Maaf, aku sering mencuri pandang ke arahmu.
~Asheva Khoirunnisa Fahrezi~
Doa ku terkabul. Aku mempunyai teman yang beriman di sekolah baruku ini. Aku takut salah pilih pergaulan, karena itu bisa mengakibatkan runtuhnya imanku.
"Va! Ayo ke kantin! " seru Aurel yang membuyarkan lamunanku.
"Ehhh... Ehmmm.... Enggak deh rel, kamu saja yang ke kantin" jawabku.
Jujur aku takut jika akan bergaul dengan murid laki-laki yang pasti banyak berada di kantin.
"Aku sebenarnya tau alasanmu va, atau mau ngak aku temenin kamu keliling sekolah! Kan kamu belum tau banyak ruangan kan? " ajak Aurel antusias.
"Tidak perlu rel, aku akan mengenal sekolah seiring berjalannya waktu kok. Kamu ke kantin saja, aku mau istirahat di kelas saja"
"Hmmm... Ya sudah lah vaa... " Aurel sudah mulai putus asa mengajakku, dan aku merasa bersalah.
"Aku bukan bermaksud tidak mau rel, tapiii... "
"Udah deh va, ngak usah ngerasa bersalah! Heheeheeee.... " Aurel terkekeh melihatku merasa bersalah.
"Ya sudah sana, kamu ke kantin! "
"Kok kamu ngusir aku sih, va? "
"Eh! Bukan gitu maksudku... "
"Becanda kali, va! Hahahaa... " potong Aurel. "Oh iya, kamu mau titip ngak, va? "
"Tidak rel, terimakasih"
"Ya sudah. Aku ke kantin dulu ya, va! " pamit Aurel.
"Iya, rel!"
Kemudian Aurel pergi ke kantin bersama teman kelasku.
Sekarang aku mulai bosan mau ngapain. Di kelas ini cuma ada beberapa orang dan yang lain mungkin sudah ke kantin atau perpustakaan. Aku mengedarkan arah pandanganku ke belakang.
Subhanallah
Satu kata yang terucap dariku, setelah aku melihat seorang pria yang memilih membaca Al-Qur'an dari pada pergi ke kantin. Tanpa ku senggaja, senyuman terukir di balik niqab ku ini.
Tiba-tiba, mata kita tak sengaja bertemu. Karena dia sudah menghentikan aktivitasnya dari membaca Al-Qur'an. Kemudian aku sadar jika aku telah memandang pria itu.
Astagfirullah
Aku segera membalikkan badanku seperti sedia kala. Tanpa ku ketahui, pria tadi juga sadar akan perbuatannya dan mengucap "astagfirullah" .
Sekarang sudah jam 4 sore, saatnya siswa-siswi SMA Garuda untuk pulang ke rumah masing-masing.
Tring
Sebuah suara handphone berbunyi. Ternyata itu adalah suara handphone ku.
Abi
Dek, kamu kalau sudah pulang tunggu abi sebentar ya. Soalnya abi masih ada keperluan. Ngak papa kan dek?
Ngak papa, bi... Sheva tunggu di halte saja ya, bi?
Iya, tapi hati-hati ya dek...
Iya bii
Aku langsung memasukkan kembali barang bawaan ku ke dalam tas. Tiba-tiba ada seorang pria mengetuk pintu.
Tok-tok
"Aznan masih ada, ngak? " ucap pria itu di dekat pintu.
"Owh, itu dia masih di belakang" ucap salah satu teman kelasku.
"Aznan! Dicariin Reza!!! "
KAMU SEDANG MEMBACA
Sheva & Aznan
Novela JuvenilJangan lupa voment! Aku adalah seorang murid pindahan dari pondok pesantren. Aku masih belum terbiasa berada di sekolah ku yang baru, yang tentunya jauh beda dari pondok pesantren ku dulu. Namun diam-diam, aku mengagumi seorang laki-laki yang mempu...