53. Akhirnya Kita Bertemu

351 12 0
                                    

Berjalan tak menentu seketika tak ada tujuan lagi untuk aku tetap disini, aku hanya ingin selalu bersamanya, menujuh parkiran dengan beberapa orang yang sudah siap untuk membawaku pergi dari apretemen ku.

“Tuan muda harus ikut kami sekarang juga.” Ujar salah satu dari mereka.

“Tunggu dulu, aku akan ikut kalian jika aku bisa menemukan kekasihku.” ujar ku.
Mereka saling bertukar pandang, lalu mereka seperti memberi tahu pada seseorang dari jarak jauh dengan ipone yang tersambung ditelinga mereka.

“Baiklah tuan muda sekarang anda harus ikut kami, jika anda ingin menemuinya.” jawab salah satu dari mereka.

“Baiklah Aku akan ikut kalian, tapu dengan syarat antar Aku ke pada kekasihku. Kalian jangan coba-coba membohongiku lagi, aku sudah lelah dengan kebohongan kalian buat.”

“Baiklah silakan lewat sini tuan.” Ujar mereka dengan membukakan pintu mobil yang sudah terpakir dihadapanku.

2 jam aku didalam mobil dengan pengawalan yang sangat ketat dengan beberapa mobil lainnya di belakang mobil yang saat ini aku tunggangi. Melihat jalan yang sangat ramai dengan banyak nya orang berwara-wiri di jalan, merasa frustasi dengan keadaanku saat ini.

---Ckelik ----
suara pintu mobil terbuka saat mataku baru saja terpejam.

"Tuan muda kita sudah sampai ditempat nona.” Ujarnya seraya mempersilakan aku keluar dari dalam mobil. Terlihat sebuah bangunan yang tidak asing menurutku, aku hanya mengela nafas pajangku dengan wajah pasrahku.

“Ini bukan tempat yang ku inginkan, kenapa kalian membawaku kemari lagi.” ujarku dengan pasrah keluar dari dalam mobil dan para bodyguar yang sudah bersiap-siap.
“Nona ada didalam.” Ujar salah satunya.

Saat aku memasuki tempat dimana kakek tua itu berada dengan wanita yang baru ku nikahi kemarin, saat ini berada di tengah ruang dengan bagas dan kim yang sudah ada disana.

“Ayang kamu dari mana aja sih, tadi aku mau ngajak kamu buat ketemu mama sama papah.” Ujar vina dengan wajah sumriangnya sambil menghampiriku.

Aku hanya menarik nafas panjangku, menatap kedua temanku yang saat ini berada di hadapan kakek tua tersebut dengan wajah kim yang sudah babak belur dan bagas juga tubuhnya berdarah.

--- Translet JEPANG---

“APA-APA INI, kau sudah janji tidak akan menyakiti teman-temanku, tapi kenapa kau melanggar janjimu.” bentakku.

“Suruh siapa mereka melawanku.”
“Kau---, tuan hirashi apa maumu sekarang.” emosi ku yang tertahan.

“Kau sudah tahu masih ingin bertanya, apa kau lupa siapa wanita yang disampingmu itu. lakukan ritual adat terakhirnya.” pinta paksanya.

“TIDAK MAU!!!. KAU SAJA SUDAH MELANGGAR JANJIMU PADAKU, APA AKU AKAN MENURUTIMU LAGI, SUDAH CUKUP- CUKUP SUDAH. KAU KETERALUAN TUAN TETUA, AKU INI CUCU MU. KAU HANCUR SEMUANYA. KELUARGA, CINTA, KASIH SAYANG DAN BAHAKAN IMPIANKU, MAU ANDA APA DARIKU, SHIN GROUP, BAIKLAH AKU AKAN LAKUKAN KEINGINAN ANDA, AKU AKAN BEKERJA MEMBUAT MU BANGGA TENTANG PERUSAHAN TURUN TEMURUNMU, KAU JUGA MAU AKU LAKUKAN RITUAL TERAKHIR BAIK-BAIK AKU AKAN LAKUKAN KEINGINANMU. Tapi tolong jangan ganggu orang-orangku lagi, dan kembalikan ditaku.” Ujarku kesal, marah bercampur aduk hingga air mataku tak bisa kubendung lagi.

