4. First moment

39 4 0
                                    

"Definisi bahagia setiap orang memang berbeda-beda, kadang Dimata kita itu terlihat biasa-biasa saja tapi menurut orang yang merasakan bahagia itu merupakan wujud karunia Tuhan untuknya yang tidak terhingga"

#Nadine Amelia R.

$ HAPPY READING $

"My Album I'm coming" seru Nadine bersamaan dengan bel pulang berdering.

Nadine memasukan buku-bukunya yang masih tergeletak tak beraturan diatas mejanya kedalam tasnya dengan senyum sumringah mengingat hari ini juga Nadine akan memeluk album barunya lagi.

Sesekali Nadine bergumam menyanyikan lagu yang terdapat didalam album yang akan dibelinya nanti. Ketika dirasa semuanya sudah beres dan memastikan tidak ada yang ketinggalan, Nadine menghampiri Alana yang juga sedang memasukan bukunya kedalam tas bedanya Alana lebih tak beraturan memasukannya berbanding terbalik dengan Nadine yang rapih dan teratur.

Alana yang menyadari kehadiran Nadine menghembuskan napasnya pasrah, setelah ini uangnya pasti akan ludes. Alana tau jika harga album KPop tak murah dan lebih heranya masih saja album itu laku kalau menurut Alana lebih baik menghabiskan uang untuk makan daripada untuk membeli hal-hal seperti ini.

Tapi jika dibalikkan kepada nadine pasti Nadine akan lebih memilih album dibanding makan, pernah saat itu Nadine tidak makan dan minum untuk menghemat uangnya demi bisa membeli album idolanya.

Begitulah hidup beda orang beda tujuan, beda orang beda pendapat, dan beda orang beda pula keinginan serta pola pikirnya.

"Nih duitnya" ucap Alana mengagetkan Nadine sambil memberikan beberapa lembar uang berwarna merah.

"Yaudah nanti aja bayarnya pas nyampe toko kan gue bukan penjualnya"

"Ya tapi Lo yang mau beli kan" Alana geregetan sendiri dibuatnya.

"Aduh Lo gimana sih kan kita kesana bareng"

"Aduh enggak-enggak pacar gue nanti marah sama gue bagemana coba"

"Ya nggak gimana-mana lah. Masa nih ya Lo tega nyuruh gue sendirian beli album kan jauh kalo gue diculik gimana coba" rengek Nadine yang lagi lagi membuat Alana berdecak di depannya.

"Ya bukan urusan gue lah yang penting gue kan udah ngasih nih du... " Belum sempat melanjutkan kalimatnya barusan, tiba-tiba saja pintu kelas di dobrak oleh seorang cewek yang penampilannya sangat berlebihan menurut nadine.

Cewek itu menatap sinis ke arah nadine, Nadine yakin cewek ini adalah cewek yang sering membuat masalah. Lihat saja bibirnya sangat merah Nadine sendiri bergidik ngeri dibuatnya.

Bukan karena sekolah yang membolehkan muridnya memakai makeup hanya saja merekanya yang tidak tau aturan. Lihat saja jika sudah kepergok waka kesiswaan pasti mereka tidak akan bisa selamat darinya.

Cewek itu semakin mendekati Alana dan Nadine dengan tatapan sulit diartikan tapi tunggu-tunggu kenapa Alana melemparkan senyum kepadanya? Jangan-jangan Alana suka lagi sama cabe cap kaki eh keceplosan:v. Cewek itu begitu lihai berjalan sambil memainkan rambutnya yang sedikit bergelombang.

"Sayang aku gabisa pulang bareng dulu ya temen-temen aku ngajakin meet up" ucapnya nyaring sambil sedikit menjauhkan Alana dari Nadine.

Nadine yang mendengarnya membelalakkan matanya tak percaya apa tadi sayang? Apa dia pacar Alana? Yang benar saja Alana mau dengan cewek itu apa yang pantes dibanggain buat cabe kaya dia.

"Yaudah hati-hati dijalan ya! Kalo udah selesai acaranya langsung pulang jangan kemana-mana dulu entar aku jemput" ucap Alana seperti memerintah.

"Iyaa kamu tenang aja aku bisa jaga diri kok dadah sayang" cewek itu melenggang pergi, ketika hampir menyamai posisinya dengan Nadine dia sengaja mendorong bahu Nadine dan membuatnya mundur beberapa centi.

Good GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang