Baru pertama kali. Ini yang pertama bagi Tama. Gadis itu senang bukan main saat Nida mengajaknya ke kantin bersama, makan di meja yang sama, dan mengobrol hal-hal yang konyol. Ah, rasanya Tama ingin tersenyum selebar mungkin.
"Ini kenapa Harry gue gendong anak kambing, sih? Kenapa gak gue aja gitu, Tam? Bodo, gue langsung dm dia." Nida menggerutu melihat sebuah postingan dari Gucci yang menampilkan Harry Styles tengah tersenyum lebar sambil menggendong anak kambing.
Lucu? Jelas. Apalagi Nida begitu histeris. Teman barunya itu fans Harry no. 1. Benar-benar. Tama menggeleng pelan. Tak percaya.
Atensi Tama tiba-tiba berputar pada seseorang yang baru saja memasuki kantin. Dia, Hyunjin. Cowok itu baru saja kembali dari UKS karena Zena habis terkena hantaman keras dari Farrel. Matanya terus mengikuti gerak-gerik cowok Korea tersebut. Mulai dari Hyunjin beli gorengan, nasi uduk, roti dan akhirnya duduk di samping mejanya.
"Lo suka Hyunjin, Tam?"
"Hm?" Mata Tama melotot terkejut mendengar pertanyaan mendadak Nida. "Enak aja!"
Nida mengulum senyum lebarnya melihat Tama salah tingkah. Ia melirik Hyunjin, lalu tanpa diduga Tama, Nida memanggil cowok itu hingga menatapnya dan Tama bergantian.
"Nidaaa," desis Tama, pelan. Bahkan, cewek itu merasakan wajahnya memanas kala Hyunjin menatapnya lalu tersenyum manis. Gila.
"Sini, deh, Hyunjin." Tama semakin menatap Nida tak percaya. Temannya mengibaskan tangan meminta cowok itu mendekat. Yang membuatnya semakin kaget, Hyunjin nurut. "Kenal Tama, gak?"
Hyunjin sempat mengerutkan kening mendengar pertanyaan Nida. Duduk di sebelah Tama---tanpa disuruh---Hyunjin mengangguk. "Kenal. Kenapa, Da?"
Nida tersenyum mencurigakan. "Ooh, udah kenal, ya," Nida berucap, menganggukkan kepalanya seakan mengerti sesuatu. Kening Hyunjin dan Tama sama-sama mengerut heran, jelas. "Tam, gue ke toilet dulu, ya. Udah kebelet," kata Nida dan beranjak dari sana tanpa melihat reaksi melototnya Tama.
Mata gadis itu mengerjap dua kali melihat kepergian temannya. Bibirnya melipat ke dalam merasakan Hyunjin menatapnya. Ah, Nida menyebalkan. Tama jelas tahu maksud kepergian Nida itu apa. Tetapi kalau ia ikutan pergi, lantas Hyunjin?
"Hyunjin," panggil Tama, menolehkan kepalanya, dan benar. Hyunjin sudah memandangnya, ternyata. Ia kembali mengulum bibir. Kalimat yang sudah ia susun tiba-tiba lenyap begitu saja melihat tatapan penasaran Hyunjin padanya. Dan itu ... membuat Hyunjin terlihat semakin lucu.
Duh, kenapa, sih? Gemesin banget.
"Kenapa, Tam?" Hyunjin bertanya, nadanya lembut. Membuat Tama diam-diam semakin tenggelam dalam pemandangannya ini. Hyunjin memiringkan kepalanya satu sisi. Memandang Tama yang diam, tak bergerak sesenti pun. Kenapa, ya?
Namun, tanpa Hyunjin sadari, bibirnya sudah berkedut lucu melihat mata bulat Tama yang memandangnya. Ia tersenyum. Menahan tawa karena air muka Tama yang kaku.
Kalau dilihat-lihat, mereka berdua lucu, ya? Saling memandang di tempat umum begini.
Sadar telah memandang lawan jenisnya begitu lama, Tama berhasil menguasai dirinya kembali. Ia terkesiap. Matanya mengerjap berulang kali sambil memundurkan tubuhnya. Tama membuang pandangan ke depan. Tidak berani menatap Hyunjin yang sudah tersenyum menahan tawa.
"Gue lucu, ya? Sampe lo natapnya lama gitu," kata Hyunjin, menggoda Tama dengan sedikit mendekatkan wajahnya. Cowok itu semakin tersenyum lebar melihat semburat merah di kedua pipinya yang langsung ditutupi sama Tama.
"Apaan!" Tama salah tingkah. Dia memalingkan wajah. Tidak berani menatap Hyunjin, lagi. Malu-maluin banget astagaa.
"Ngaku aja." Hyunjin mendekatkan dirinya. Tama semakin menjauh. Begitupun seterusnya sampai Tama sudah tidak bisa bergerak karena sudah mentok ke tembok. "Ngaku, gak? Kalo gak mau ngaku, gue cium lo."
KAMU SEDANG MEMBACA
Ghost Loveliest | Jjk
Fanfic"Lo ngarep gue cium, ya?" - Jeka. ••• Seumur hidupnya, Tama paling benci sama hal-hal yang berbau mistis. Kalau diajakin nonton setan, dia langsung ngegas nolak. Dan kalo diajakin main ke rumah hantu gitu, Tama pasti kabur duluan entah kemana ningga...