13

461 49 0
                                    

Duduk di pinggiran kolam renang, sepasang kaki yang direndam, ditemani cemilan macaroon yang mereka buat-menjadi nikmat di sore hari ini. Mengobrol ringan dengan selingan tawa yang keluar dari bibir keduanya-tidak kaku sama sekali.

Baru kali ini Tama merasa sebahagia sekarang. Dapat mengobrol dengan manusia dengan pahatan yang sempurna dari Tuhan, Hyunjin. Menatap dari samping, mungkin Tama belum mengedip sama sekali. Abis, ganteng banget.

Hyunjin yang lagi tersenyum lebar sehabis ketawa karena recehannya itu menoleh pada Tama. Menangkap basah cewek yang sedang menatapnya dan lagi bengong. Gak sadar kalau Hyunjin perhatiin.

"Muka gue ganteng banget, ya?"

Tama mengerjapkan matanya. "Huh?"

"Gue, muka gue cakep kan?"

Tama belum nyambung. Matanya cuma ngedip beberapa kali sambil mandang Hyunjin aneh gitu. "Siapa yang cakep?"

Bibir tebalnya terlipat ke dalam. "Gue, Tam."

Kaki Tama ditarik dari kolam renang. Menekuknya dan meletakkan dagunya di lutut. "Iya, lo cakep, kok. Kenapa?"

Hyunjin rasanya mau ciumin Tama saking gemasnya. Apalagi dia jawabnya polos gitu. Padahal niat Hyunjin mau godain tapi malah dijawab serius.

Akhirnya Hyunjin senyum. Tangannya mengacak rambut Tama bikin cewek itu melotot kaget. Gak lama semburat merah muncul di pipi Tama. Hyunjin nyengir.

"Gila, lo manis banget kenapa sih?"

Bukan di pipi doang, seluruh mukanya langsung merah sampai ke telinga. Beneran gak nyangka dia diginiin sama Hyunjin.

Namun gak lama dari itu, seorang cowok dengan muka capeknya menyembul dari kaca pembatas dapur dan halaman belakang. "Dek, ada makanan gak?"

Sontak Tama dan Hyunjin dongak. Mata mereka sama-sama melotot liat Keno natap mereka datar-lesu. "Bang Keno udah pulang?"

Keno mengangguk.

Tama seketika berdiri yang bikin Hyunjin ikut berdiri. Melihat Hyunjin, Keno ngedip beberapa kali. Kayak gak asing.

"Lo yang lagi deket sama Tama bukan sih?" Keno mendekat. Matanya menyipit menelisik wajah Hyunjin yang tiba-tiba jadi semakin tegang menatapnya.

Tama yang sadar langsung menahan bahu Keno. Hyunjin takut setengah mampus sekarang. "Bang Keno katanya laper kan? Gue masakin nasi goreng mau gak? Apa mi?"

"Nasi goreng aja deh daripada mi," balas Keno yang langsung mengalihkan atensinya dari Hyunjin.

Tama mengangguk. "Yaudah, tunggu di dalem aja, bang."

Setelah dirasa Keno sudah masuk ke dalam, Tama langsung menatap Hyunjin yang termangu. Tama jadi mau ketawa. Mukanya itu loh cengo banget.

"Mukanya biasa aja dong, Jin." Tama udah gak bisa nahan tawanya.

Mata Hyunjin yang udah sipit jadi mendelik ke cewek yang lagi ngakak. Langsung aja Hyunjin lingkarin tangannya ke leher Tama terus dipepetin ke badannya sambil ketawa geli atas penderitaan Tama.

"Woy lepas ih!" Tama pukul tangan Hyunjin dengan keras tapi bukannya dilepas, cowok itu jadi merubah posisinya dengan memeluk Tama dari belakang. Tama sontak terdiam.

"Diem kan lo?"

"Apaansi!"

Hyunjin meringis. Perutnya tiba-tiba disikut sama Tama membuatnya mundur dan kemudian jatuh ke dalam kolam. Tama yang melihat itu gak bisa menahan tawanya lagi. Mulutnya terbuka lebar sambil keluarin suara tawanya yang begitu geli.

Ghost Loveliest | JjkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang