17. Sin

10.4K 1.4K 804
                                    

Aku udah liburannn...!! Akhirnya bisa sering-sering lanjutin cerita.
Ditunggu ya 😄

Ditunggu ya 😄

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jaemin yang di rebutin saya yang beper nulisnya huhuuu 😭😭

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jaemin yang di rebutin saya yang beper nulisnya huhuuu 😭😭

.

.

.

.

.

***
SHADOWHUNTERS!
JaeNoNa
***

#Renjun POV

Karena kondisiku yang masih kurang baik, Jeno membawaku ke Institut untuk pengobatan lebih intensif. Kukira kemarin adalah hari terakhirku melihat wajah tampannya, ternyata tidak. Memang, setelah apa yang aku lihat kala itu benar-benar membuatku gila, hingga 'mati' adalah hal yang sangat ingin aku peluk. Tapi ternyata itu hal terbodoh yang pernah aku lakukan. Aku baru menyadarinya saat Jungwoo mengubungiku beberapa jam setelah aku sadar.

*Flashback*

"Kau ingin mati hanya karena pria itu lebih memilih Jaemin? Astaga! Bodohnya." aku hanya diam mendengar ucapan jengkelnya.

"Renjun, dengarkan aku. Jika kau mati, apa yang kau dapat? Surga? Hei! Jangan mimpi. Tuhan kejam untuk generasi manusia seperti kita yang penuh dosa. Bukankah sebaiknya kau tetap hidup? Dengan begitu kau bisa mengambil hati Jeno apapun caranya. Jikapun kau mati nanti, kau akan bahagia mati dengan Jeno yang ada dalam genggamanmu." aku tertegun mendengarnya. Semua ucapan itu benar. Bodoh sekali aku menyerah begitu saja sedangkan musuhku bahagia bersama orang yang aku cintai.

"Lalu apa yang harus aku lakukan?"

"Jangan jadi pecundang dengan hanya berbaring di kamarmu dan meratapi nasib. Kau tau Mark menyukai Jaemin bukan? --kenapa tidak saling membantu?" sekali lagi aku merasa sangat tolol. Kenapa dulu aku terlalu takut untuk bermain kotor? Bukankah sesuatu yang berharga butuh pengorbanan?

SHADOWHUNTER! √NominTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang