Aku memang sekedar perempuan biasa yang jauh dari kata sempurna.
~Asheva Khoirunnisa Fahrezi~
Hari ini adalah hari kedua di sekolah baruku. Aku sangat senang mempunyai sahabat sebaik Aurel. Emm.. Aku jadi teringat sahabat-sahabat ku di pondok :(
"Udah sampai dek, jaga diri ya! " ucap abi yang membuyarkan lamunan ku lagi-lagi-dan-lagi.
"Ehh.. Iya bi. Assalamualaikum " ucapku sambil menyalimi abi.
"Wa'alaikumsalam "
Aku turun dari mobil. Saat aku berjalan, aku melihat Aurel yang sedang berjalan dan sibuk memainkan handphone. Setelah itu, kuhampiri Aurel.
"Assalamualaikum "
"Astagfirullah...... Wa'alaikumsalam... " sontak Aurel.
"Makannya, jangan sibuk sama handphone. Ngak tau kan, kalau ada orang lagi datang? "
"Hehee.. Iya deh, lagian aku lagi liat ada gamis murah, va! " katanya sambil menyodorkan handphone miliknya.
"Wahh.. Iya, bagus kok rel! "
"Emm... Aku mau pesan ini aja deh, kamu mau ngak va? Biar ada baju couple gitu, heheee"
"Pengen sih, va... Tapi aku lagi nabung buat biaya kuliah"
"Yasudah deh, va.. Kapan-kapan saja kita couple nya! "
"Okee! "
Tak terasa jam istirahat pun berbunyi. Aku sekarang ingin jalan-jalan keliling sekolah.
"Rel, aku duluan ya.. "
"Lahh.. Kamu mau kemana, va? Ke kantin? Bareng aja! " jawab Aurel.
"Bukan itu, rel. Aku mau keliling sekolah"
"Yasudah, aku temani saja va! "
"Lha kamu kan mau ke kantin, rel"
"Aku ikut kamu aja, va! "
"Emmm... Yasudah deh, terserah kamu saja rel! "
"Nah gitu dong, ayo! " ucap Aurel semangat.
Setelah itu kita keliling sekolah diiringi canda tawa aku dan Aurel.
"Oh iya, aku baru keinget. Bentar ya, va! "
"Nan! Aznan! " cowok itu membalikkan badan dan menatap aku, kemudian aku langsung nunduk."Apa?" tanya cowok itu.
"Gue habis di wa sama Tiara kalo nanti ada rapat rohis dadakan, katanya lo di wa ngak cuma centang satu" ucap Aurel sedikit teriak karna jarak mereka jauh.
"Thanks" ucap cowok tadi kemudian langsung membalikkan badan dan jalan lebih jauh dari aku dan Aurel.
"Ck! Dasar tuh orang dingin banget! " gerutu Aurel kesal.
"Hmm, rel! "
"Ehh.. Maaf va, aku jadi kelewatan. Heheee" ucap Aurel sambil menyengir.
"Ternyata kamu ngomongnya masih lo-gue ya, rel?"
"Heheee.. Iya va, soalnya kalo aku-kamu masih agak gimana gitu"
"Ya sudah, ayo kita lanjut! "
Setelah bel berbunyi, aku dan Aurel kembali ke kelas karena pelajaran bahasa Indonesia akan segara dimulai. Bu Vita, guru bahasa Indonesia ku masuk ke kelas.
"Asalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh "
"Wa'alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh "
"Hari ini kita akan membuat kelompok 2 orang, dan kelompok ini perempuan dan laki-laki saya campur. Kalau ada yang perempuan semua, itu wajar karena disini di dominasi oleh perempuan"
KAMU SEDANG MEMBACA
Sheva & Aznan
Teen FictionJangan lupa voment! Aku adalah seorang murid pindahan dari pondok pesantren. Aku masih belum terbiasa berada di sekolah ku yang baru, yang tentunya jauh beda dari pondok pesantren ku dulu. Namun diam-diam, aku mengagumi seorang laki-laki yang mempu...