--- selesai---

Berjalan menujuh kamarku dengan kesal menutup pintu dengan bantingan keras hingga sampai aku memukul pintu yang tidak tahu salahnya, pecah sudah tangisan kesal emosiku tak bisa ku tahan lebih lama lagi.

Kenapa? Kenapa?  Aku harus hidup didunia seperti ini tak ada kebahagiaan sama sekali selalu tersiksa seperti ini, mereka yang melihatku terlihat enak dan sempurna tapi dalam diriku aku seperti terikat oleh ratai baja yang sangat kuat.” Ujar dalam benakku.
“Mas --- apa itu kau.” Suara yang tak asing terdengar oleh ku, suara samar-samar itu dari kamarku yang gelap. Aku yang tadinya berlutut di deket pintu dengan tangisanku saat mendengar suara itu aku bangkit dan mencari tahu  dengan jelas.

“Dita, apa kau ada disini.” Ujarku memastikannya.
“Mas dev, aku tidak bisa melihat apapun. Aku sepertinya di tempat tidur, tolong nyalakan lampunya mas, aku tidak tahu sklarnya.” Ujarnya dengan suara memohon.

---Cplak---
suara sklar yang aku nyalakan.

Terlihat dita yang duduk di atas ranjang dengan baju putih dan matanya yang teduh menatapku, tak kuasa lagi aku langsung lari dan memeluknya, tak akan aku lepaskan dengan mudah. Tanpa sadar aku menagis bahagia atau tangisan sedih entahlah aku rasa tangisanku campur aduk.

“Maas--- ada apa?.” Ujarnya dengan rasa kegelihan terlihat diwajahnya.

“Tidak apa-apa, aku hanya sangat merindukanmu, pasti kau ketakutan dan kesepian tanpa aku yah.” Seraya mengodanya untuk mencairkan suasana aku tidak mau jika dita juga ikut sedih.

“Mass jangan bohongi aku, dengan senyuman palsumu itu. maas harus melakukan ritual terakhirmu dengan mba vina, sekarang juga.” Sambil menyeka wajahku yang mungkin sudah penuh dengan air yang mengalir derasnya.

“Bagaimana aku melakukannya dengan wanita yang tidak aku cintai dita.” Jelasku pada dita, yang saat ini menatapku, dengan tiba-tiba aku dikejutkan dengan kepala dita yang meneduk bersandar di dadah bidangku.

“Maasss tapi mba vina itu sekarang istrimu, jangan buat tuan tetua marah lagi dan pada akhirnya akan memisah kita lagi, dita ngga mau pisah lagi dengan mas dev, dita ngga mau lagi kembali ketempat itu lagi mas, tolong menurutlah pada tinta tetua maas, dita takut.”

“Baiklah, kau tidak usah takut lagi aku disini bersamamu.” Ujarku yang juga terisak.

“Tapi mass bagaimana jika tuan tetua akan melakukannya lagi dan memisahkan kita lagi.” Ujarnya seraya menatap wajahku, dengan segenap hatiku aku juga merasa takut, tapi aku harus menyakinkan dita.

“Aku tidak akan biarkan itu terjadi lagi padamu, kau bisa memegang janji ku, honey.” Seraya membelai lembut rambut dita yang lepek dan kusam. “Hon, rambutmu sudah lemes gini. Mas kerasin deh.” Ujarku untuk mengilankan rasa takut sedih dan apalah itu.

“Ngga mau?” sambil mengelngkan kepalanya.
“Eh mas akan paksa kamu.” Tanpa pikir panjang aku mengendong dita menujuh kamar madi dengan bak mandi yang sudah ada siap.

--- Bersambung---
Nanti CERITA SELANJUTNYA DI SINI ya.
Jangan LUPA YA UNTUK VOTE.

Kamis, 08 November 2018

[ TERBIT ] Adikku adalah Istriku [SEASON 1 ] [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang