eighteen

3.6K 489 34
                                    

Semangat yang tak pernah luntur tengah dirasakan Candy akhir-akhir ini, dengan langkah yang penuh ceria ia menghampiri seorang laki-laki yang tengah duduk sendirian di koridor sekolah.

Senyumnya pun semakin mengembang ketika dirinya hampir sampai, ia pun mengatur jantungnya yang berdegup kencang. Lalu melangkah sekali lagi bahwa dirinya sudah sangat dekat dengan laki-laki tersebut.

"Hai, Zayn!" Sapanya yang penuh dengan keceriaannya, ia tersenyum sambil menunjukan deretan giginya. Setelah itu, mengambil tempat duduk di samping Zayn, "Lagi apa? Serius sekali!"

Zayn pun menghela napasnya gusar, lalu menoleh ke sampingnya. Dalam hati ia menyumpahi gadis yang ada disampingnya ini untuk segera musnah dari muka bumi ini.

"Belajar untuk ujian besok." Jawabnya datar, lalu melanjutkan aktivitasnya kembali.

Candy pun tersenyum. "Aku senang melihatmu seperti ini."

"Terimakasih." ucapnya acuh tak acuh.

"Baiklah, aku tidak mau mengganggu waktu belajarmu," Candy pun bangkit dari tempat duduknya. "Selamat belajar calon pacar masa depanku."

Zayn mengernyitkan keningnya setelah mendengar perkataan gadis itu yang terlalu percaya diri. Apa dia gak punya malu?

"Gue pikir dia udah gak punya urat malu lagi."

"Tadi, Candy ya?" Tiba-tiba seseorang sudah duduk di sebelah Zayn, ia pun mengelus dadanya yang jantungnya hampir lepas karna kaget oleh teman nya itu.

"Gila! lo bikin gue kaget aja. Kalau gue sampai jantungan gimana? Indonesia bakal kehilangan satu pria ganteng tau!" Sungut Zayn kesal.

Teman nya hanya terbahak mendengar pernyataan Zayn yang terlalu percaya diri.

"Ya, enggaklah! kan masih ada gue. Si Louis Tomlinson pangeran hati dari para gadis-gadis Indonesia." Sang teman Zayn pun juga tak kalah percaya dirinya. Zayn pun memutar kedua bola matanya.

"Eh, si Candy makin tambah cantik aja ya. Kenapa gak lo pacarin aja?"

"Bukan type gue."

"Zaman sekarang, masih aja pake type. Udah gak berlaku kali!"

"Suka-suka dong!"

Akhirnya, Louis pun diam dan keheningan pun menyelimuti mereka berdua. Sesekali Louis melirik ke Zayn yang tengah serius membaca buku pelajarannya. Dari cara bicaranya, ada nada tak suka dan benci didalam dirinya. Apa Zayn memang sangat membenci Candy? kasihan sekali gadis itu.

Sebuah ide pun terlintas di pikiran Louis. Mungkin, ini cara terbaik untuk pendekatan antara mereka berdua.

"Zayn."

"Apa?"

"Taruhan yuk!" Zayn pun menoleh ke arah Louis.

"Taruhan apa?"

"Taruhan kalau lo harus nge deketin Candy. Imbalan nya satu mobil Lamborghini, gimana? berani gak?" Tantang Louis yang tengah tersenyum senang karna melihat ekspresi Zayn yang bingung.

"Males ah!"

"Yah, payah!" Ejek Louis, "Pasti lo gak mau karna itu Candy, kan? Lumayan loh, dapet Lamborghini."

Zayn pun berpikir lagi, disisi lain ia tidak mau berdekatan dengan Candy, tetapi disisi lain juga ia mau mendapatkan sebuah Lamborghini.

"Oke deh."

***

Ingatan-ingatan itu kembali muncul di dalam otak Zayn, terlalu menyakitkan untuk di ingat dan terlalu indah untuk dilupakan. Karna disaat ia mendekati Candy, ia baru menemukan sebuah fakta jika Candy adalah gadis yang menyenangkan. Gadis yang penuh keceriaan, gadis terkuat yang pernah Zayn temui.

Hari-harinya juga sangat berwarna pada saat itu, perasaan tenang dan bahagia tengah menyelimutinya.

Sampai saat itu pun tiba, ia kembali menjauhi Candy dan membohongi perasaannya kepada Candy. Lalu melanggar semua taruhannya kepada Louis.

Zayn kembali menjadi dirinya yang dulu. Jahat dan selalu menyakiti Candy. Masih ingatkah tentang kejadian Candy yang menghampiri Zayn karna kejadian di BBM? tanda emoticon cium dikirim untuk Zayn lewat BBM. Ha, lucu! Dan saat itu pula Zayn menjauhi Candy.

Zayn pun mencaci maki Candy dengan penuh luapan emosi setelah kejadian itu, ekspresi Candy yang datar dan menunjukan bahwa dirinya tidak apa-apa. Semakin membuat hati Zayn serasa diremas begitu kuat. Dia adalah gadis yang kuat. Itulah yang menyebabkan Zayn jatuh hati kepada Candy. Karna selain kuat, ia juga pantang menyerah, ia tidak pernah menyerah untuk memperjuangkan cintanya kepada Zayn. Bahkan setelah Zayn mencaci maki dirinya.

Kenapa pada saat itu Zayn tidak menyatakan perasaannya kepada Candy? Padahal, ia memiliki perasaan yang sama kepada Candy.

Entahlah, ia hanya lebih mementingkan ego nya daripada kata hatinya sendiri.

Sekarang ia baru menyesal. Miris.

***

Sorry guys, gue tau ini aneh hehe

Chapter ini tuh nge flashback tentang masa lalu antara zayn dan candy dulu gitu hihi..

ohya latarnya jakarta gapapa, kan? gue tau ini ngakak. tapi gue ngerasa bosen klo latarnya gak jauh dari london, new york atau apapun itu wqwq


C a n d y • z.m [On Editing]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang