Zayn pun berbalik untuk meninggalkan rumah Candy, sesekali ia menoleh ke belakang lalu menghela napasnya panjang. Setelah itu, ia mulai memasuki mobilnya dan menancapkan gasnya menuju arah pulang ke rumah.
Di lain tempat, seorang gadis bernama Candy menempelkan tubuhnya ke belakang pintu lalu menjatuhkan tubuhnya dengan perlahan ke lantai. Ia menutup mulutnya dan terisak.
Dadanya sesak, ketika ingatannya kembali dengan mata hazel Zayn yang menatapnya tadi. Kenapa harus begini? Pikirnya dalam hati. Ia meremas rambutnya kesal.
Jika saja Zayn tidak membuang semua barang pemberian dirinya dan sedikit saja menghargai perasaannya. Mungkin tidak akan seperti ini dan ia akan memaafkan Zayn dengan mudah.
Tapi...Ah! terlalu sakit jika mengingat hal itu kembali.
***
"Ya ampun Candy! lo kemana aja sih? tiga hari gak ada kabar." Kata Keira yang sedang menyender di loker sekolah. Aku hanya terkekeh kecil melihat kelakuannya.
"Kenapa lo jadi ketawa?"
"Cerewet lo!" Aku menutup lokerku, lalu melangkahkan kaki ke arah kelas yang di ikuti Keira dari belakang.
"Ish, gue serius nih! Udah tiga hari lo gak ada kabar. Sebenernya, lo kemana?" Aku memutar kedua bola mataku lalu aku menghentikan langkah ku, lama-lama kesal juga sama Keira minta di garuk nih kayaknya. Pertanyaan jadi membuatku ingin mual.
"Gue pergi ke LA kemarin, buat ngehadirin acara pernikahan sepupu gue. Puas?"
Keira malah menyengir tidak jelas. "Ohh hehehe, selaw aja kali jangan sewot gitu. Happy wedding deh buat sepupu lo."
Aku mengangguk pelan. "Thanks!"
"Gue mau ke kantin dulu deh. Laper nih! lo duluan aja ke kelas nanti gue nyusul."
"Yaudah. Selamat makan Princess Keira." Godaku.
"Aish, sweet banget sih lo." Dia mengedipkan matanya manja, lalu mencolek daguku genit, "Udah ah! Gue mau ke kantin dulu. Bye!"
"Bye!"
Aku pun membalikan tubuhku dan saat itu juga aku sudah menemukan seseorang berdiri di hadapanku.
"Candy, kita harus bicara."
Saat itu juga, ia menarik tanganku dan membawaku ke belakang sekolah.
"Mau apa sih lo?!" Aku melepas tangan nya kasar begitu sampai di gedung belakang sekolah.
Tiba-tiba, ia berlutut kepadaku. Ada ketulusan dan kepedihan di matanya. Perlahan, ia mengambil tangan kananku lalu mencium punggung tanganku dengan lembut. Oh, Zayn! Jangan lagi.
"Aku minta maaf, Candy." Katanya yang masih menggenggam tanganku erat.
"Aku tau aku salah. Aku tau, aku selama ini selalu nyakitin kamu dan gak pernah menghargai atas semua perjuanganmu kepadaku. Bahkan, sampai rela menjatuhkan harga dirimu di sekolah." Suaranya mengecil saat di akhir kata.
Zayn membawa tanganku kepipinya dan saat itu aku merasakan ada sesuatu yang basah di punggung tanganku. Saat aku melirik ke arahnya, ternyata...dia menangis! D-dia menangis! Sungguh, dia menangis! Seorang Zayn Malik menangis!
Aku terkejut! Aku tidak mungkin salah lihat.
"Zayn.." Kataku lirih.
"Maafkan aku, Candy. Maafkan aku." Dia menangis sesegukan. Aku hanya diam membisu sampai-sampai air mataku juga terjatuh.
"Kamu boleh tampar aku, kamu boleh caci maki aku, kamu boleh melakukan apa saja sesuka hatimu. Bahkan, kamu boleh membunuhku sekalipun. asalkan kamu mau memaafkan aku."
"Candy, maafkan aku. Maafkan aku. Aku mohon, Candy. Aku mohon."
"Oke, aku akan mencium kakimu sekarang. Aku rela." Ia pun menurunkan kepalanya perlahan, tapi aku dengan cepat langsung mencegahnya.
"Cukup, Zayn! Sekarang berdiri." Aku membantu Zayn untuk bangun. Dia pun berdiri, aku memegang kedua pundaknya. Aku bisa melihat jelas wajahnya yang merah karna nangis.
"Aku memaafkanmu, Zayn." Aku menitihkan air mata, posisiku masih sama memegang pundak Zayn. Aku bisa melihat matanya yang berbinar saat mendapatkan maaf dariku. Mata hazelnya indah sekali!
"Tapi..." Aku menggantungkan kalimatku, dan kali ini air mataku mengalir lebih deras. "Jangan pernah temui aku lagi. Anggap saja, kita tidak pernah kenal."
Mata hazelnya yang semula berbinar, kembali terluka seperti semula. "Kenapa?" Tanyanya dan air mata itu jatuh begitu saja dipipi Zayn.
"Karna...karna," Lagi dan lagi, aku menggantungkan kalimatku. Aku bingung dan tidak tega. Tapi, "karna aku tidak mau kenal dengan mu lagi." Sambungku.
"Katanya kamu sudah memaafkanku?"
"Memang," Aku menjauhkan tanganku dari pundak Zayn, "Bukankah kamu mau melakukan apa saja agar aku bisa memaafkanmu?"
Kejam sekali diriku ini.
"I-iya," Dia menunduk, "Aku akan menjauh darimu."
"Aku akan pergi darimu sesuai dengan keinginanmu. Aku janji, tidak akan mengganggu hidupmu lagi."
Dia pun mulai melangkahkan kakinya untuk pergi dari belakang gedung. Tapi, tiba-tiba ia menghentikan langkahnya saat langkahnya di sampingku.
"Sekali lagi, maafkan aku Candy. Dan semoga, hidupmu bahagia." Ia pun langsung pergi meninggalkanku sendirian di belakang gedung sekolah.
***
ASGHIJKLMN ZAYN NANGIS OEMJIHHHH GAK KUATTTTTT :"" DIA TULUS BANGET YAAAA, TAPI CANDYNYA NGESELIN FIUH-_- ABIS MAU GIMANA LAGI UDAH TERLANJUR SAKIT HATI HUAHAHAHAHAHAHH
please vomment yaa <3 muuph kalo misalkan adayang typo...karna aku hanya gadis kecil biasa yang punya salah pemirsa.. wkwk
KAMU SEDANG MEMBACA
C a n d y • z.m [On Editing]
FanfictionApakah kamu pernah jatuh cinta? Pasti hampir semua orang yang ada di muka bumi ini pernah jatuh cinta. Pasti kamu berharap setinggi langit agar cintanya bisa dibalas. Berusaha semaksimal mungkin agar kamu bisa menarik perhatiannya. Lalu, bagaima...