twelve

3.7K 536 71
                                    

Sudah beberapa hari ini aku tidak melihat Niall. Aku jadi ngerasa gak enak. Tapi..

Seketika langkahku terhenti, aku mengkerutkan keningku. Dan tanpa berpikir panjang aku memanggilnya.

"Marcel!"

Yang di panggil pun menoleh dan aku segera menghampirinya.

"Boleh lihat beanie nya gak?"

"Boleh, mau lo apain?" Marcel langsung melepas beanienya lalu di berikan kepadaku.

"Gak kok. Cuma mau lihat aja." Aku tersenyum kepadanya lalu membolak-balik beanie ini.

Jujur, ini seperti beanie yang pernah ku buat khusus untuk hadiah ulang tahun Zayn waktu itu. Lantas kenapa bisa ada di tangan Marcel?

"Lo beli di mana beanie ini, Cel?"

"Gue gak beli kok. Gue nemu."

Aku mengkerutkan keningku bingung. "Nemu dimana?"

"Di tempat sampah."

"Hah, tempat sampah? Terus, lo tau siapa yang ngebuang?"

"Tau, gue ngeliat kok waktu orangnya buang beanie nya." Jawab si Marcel si pria kaca mata ini.

"Siapa orangnya?"

"Uhm, kalau gak salah sih namanya Zayn kapten tim basket sekolah."

Oh.

***

Oke fix! ini gaje banget. Gak sesuai dgn ada yang di pemikiran gue dulu.

terlalu banyak tugas sekolah membuat gue jadi lupa sama jalan ceritanya Ha ha

fyi, cerita ini tinggal tiga chapter lg. Insya allah, yang akan di selesaikan secepatnya.

Sampai jumpa di next chapter :)

C a n d y • z.m [On Editing]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang