Nobu yang awalnya marah, kini hanya menatap Gran dengan tatapan tajamnya.
---
Suasana kini menjadi tegang, Gran pun hanya terdiam, ia sedang memikirkan situasi yang terjadi.
Bam..
Suara pintu dibuka dengan paksa, dari arah pintu tampak Drakos dengan raut wajah yang memerah akibat kemarahan.
Disusul dengan Ben datang beserta pengawal kerajaan. Mereka langsung mengarahkan senjatanya ke arah Drakos.
Tidak seperti Drakos yang marah, Shiroe hanya mengamati, dan tidak berniat untuk ikut campur dalam pertarungan, selagi tubuh Baron aman, itu tak masalah baginya.
Kini giliran Ben yang mencoba menyerang Nobu, Ben langsung berada di belakang Nobu mencoba mencakar dari arah belakang.
"Artiglio di Sciopero." Ben menggunakan jurus yang cukup berbahaya. Jurus itu seperti kilatan yang tidak terlihat tetapi sangat tajam.
Boom..
Ledakan terjadi, kabut putih bermunculan setelah ledakan. Gran yang tampak biasa saja menjadi panik ketika ia melihat darah, sudah jelas bukan kalau itu darah dari tubuh Alex.
Berbeda dengan Drakos, dirinya sibuk menghalangi prajurit kerajaan yang mencoba membantu tuan mereka.
Shiroe masih tenang saja, walaupun ia agak sedikit khawatir, terlihat dari wajahnya yang sedikit mengkerut. Dan hatinya yang tidak tenang.
Saat kabut sudah mulai menipis, terlihat Ben sedang memegang leher Nobu. Semua tampak kaget, terutama Shiroe.
Ia mulai marah tubuhnya sudah tidak bisa ia kendalikan. Tampak Shiroe siap menyerang Ben dengan kekuatan penuh.
Gran yang melihat itu mencoba merapalkan sebuah mantra untuk melindungi Ben, bagaimanapun dia tetap anaknya bukan?
Drakos tidak bisa berkata-kata, kini tubuh nya melemah, walaupun tidak menggunakan 'mana' dari Merlin tetap saja ia shock dengan keadaan yang di derita Merlin.
Kini Ben langsung membuang tubuh Baron. Walaupun ia menganggap bahwa Baron mirip dengan anaknya ketika remaja.
Tetap saja dirinya masih menyayangi ayahnya. Tangan Ben kini sudah membuang mayat Baron. Darah sudah mengalir kemana-mana.
Lantai menjadi lautan darah, Ben melangkah menjauhi tubuh Baron dan suara decakan darah menggema diruangan.
Namun, hal aneh terjadi. Darah yang sudah keluar masuk kembali ke tubuh Baron dengan perlahan.
Kejadian itu membuat Gran beserta Ben terkejut melihat hal itu, pasalnya hanya keturunan utama dari keluarganya yang bisa melakukan itu.
"Rigenerazione Eterna."
Itu adalah sebutan bagi kemampuan demon untuk melakukan regenerasi yang sangat kuat. Sehancur apapun tubuhmu tetapi masih ada darah tersisa 1 tetes. Skill ini akan aktif memperbaiki tubuh. Seperti tidak terjadi apapun.
Kini tubuh Baron menjadi seperti sedia kala. Namun ada yang berbeda, ketika mata itu terbuka, bukan bola warna bola mata yang ia miliki melainkan, cahaya putih semua.
Dengan brutalnya tubuh Baron menyerang menggunakan sihirnya, menghancurkan Castle.
Cuaca kini telah berubah, badai menghantam tanah ini, kilat petir dimana-mana. Angin menghembus dengan kencang, kini hujan sudah mulai turun, air yang turun mulai mengelilingi tubuh Baron dan berubah menjadi pedang, begitu pula dengan elemen lainnya, membentuk sebuah pedang.
Kini terdapat 7 pedang mengelilingi, Es, Angin, Tanah, Api, Petir, Cahaya, serta Kegelapan. Belum cukup dengan pedang, kini beberapa Shield mulai bermunculan di jarak 2 meter dari tubuh Baron.
Para binatang mulai bermunculan, tak lupa Kirin yang tiba-tiba muncul. Kini mereka semua menatap satu orang, Ben.
Ben yang sudah mengetahui ini bukan merupakan tandingannya berusaha meminta bantuan dari ayahnya.
Ia menatap ke arah Gran. Seakan tahu apa yang ingin di inginkan oleh Ben, Gran mencoba membuat pelindung. Tubuh Baron yang kini sudah di luar kendali. Mengetahui gerak-gerik musuhnya.
Tangan Baron kini mengarah ke arah Gran, seperti ingin menyerang Gran. Namun bukan hal itu yang ingin dilakukannya, melainkan menarik Gran menjadi senjatanya.
Kekuatan yang begitu besar sehingga Gran tidak dapat menolaknya, seperti biasa ketika senjata itu berada di tangan seseorang, ia akan meminta darahnya.
Saat senjata itu dipegang oleh tubuh Baron, sekejap duri muncul dari pegangan pedang membuat telapak tangan Baron berdarah, namun darah itu tidak terbuang sia-sia melainkan di hisap kedalam senjata.
Gran yang menyadari bahwa ini bukanlah darah Alex, melainkan darah dari tujuh orang. Seketika bulu kuduknya berdiri.
Kini, pedang mengarah ke arah Ben, Ben yang mencoba menyerang ke arah tubuh Baron terpental jauh, Ben tak bisa melihat bahwa ada Shield yang melindungi tubuh Baron.
Ben terpental jauh, sang istri yang melihat hal itu langsung menolong suaminya.
Tubuh Baron yang melihat hal itu langsung bergerak cepat seraya mengacungkan pedang nya ke arah depan.
Dengan cepatnya sang istri berusaha melindungi Ben. Sebelum pedang itu tertancap, tubuh Baron berhenti bergerak.
Tubuh Baron jatuh terkulai lemas, Shiroe ternyata yang memberhentikannya, Ben langsung memegang tubuh Baron dan melihat ke arah Shiroe. Kini tubuh Shiroe menjadi remang-remang se-akan Shiroe hanya makhluk khayalan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Six Forces Inside Me
FantasyKetika seorang pemuda tampan yang tampak tidak memiliki kekurangan sedikitpun tak sadar bahwa dirinya memiliki enam kepribadian. Kepribadian itu muncul saat pedang yang diwariskan kepada dirinya yang bertujuan melindunginya, tetapi menjadi ujung to...