17.Start On

10 2 0
                                    

"Ada yang nyaman tapi bukan admesh"

#coaboo

Selamat membaca sobat ambyar

Bel pulang sekolah begitu memekakkan telinga membuat para siswa berseru senang dan segera merapihkan buku-bukunya yang masih berserakan diatas meja.
Begitupun dengan ketiga gadis yang menghentikan fokusnya mempelajari materi untuk merapihkan buku mereka.

Baru saja ketiganya selesai merapihkan buku dan meletakkannya di dalam tas seorang lelaki datang menghampiri ketiganya ralat ralat lebih tepatnya menghampiri Nadine dengan senyum sumringahnya.

Bukannya membalas senyumannya Nadine justru memutar bola matanya malas "apa Lo"

Alana iya orang itu Alana, ia terkekeh pelan sambil mengacak rambut Nadine lembut yang langsung di tepis oleh Nadine "temenin gue makan yuk laper" ucapnya.

Nadine menatap Alana horor "emangnya gue emak Lo? Makan aja Sono sendiri" sewot Nadine yang malah membuat Alana mendengus kesal.

Alana mencoba bersabar menghadapi cewek yang tidak punya sifat tetap memang harus ekstra ekstra ekstra sabar, dia menarik nafas dan menghembuskannya pelan kemudian memaksakan senyumnya sambil mendekat ke arah Nadine lebih tepatnya berbisik.

"Ehmm gue baru aja cair yakin ngga mau belanjain oppa oppa lo?" Bisiknya tepat di samping Nadine membuat Rachel dan Shelina yang menyaksikan mendengus kesal lantaran tak mendengar apa yang Alana ucapkan kepada Nadine.

Nadine yang belum konect akan ucapan Alana langsung melihat ke arah Alana dengan sinis "enggak!" Namun sedetik kemudian dia membelalakkan matanya kemudian tersenyum manis ke arah Alana.

Tanpa di duga-duga Nadine langsung merangkul lengan Alana membuat pemiliknya merasakan detak jantungnya yang abnormal berbeda dengan Nadine yang tak merasakan apapun.

"Ayo mau makan dimana? Selesai makan jangan lupa ke supermarket ya!" Nadine masih merangkul lengan Alana sambil menariknya agar mengikuti jalannya.

Alana mengerutkan keningnya bingung memangnya oppa oppa itu juga ada di supermarket? "Ke supermarket ngapain"

Nadine mendelik ke arah Alana kemudian berjinjit untuk mendekatkan bibirnya ke telinga Alana bermaksud ingin berbisik "gue mau beli inces Sophia"

Alana yang mendengarnya semakin bingung ada-ada saja wanita di depannya itu. Tidak apa apa yang penting ia sudah berhasil memancing Nadine dengan umpannya.

Di lain situasi Rachel yang masih menyaksikan itu hanya bisa mengumpat dengan suara kecil takut-takut jika masih ada guru yang berkeliaran di sekitar kelas "emang si setan itu kalo ada yang gratisan langsung sabet sampe lupa temen sendiri!" Rachel berucap datar namun penuh amarah.

Shelina menatap Rachel kemudian mengangguk setuju "aku takut aja kalo dia ketemu culik terus dibodohin sama culik itu" shelina membayangkan ucapannya itu dan bergidik ngeri.

Rachel dan shelina melangkahkan kakinya keluar kelas untuk menuju rumahnya masing-masing. Ketika keduanya sampai di depan pintu dan ingin berbelok ke arah kanan, seorang lelaki yang sedang bersandar mengejutkan keduanya sedetik kemudian Rachel tau siapa lelaki itu "loh ka Fahri ada apa?" Tanya Rachel kepada lelaki itu yang tak lain adalah Fahri.

Good GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang