***
SHADOWHUNTERS!
JaeNoNa
***#Author POV
Jaemin terlihat bahagia sekali saat memilih pakaian untuk ia kenakan besok siang. Karena Jeno tidak ada di asrama, dia bisa memutar musik sekeras yang ia mau tanpa omelan kekasih dinginnya.
"Karena besok agak panas, bagusnya kalau pakai warna yang cerah. Ung.. yang mana yaa..?" karena bingung, akhirnya ia menghubungi Haechan untuk meminta rekomendasi.
"Ada apa, Na?"
"Echan~~! Aku bingung~" rengeknya manja sambil memainkan bibir bawah dengan jarinya.
"Kenapa lagi? uhm?"
"Besok aku bingung harus pakai baju apa, hehee.." terdengar helaan nafas malas di sebrang telepon.
"Terserah! Aku sibuk."
"Eh ehh!! Echan! Ih tunggu dulu. Kau kenapa jadi menyebalkan begini? Huh!"
"Habis kau telepon hanya untuk hal tak penting."
"Memang kenapa? Kaukan sahabatku. Kau bosan ya jadi sahabatku? Oh yasu---"
"T-Tidak tidak! Kau apa-apaan sih? Kalau bingung soal baju, pakai saja yang nyaman. Kau itu tetap bagus sekalipun pakai baju dari koran bekas."
"Astaga... tidak koran bekas juga Chan."
"Yasudah pakai yang nyaman saja. Memang siapa sih yang mau kau... JANGAN BILANG JENO!!?" Jaemin langsung menjauhkan ponselnya sebelum suara melengking Haechan memecahkan gedang telinganya.
"Hei!! Tidak perlu teriak, bodoh!!" bentak Jaemin kesal.
"Tapi benar? Kau mau ajak Jeno dan ingin menarik perhatiannya?"
"Ah.. aku belum cerita padamu ya??" Jaemin paham sekarang kenapa Haechan begitu histeris saat kemarin dia bilang akan mengajak Jeno untuk pergi ke Game Center.
"Sebenarnya ada hal apa saja yang terjadi padamu setelah kita pisah Gedung? Cepat ceritakan Nanaaaa!"
'Jangan sampai aku ke ceplosan soal aku yang ternyata bukan seorang manusia sepenuhnya.' batin Jaemin sebelum ia buka mulut.
"Soal rumor Jeno yang mengerikan dan berita miring lainnya... tidak semuanya benar." ucap Jaemin dengan jeda untuk mengoreksi bahwa ucapannya tidak ada yang salah.
"Seperti yang aku ceritakan kemarin, aku sekamar dengannya sekarang. Awalnya banyak hal-hal yang membuatku takut tapi lama-lama aku mulai terbiasa. Dan sekarang aku menyipulkan Jeno tidak seburuk yang orang lain pikirkan. Bahkan dia yang merawatku saat aku sakit."
"Kau... bercandakan, Na?"
"Tidak. Aku serius. Mau tau sebuah rahasia?"
"Cepat katakan. Jangan membuatku semakin gila, Nana!"
"Kami berpacaran sekarang."
"A-APAAA!!?"
"Ssstttttt!! Berisik kau bodoh! Tidak usah berlebihan gitu. Apa salahnya sih? Sesama manusia saling tertarik bukan hal yang anehkan?" setelahnya Jaemin menggigit bibir merasa aneh mengatakan 'sesama manusia' saat ia tau dirinya dan Jeno tidak sepenuhnya manusia normal.
"I-Iya... tap -tapi kenapa harus dengan Jeno? Dia berbahaya."
"Tidak Echan~~ Kau terlalu termakan rumor-rumor miring itu. Besok akan aku kenalkan dia padamu, okee?"
"Ung.. baiklah." jawab Haechan dengan suara pelan.
"Ya sudah aku tutup ya. Byeeee~"
Setelah memutuskan sambungan, Jaemin mengaduh kala ingat ia belum mendapat saran yang bagus soal pakaian yang akan ia kenakan besok.
KAMU SEDANG MEMBACA
SHADOWHUNTER! √Nomin
FantasySUDAH DIBUKUKAN! Tersedia versi PDF. Cek di chapter terakhir untuk pemesanan. 💸Only 10k/PDF (jangan beli bajakan ya🤍) ----------------------------------- Shadowhunters | AU! 🔞 WARNING! MATURE AREA! "Kau takut dengan tatoku?" "Tidak. Aku lebih tak...