1.Beginning of the story

47 2 0
                                    

"Gue gasuka sama cowok yang banyak gaya! Gantengnya engga jeleknya iya"

#Nadineameliarzk

***

Tak terasa 3 hari MOS sudah dapat dilaksanakan dengan lancar. Dan hari ini waktunya pembagian kelas sesuai dengan kejuruan masing masing.

Ditempat yang sama Nadine berharap cemas dengan kelas barunya yang akan ia tempati. Dia berharap dia bisa masuk IPA demi mewujudkan impiannya untuk membuktikan pada dunia bahwa dia sanggup melakukan hal yang terbaik.

Suasana semakin menegang ketika staff TU menempelkan daftar siswa di depan jendela setiap kelas. Namun sekarang Nadine justru mempunyai firasat buruk tentang hal yang akan terjadi, but Nadine tetap berfikir positif.

Nadine sekarang mulai mencari cari namanya yang tertera dari X IPA 1 sampai di IPA 3 Nadine belum juga menemukan namanya hingga Naura teman smp nadine memanggil Nadine sambil sedikit berteriak "nad Nadine nama kamu ada di kelas IPS 2" ucapnya lantang.

Saat itu juga dada Nadine terasa sesak sangat sesak, tak sadar hingga air mata Nadine lolos begitu saja tanpa aba aba.

Gue gagal, gue bodoh, gue lemah, terimakasih dunia telah menghancurkan mimpi nadine. Batinya frustasi.

Nadine berlari entah pergi ke arah mana, Nadine terisak, dada Nadine semakin sesak jika mengingat akan hal ini. Firasat buruknya benar akan hal yang akan menimpanya.

"Gue gagaaaaaaaal" teriak Nadine ketika berada di lorong sepi hingga ia menggebrak pintu kamar mandi dan masuk kedalamnya. Disana Nadine mengeluarkan semua emosinya, semua unek uneknya. Nadine terisak sangat terisak.

Apakah Nadine gabisa buat ngewujudin mimpi nadine menjadi seorang dokter? Apakah Nadine akan menjadi seseorang yang akan selalu merepotkan orang lain jika Nadine sendiri gabisa menjadi seorang dokter? Apakah Nadine udah nggak bisa berharap lagi sama impian Nadine? Kata kata itu lolos begitu saja dari mulut Nadine tanpa permisi.

"Pengumuman untuk seluruh siswa siswi kelas X diharapkan kumpul di ruang aula sekarang juga!" Pengumuman ini sampai ke telinga nadine, tapi Nadine  menghiraukannya begitu saja. Nadine keluar dari kamar mandi dengan keadaan yang sangat memprihatinkan. Matanya bengkak, bibirnya mendadak jadi doer, rambutnya acak acakan hingga bekas air mata yang masih menempel di sekitar kelopak mata.

Nadine melangkahkan kakinya keluar kamar mandi dan berniat untuk pulang kerumahnya karena memang keadaanya tidak memungkinkan jika Nadine kumpul di ruang aula. Kepala Nadine terasa berat, badanya seperti orang yang sedang meriang, dan hatinya sekarang seperti sedang iris iris.

Nadine tersenyum licik bahkan untuk membahagiakan diri gue sendiri aja gue nggak bisa batinya dan berlalu pergi tapi ketika ingin melangkahkan kakinya lagi tangan nadine dicekal oleh seorang perempuan yang seumuran denganya. "Lo mau kemana nad?yuk ke kelas" ucapnya yang tak lain adalah Rachel.

Rachel dan Nadine sebenarnya sudah kenal satu sama lain semenjak mereka SMP namun mereka tidak begitu dekat bahkan untuk saling berkomunikasipun mereka jarang melakukanya.

"Selamat Lo masuk IPA hel" ucapnya sambil tersenyum palsu.

Rachel yang bingung saling menautkan alisnya "lah bukanya Lo juga yak?kita kan sekelas"

Good GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang