fifteen

4K 554 72
                                    

Sudah tiga hari ini Zayn tidak melihat Candy di sekolah. Ia sudah berusaha mencarinya kesana-kesini, bahkan ia sempat bertanya kepada Niall. Dan hasilnya pun nihil, Niall pun tidak tau keberadaan Candy.

Gadis itu bagaikan hilang di telan bumi, ia tidak pernah bertemu dengan Candy lagi semenjak insiden siang itu. Ia baru sadar jika selama ini Zayn memang sudah terlalu jahat kepada Candy. Dan menurutnya, takdir adil dengan nya. Karna, ia baru mengetahui jika Kendall selama ini berpacaran dengannya hanya untuk kepopuleritasnya saja. Impas ‘kan?

Zayn pun terus berpikir dan berpikir, apa yang harus di lakukannya agar bisa bertemu dengan Candy lagi? Sebuah ide pun tiba-tiba terlintas di otak Zayn. Kenapa dia tidak kepikiran dari kemarin?

Ia pun tanpa berpikir panjang, langsung melangkahkan kakinya dengan cepat ke arah kelas.

"Keira." Ia menghampiri gadis itu sambil mengatur napasnya sebentar.

"Aku minta alamat rumah Candy sekarang. Please!" Zayn memberikan tatapan memohon kepada Keira.

"Buat apa?" Keira menatap Zayn dengan penuh tanda tanya. Keira sebenarnya tidak mengetahui kejadian antara Zayn dan Candy tiga hari yang lalu.

"Please, ini penting. Aku mohon." Keira pun langsung merobek selembar kertas setelah itu menulis alamat rumah Candy.

"Ini." Keira menyerahkan kertas itu kepada Zayn.

"Terima kasih banyak." Zayn pun dengan cepat langsung pergi meninggalkan kelas dan berlari menuju arah parkiran.

Well, ini masih jam sekolah. Tapi ia tak peduli, yang terpenting ia bisa bertemu dengan Candy.

***

Zayn berhenti di sebuah rumah sederhana dengan dinding yang bercat putih. Sekali lagi ia mencoba mencocokan alamat yang ada di kertas dengan alamat yang ada di depan nya.

Ah, ini memang benar rumah Candy. Pikirnya dalam hati.

Segera ia turun dari mobil dan melangkahkan kakinya menuju rumah tersebut. Sebenarnya, perasaan Zayn sangat tidak karuan. Ia sedang membayangkan reaksi Candy saat melihat dirinya. Tapi dia berusaha untuk menghiraukannya, yang penting ia bisa bertemu dengan Candy.

Zayn pun tiba tepat di depan pintu rumah Candy. Kemudian, mulai mengetuk pintu nya.

Tok! Tok! Tok!

Zayn mengetuknya dan belum ada jawaban. Ia pun mencobanya lagi.

Tok! Tok! Tok!

Tak lama kemudian, seseorang meneriaki dari dalam lalu dengan perlahan pintunya pun terbuka. "Cari sia--" Gadis yang ada di hadapannya terbelalak melihat kehadiran Zayn. Ia menganga tidak percaya apa yang ada di hadapannya.

"Zayn." Ucap Candy berbisik.

"Hai, Candy." Zayn menyapa Candy dengan senyuman.

Sedetik kemudian, raut wajah Candy berubah menjadi datar. "Ada keperluan apa?" Tanya Candy dingin.

Zayn pun hanya bisa menghela napas dengan sikap dingin Candy. Wajar saja jika ia marah dan membenci Zayn. Karna ini semua memang salahnya.

"Kamu kemana saja selama beberapa hari ini, Can?"

"Apa pedulimu?!"

"Aku hanya bertanya," Zayn tersenyum simpul kepada Candy, lalu dia menundukan wajahnya."Maaf."

"Maaf?"

"Maaf telah menyakiti hatimu."

Candy tergelak. "Sudahlah, tidak ada gunanya."

"Candy, aku mohon." Zayn memegang pundak Candy sambil menatap kedua matanya.

Candy pun mengalihkan wajahnya dari pandangan Zayn. Sungguh, matanya sudah terasa panas karna tidak kuat melihat mata hazelnya tapi dia berusaha untuk tidak mengeluarkan air mata di depan Zayn. Candy tidak mau terlihat lemah di hadapan seorang Zayn Malik.

"Candy..." Lirihnya.

"Sudah terlambat, Zayn." Ia menyingkirkan kedua tangan Zayn dari bahunya. "Tolong, pergi dari hidupku. Bukannya kamu sudah puas menyakitiku? Sekarang kamu mau apa lagi?!" Kata Candy setengah membentak.

"Aku putus dengan Kendall."

"Lalu, apa urusannya denganku?" Candy tersenyum sinis kepada Zayn.

"Aku baru sadar, jika Kendall sebenarnya tidak benar-benar mencintaiku," Zayn menunduk sambil meremas tangan nya, "Dia berpacaran denganku hanya ingin kepopuleranku saja di sekolah."

"Maaf, itu bukan urusanku lagi." Candy berbalik hendak ingin masuk kembali ke dalam rumah. Tapi Zayn dengan cepat menahan lengan Candy.

"Please.."

Candy pun menghela napasnya lalu membalikan badannya lagi.

"Aku punya pertanyaan untukmu. Kau masih mencintai Kendall 'kan?"

Zayn tidak menjawab pertanyaan Candy. Tapi Candy benar, dirinya memang masih mencintai Kendall.

"Gak perlu kamu jawab, aku udah tahu kok!"

"Candy, maafkan aku. Aku janji akan melupakannya dan membukakan hatiku untukmu."

Candy pun terawa dengan sinis. Oh God! Semudah itukah Candy mempercayai Zayn?

"Maksudmu, kamu menyuruhku untuk kembali mengejarmu seperti dulu dan selalu mengharapkanmu menjadi pacarku, gitu?"

"Tidak!" Sergah Zayn cepat.

"Lalu apa?! kamu ingin aku menjatuhkan harga diriku lagi seperti dulu, iya kan?"

"Aku mencintaimu."

"Hah?! Bohong!Jelas-jelas kamu masih mencintai Kendall. Kamu mau mempermainkan hatiku lagi, huh? Pergi dari sini dan jangan temui aku lagi. Aku sangat membencimu, Mr.Malik! Hatiku sudah tertutup rapat untukmu." Candy pun berbalik lalu masuk kedalam rumah dan menutup pintunya dengan kasar.

Zayn menatap pintu itu dengan sedih.

"Maafkan aku, Candy."

***

aku mau perpanjang cerita ini. Hahaaa, pengen nyiksa zayn dulu............:)

please, vomment yaa.. itu berarti banget buat aku.

baii

C a n d y • z.m [On Editing]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang