seven

4.7K 633 79
                                    

Tiga hari kemudian...

Berita terbaru tentang Zayn Malik. Aku menghempaskan tubuhku di atas kasur.

Seharusnya hari minggu ini adalah hari di mana aku bisa merasa bebas dari pelajaran-pelajaran yang terkutuk mengingat aku sudah berada di kelas 3 SMA.

Namun, seketika berubah semua gara-gara aku mengingat berita terbaru tentang Zayn

kemarin yang sukses membuat mood ku buruk.

Zayn berpacaran dengan kapten cheerleaders di sekolah bernama Kendall Jenner.

Ah, kisah ku ini persis sekali dengan lagu Taylor Swift yang berjudul You Belong With Me.

'She wear short skirts, i wear t-shirts. She's cheers captain and i'm just a nerd.'

Tapi hanya pas bagian itu selebihnya tidak dan aku merubah lirik lagunya sedikit.

Aku bangkit dari kasurku dan berjalan keluar rumah. Aku melihat ke arah langit. Pfft, mendung!

Sebentar lagi pasti akan turun hujan. Persetan dengan itu semua. Peduli apa aku jika hujan akan benar-benar turun sebentar lagi?

Aku berdiri di tengah jalanan. Tidak, aku tidak sedang ingin bunuh diri.

Aku hanya ingin menenangkan pikiranku. Sudah cukup aku menangis seharian sehabis pulang sekolah kemarin. Aku hanya ingin menenangkan diriku.

Dan nyatanya benar, hujan benar-benar turun dan mengguyur kota Jakarta. Aku pun akhirnya menangis di bawah guyuran air hujan yang deras.

Kadang aku sering berpikir, apa salah aku yang jelek ini cinta sama Zayn?

Aku memang tidak secantik dan se-seksi model-model victoria's secret. Tapi, cinta tidak melarang aku mencintai Zayn 'kan?

Katanya, cinta bisa membuat orang bahagia.

Tapi nyatanya?

Bullshit!

Cinta bisa membuat orang terluka, seperti aku.

Tiba-tiba, aku tidak merasakan guyuran air hujan yang membasahi tubuhku. Mataku yang terpejam, perlahan kubuka dan sudah menemukan seseorang berdiri di hadapanku sambil memayungiku.

"Niall?"

Dia tersenyum simpul kepadaku, "lo kenapa, Candy?"

"gak apa-apa kok."

"Pasti karna Zayn lagi ya?"

"Enggak juga."

"Jangan bohong." Niall langsung memeluk tubuhku yang basah kuyup ini sambil memegang payung. Aku menangis di dalam pelukan nya.

"Nangis aja, Can. Kalau nangis bisa menenangkan hati lo."

"Thanks, Ni."

Lagi dan lagi, Niall menjadi malaikat penolongku setelah insiden di taman beberapa hari yang lalu.

***

maap ya, kalo garing. I've tried my best. Maaf juga, kalo bahasanya masih acak kadul haha amatiran

GAK NYANGKA UDH 100 VOTES!! THANKS GUYS

C a n d y • z.m [On Editing]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang