SUDAH DIBUKUKAN!
Tersedia versi PDF. Cek di chapter terakhir untuk pemesanan.
💸Only 10k/PDF (jangan beli bajakan ya🤍)
-----------------------------------
Shadowhunters | AU! 🔞
WARNING! MATURE AREA!
"Kau takut dengan tatoku?"
"Tidak. Aku lebih tak...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
tetep aja males X"D yodahlahh..
Happy reading!
*** SHADOWHUNTERS! JaeNoNa ***
#Jeno POV
Tubuhku terasa lebih segar setelah mandi, namun tidak dengan kepalaku. Ingin sekali aku mengistirahatkannya sebentar dan melupakan semua masalah.
Kutidurkan diriku pada kasur dimana Jaemin pernah menempatinya dulu. Bahkan aromanya masih tertinggal disana, yang selalu berhasil mengobati rasa rinduku, walau sedikit.
Sekali lagi aku menghirup aroma kasur ini dalam-dalam, mengingat kembali bahwa aku pernah menumpahkan benihku didalam dirinya. Tanpa terasa aku tersenyum saat kejadian beberapa waktu lalu menghampiriku. Dia datang padaku, mengusap airmataku, memelukku dengan kasih dan menenangkanku dengan semua kalimatnya.
"Gemas sekali. Pipinya lebih terisi." gumamku lalu terkekeh pelan membayangkan dia tersenyum manis di depan mataku.
Lalu suara ponselku di nakas mengacaukan semuanya. Kuambil ponsel itu dan seketika senyumku semakin lebar kala tau siapa yang menghubungi. Aku kembali tiduran dan membuat suaraku semalas mungkin.
"Uhm? Apa?" jawabku setelah mendengarnya memanggil namaku.
'Aku mengganggumu ya?'
"Ya! Kau menggangguku!"
'Oh... maaf. Kalau begitu tidak jadi.'
"E-EH!! Kau sudah membangunkanku dan sekarang tidak jadi bicara? Wah setan kecil ini semakin menyebalkan setelah tinggal dengan Mark!" karena terkejut aku kembali pada suara yang normal.
'Bicara apa kau anak sialan!?' tanpa bisa aku tahan, aku tertawa mendengar sang empunya nama memekik kesal.
"Lihat! Siapa yang kau panggil anak sialan, Hah!? Berani-beraninya kau Mark Lee." ucapku main-main.
'Lihat saja Lee Jeno. Aku akan membalasmu.'
'CK! Eihh! Kalian apa-apaan sih. Ribut karena hal sepele begini.' kemudian suara Jaemin melerai perdebatan kekanakan kami.
'Dia yang mulai duluan, Nana.' balas Mark membela diri, aku masih mendengar pecakapan mereka.
'Ssstttt! Sudah sana pergi. Katanya kau mau mandi. Sana sana!'
