jenjangnya melangkah memasuki kafe yang letaknya tak jauh dari Epikhigh school— Mixme.
***
Bel tanda pelajaran berakhir telah dibunyikan dua menit yang lalu. Robin sedang melakukan peregangan setelah tidur selama satu jam pelajaran terakhir.
"Herman deh gue sama elo. Di kelas tidur mulu, tapi nilainya bagus-bagus aja," dengus Kevin yang sedang merapikan buku dan peralatannya.
Robin menguap. Kemudian tersenyum lebar sambil mengusap sudut matanya yang berair.
"Udah takdir, bro." Robin terkekeh. Tangannya bergerak untuk mengambil handphone.
Setelah beberapa detik berkutat dengan hp, Robin buru-buru memasukkan semua barangnya ke dalam tas.
"Eh, gue balik duluan," pamitnya pada Kevin seraya menepuk pundaknya. Dan hanya dalam hitungan detik, punggung cowok jakung itu telah menghilang.
Kevin yang awalnya terheran, tiba-tiba menepuk jidatnya. "Lah Bin, gue balik sama siapa woi!" Teriaknya yang sebenarnya percuma.
Yena baru saja keluar dari pintu kelas. Tapi ketika pandangannya tak sengaja melihat sosok cowok yang tengah berlari menuju ke arahnya, dia masuk ke kelas lagi.
Dia bisa mendengar suara langkah dari orang itu. Dan selanjutnya, suara itu....
Menjauh.
Entah kenapa masih ada debaran aneh yang ia rasakan. Bibirnya tanpa terasa membentuk sudut lengkung.
Mungkin dia masih berharap sama cowok itu.Ucapan Kevin berdengung di telinganya.
Yena menggeleng kuat-kuat.
No. Dia hanya masa lalu.
"Lo lagi ngapain sih Yen?"
Teguran Ryuuga membuat Yena kembali ke pikiran jernihnya.
"Oh, gue— lagi peregangan kepala. Biasalah, pegel habis tidur di pelajaran terakhir," ucap Yena salah tingkah. Dia kemudian melakukan peregangan seperti yang biasa dilakukan ketika pemanasan sambil berhitung "Satu dua... Satu dia..."
"Hadeh. Aneh-aneh aja sih lo. Ya udah, gue balik dulu."
"Hm, ati-ati."
Seperginya Ryuuga, Yena langsung menghembuskan napas lega. Sambil menepuk-nepuk dadanya, dia meyakinkan diri bahwa hatinya sudah sembuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
HAGO #YOURKIDUCEEHS
Teen Fiction"Cinta itu datangnya dari download aplikasi HAGO, nge-game sama lawan jenis, ngobrol, ketawa-ketawa bareng, ngepoin profil, barulah turun ke hati." YENA ㅡ Kpopers akut yang sok gaul. Rela ngabisin quotanya buat main HAGO demi satu tujuan, dapet...