15. Ego?

1.3K 62 7
                                    

Haiii...
Akhirnya aku bisa update di hari liburanku ini.

Maaf udah buat kalian nunggu lama banget 😔
Makasih untuk para readers yang slalu setia 😘

Ig? @anggiekrniaa_

I lope yuuu 😋
Don't forget for voment 😘

Mengapa ego bisa membuatku seperti ini?
~AshevaKhoirunnisaFahrezi~

Saat ini aku, bang Fahrul dan Nessa langsung pergi ke rumah sakit tempat abi dirawat setelah mengetahui apa yang terjadi.

"Emmm... Tentang abi."

"Abi kenapa?!" tanyaku panik.

"Tenang dulu dek..." ucap bang Fahrul yang menenangkanku.

"Alhamdulillah abi selamat..." aku dan bang Fahrul langsung bernapas lega dan senang.

"Tapi.. Kondisinya sekarang masih kritis" aku yang terkejut langsung memegang tangan bang Fahrul karna hampir hilang keseimbangan.

Aku harus yakin jika abi akan sadar secepatnya. Abi masih bisa diselamatkan pun membuatku sudah merasa bahagia karena masih ada harapan untuk abi sadar.

Kami belum boleh masuk ke ruang abi karena kondisinya masih sangat buruk dan tempat itu harus steril. Akhirnya kami hanya bisa melihat lewat kaca jendela dan saat aku memastikan itu benar abiku.

Di rumah sakit ini juga tempat umi dulu dirawat ketika tersrempet motor dan tempat ini juga yang membuatku kenal dengan seorang anak perempuan yang mengidap penyakit kanker otak. Masih ingat Hiva kan? Bahkan sampai sekarang aku belum mengetahui hubungan Hiva dengan keluaraga Aznan.

Hari ini aku sangat lesu, bahkan aku lupa untuk sekedar makan dan akhirnya aku mau makan ketika Nessa memaksaku. Bang Fahrul juga tak berbeda dariku, tapi dia menyikapi lebih tenang dari pada aku.

Langit pun mulai gelap dan bang Fahrul menyuruhku untuk pulang namun ku tolak keras. Tapi apa dayaku jika Nessa juga memaksaku untuk pulang bersamanya, dua lawan satu tak adil bukan? Dan akhirnya aku menuruti mereka sementara bang Fahrul tetap tinggal di rumah sakit.

Sesampai di rumah aku hanya bisa berguling-guling kesana kemari karena pikiranku tertuju kemana-mana. Aku memaksakan untuk memejamkan mataku dan akhirnya bisa terlelap dengan sendirinya.

***

Keesokan harinya aku teringat jika hari ini adalah hari dimana seleksi pidato berpasangan. Aku sebenarnya tak mau untuk berangkat karena badan ku terasa tak enak, tapi karena situasi akhirnya aku paksakan.

Ting

Aku langsung membuka hp karena ada notifikasi.

Aznan
Kamu ngak usah masuk va.. Biar umi yang ngatur seleksi

Aku sedikit terkejut karena Aznan tiba-tiba chat dan untunglah ini penting. Sebenarnya aku senang jika tak masuk,hehee semua pasti gitu kan. Tapi aku tidak mau hanya bergantung pada bu Esti terus.

Aku berangkat kok

Umi maksa kamu ngak boleh berangkat

Yaudah iya

Dan pada akhirnya aku tetap tidak masuk sekolah, mungkin bu Esti akan mengadakan seleksi susulan atau bagaimana aku tak paham. Yang jelas aku langsung bersiap-siap untuk pergi ke rumah sakit tempat dimana abi dirawat.

Sheva & AznanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang