12. Deg-degan

13 3 0
                                    

"Alana Tampan"

Alana tersenyum miring "Alhamdulillah akhirnya ngaku juga kalo gue emang tampan"

"Iya tampan kalo disandingin bareng sama monyet monyet di kebon binatang!" Nadine tak terima dengan ke PD an Alana kembali berujar.

"Oh gitu yaudah gue gelitikin la___"

"Iya iyaa Lo tampan! Puas Lo"

Alana mengangguk sembari tersenyum, setelahnya mereka berdua hanya diam tidak ada yang mengawali pembicaraan hingga ketika Alana melirik ke arah tangan Nadine, Alana baru tersadar kalau tangan Nadine pun ikut berdarah karena berebut pecahan kaca itu dengannya.

Alana menggenggam tangan Nadine dan melihatnya lekat "harusnya Lo jangan korbanin diri Lo gini karena gue" ucap Alana lembut

"Siapa juga yang mau korbanin diri gue sendiri buat Lo? PD bgt"

Alana mendengus kesal, selalu saja cewek di depannya ini tak pernah merespons baik saran yang diberikannya "sini gue obatin"

Alana fokus dengan apa yang sedang dikerjakannya sekarang, menetesi obat merah ketangan Nadine dan sesudahnya ia membalut luka Nadine dengan kain kasa "jangan-jangan Lo sengaja ngerebut pecahan kaca dari gue tadi biar tangan Lo couple lan sama kayak gue"

Nadine mengangkat sebelah alisnya "maksudnya?"

"Iya kalo Lo ngerebut pecahan kaca itu dari gue otomatis kan tangan Lo luka dan diperban kayak gini" ucap Alana sambil menunjukan tangannya dan tangan Nadine yang sudah terbalut dengan kain kasa "jadi kalo gini kan kita couple gitu make perban"

"Unfaedah bgt tau ngga gue ngelakuin ini biar couple lan sama Lo"

"Hmm" Alana hanya membalas ucapan Nadine dengan deheman.

Memang tangan mereka berdua sekarang sama-sama sedang di balut dengan kain kasa, letaknya pun sama hanya posisi lukanya saja yang berbeda, jika Alana di jari-jari tangannya kain halnya dengan Nadine yang terluka di telapak tangannya. jika orang lain melihat keduanya pasti akan dibuat terheran-heran olehnya.

"Yuhuuuuu babang Roy kembali"

Nadine yang mendengar hanya mendengus tak minat

"Nih pesenan kalian berdua kita duluan ke masjid yaa si Roy udah tobat, katanya dia pengen cepet-cepet ke masjid biar adem"

"Iya lah adem orang masjidnya full AC ditambah free WiFi" sambung Nadine

"Lo nyambung ajasii perasaan! Gaada yang nyuruh Lo ngomong" jawab Roy tak terima.

"Lah emangnya kalo gue ngomong harus ada yang nyuruh dulu gitu?"

Rey dan Alana yang melihat hanya memijat pelipisnya pening
"Aduuh kalian berdua berantem terus kalo ketemu udahlah kita duluan byee Al, Nad" ucap Rey dan kembali menarik Roy agar tidak terus-menerus mengganggu Nadine.

Setelah mereka berdua pergi Nadine bangkit hendak mengambil piring di rak UKS satu yang harus diketahui UKS ini bisa dibilang cukup besar jika dibandingkan sekolah lain selain kotak obat di UKS ini juga terdapat rak yang berisi sendok, piring, dan gelas ditambah ada AC di dalamnya selain itu ada juga ruangan tanpa AC membuat siapa saja yang sakit betah berada di UKS.

Good GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang