six

4.5K 601 30
                                    

Aku menangis sesegukan di taman sekolah. Dia telah kembali menjadi Zayn yang galak.

Dan aku harus memperjuangkan cintaku lagi.

Percuma, jika aku memperjuangkan cintaku lagi, apakah Zayn akan peduli?

Percuma, jika aku memikirkan nya, apa dia juga memikirkanku?

Aku mengacak-acak rambut ku kesal.

Lama-lama, aku capek dengan semua ini.

Aku mencintainya, tapi dia tidak mencintaiku.

Aku memikirkan nya, tapi dia tidak memikirkanku.

Buat apa?

itu semua sia-sia!

Dan aku terlihat seperti perempuan yang menyedihkan.

Miris! hiks.

"Lo jelek kalau lagi nangis." Ucap seseorang, aku mendongakan kepalaku dan sudah menemukan seseorang itu duduk di sampingku.

"Niall?"

"Hadir!" Dia menyengir tidak jelas kepadaku.

Lalu aku menyeka air mataku yang basah dipipi.

"Kenapa?"

"Enggak apa-apa. Tadinya gue mau ke kantin. Eh, gak jadi gara-gara gue denger kuntilanak nangis di taman."

Aku memutar bola mata ku kesal. "Ish, nyebelin!"

"Biarin," Niall menjulurkan lidahnya kepada ku, "Lo kenapa nangis?"

"Enggak apa-apa. Tadi, gue dapet nilai jelek pas pelajaran matematika, terus gue nangis karna takut di marahin mama." Alasan bodoh.

"Lo bohong, ya?" Goda Niall sambil mengerlingkan matanya.

"Eng-enggak. Ah, sok tau deh!"

"Cerita aja kali, Can."

"Kapan-kapan aja ya, bye!" Aku langsung bangkit dari tempat duduk ku. Lalu meninggalkan Niall sendirian disana.

***

Hai hai, ya ampun udah dua hari ane gak update wkwk sibuk bnyk PR, padahal baru beberapa hari masuk sekolah hiks.

SATU LAGI, KURIKULUM 2013 BIKIN GEGANA -_-

ohya, maap jika ceritanya aneh atau apa pun itu. dan aku sengaja ga pake bahasa baku wqwq

ok, vomments yapp! kritik dan saran di terima. :)

C a n d y • z.m [On Editing]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang