eleven

4.1K 542 12
                                    

Candy terkejut mendengar perkataan Niall, matanya terbelalak. Apakah Niall serius?

"Mungkin, kamu kaget Candy. Tapi kalau boleh jujur, aku menyukaimu sejak pertama kali aku melihatmu," Niall tersenyum sambil mengusap rambut Candy lembut, "Kamu lucu, ceria, pantang menyerah dan terutama setia."

"A-aku.. Ak--"

"Apa jawabanmu, Candy?"

"N-Niall, aku gak bisa." Candy menundukan kepalanya.

"Aku sudah tau jawabannya, tapi setidaknya aku udah merasa lega bilang hal ini ke kamu."

Niall pun mencium kening Candy sekilas, lalu mengusap pipi Candy sambil tersenyum. "I love you." Setelah itu, dia pergi meninggalkan Candy yang masih terdiam.

Ada ketulusan di dalam diri Niall, selalu ada cinta saat Niall melihat Candy. Kenapa Candy baru sadar jika selama ini hanya Niall yang bisa membuat Candy tersenyum dan selalu membuatnya merasa tenang? Kenapa Candy tidak menerima Niall dan masih mengharapkan Zayn?

Seseorang yang tak pernah pasti, seseorang yang selalu menyakiti hatinya, seseorang yang tak akan pernah membalas perasaannya.

Perlahan air matanya kembali menetes.

"Maafkan aku, Ni."

***

HANCUR HANCUR HANCUR HAHAHAHA plish makin lama makin berantakan. .-. gagal sudah rencanaku hiks

fyi, cerita ini tinggal beberapa part lagi:) wqwq

C a n d y • z.m [On Editing]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang