9. Revenge and Plan

14.2K 1.9K 408
                                    

 ENJOY~!

.

.

.

***
SHADOWHUNTERS!
JaeNoNa
***

#Haechan Pov

Aku terdiam di kelas sambil menatap ponsel. Kenapa Jaemin belum membalas pesanku? Apa dia tidak mau bertemu denganku lagi? Apa teman-teman Shadowhunter-nya jauh lebih menyenangkan daripada aku yang seorang Iblis? Ah bodoh! Diakan tidak tau kalau aku Iblis.

Saat dengan random melihat nama-nama, mataku tak sengaja melihat kontak laki-laki yang kutemui di Minimarket beberapa waktu lalu. Ya, Mark Lee seorang Shadowhunter yang tertarik mengajakku bicara hal tak penting hingga kami bertukar nomor.

Jika kalian bertanya mengapa Mark tidak tau jika aku Iblis, itu karena aku bukanlah Iblis murni. Aku terlahir dari cinta terlarang seorang Shadowhunter dan Iblis. Ayahku sosok yang sangat lembut, tegas, sabar dan penyayang. Sedangkan ibuku sosok yang entahlah, terkadang dia sangat berbahaya namun dia juga bisa menjadi ibu yang menyayangi keluarganya.

Saat aku duduk di bangku Sekolah Dasar, laki-laki lain datang bertamu ke rumahku. Kebetulan akulah yang membuka pintu itu untuk mereka. Dadaku bergemuruh menatap dua orang laki-laki berbadan besar dan beberapa pengawalnya dibelakang. Walau masih kecil, aku tau orang-orang itu memiliki energi yang sama seperti ayahku.

Mereka bertanya keberadaan ayahku dan aku bilang ayahku sedang keluar. Suasana yang awalnya tenang menjadi tegang kala ibuku keluar dari dalam dengan kondisi kulit yang berwarna pucat dan urat-urat hitamnya terlihat diwajah. Para Shadowhunter itu bersiap dengan senjatanya masing-masing membuatku memeluk ibuku dengan erat.

"Hyukie ikut Mama ya."

Kalimat itu terekam jelas di kepalaku lalu ibu berubah menjadi makhluk yang menyeramkan dengan sayap tajam di punggungnya. Tubuh kecilku dicengkram lalu terbang bersamanya. Langit-langit rumahku ditembus dengan kuat dan pergi menjauh dari para Shadowhunter yang terus menghujami kami dengan anak panah.

Langit malam yang gelap menjadi saksi bisu jeritan keluarga malangku. Ibu membawaku ke atas gedung tinggi yang ia pikir aman. Namun semua itu salah. Mereka semua tetap tau keberadaan kami hingga ibu meraung saat tangan kami terlepas. Dua orang Shadowhunter memegang tubuhku, begitu pula dengan ibu. Ternyata ayah juga ada disini dengan kondisi yang persis seperti ibu. Duduk bersimpuh dilantai dengan laki-laki yang sekarang kuketahui sebagai Kepala Institut berdiri kokoh dihadapannya.

"Kalian boleh membunuhku!! Tapi jangan bunuh putraku! Aku mohon..." teriak ibuku dengan tangisan yang baru kali ini aku lihat. Selama aku bernafas, aku tidak pernah melihatnya selemah ini.

"Tapi putramu memiliki darah Iblis sepertimu. Dan anak itu juga mewarisi darah pengkhianat Shadowhunter sepertimu. Kalian semua pantas mati!"

Setelahnya aku benar-benar gila menyaksikan tubuh ibuku ditusuk dengan dua bilah pedang lalu mengeliat kesakitan dan berubah menjadi tentakel kemudian pecah menjadi lendir. Selanjutnya, ayahku ditusuk tepat di bagian perut hingga pedang panjang nan tajam menembus tubuh gagahnya. Detik maut memisahkan, ayah tersenyum menatapku dan bibir penuh lelehan darahnya berbisik.

"Papa sayang Donghyuk. Maafkan Papa Mama."

Kala itu aku tak sanggup berteriak. Tubuhku seakan ikut mati bersama mereka. Hanya diam membisu sampai sosok bajingan itu menghampiriku. Tatapan bengisnya memudar lalu memegang pipiku dengan tangan penuh darah.

SHADOWHUNTER! √NominTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang