78. Kabar ini?

369 10 3
                                    

Setelah selesai Vina membantu ku berpakaian, menatapnya, ada ingin rasanya aku tanyakan langsung pada yah tatapan yang penuh dengan rasa penasaran ini pada akhirnya keluar juga.

"Emang yang kamu mau ngomong apasih sampe papa dan mama kamu dateng segala. Apa penting banget ya, sampe harus musyawarah gini. " Ucapku spontan.
"Iya." Jawabnya dengan jari jemari yang sibuk mengaitkan kancing bajuku.

"Harus yah." Ucapku lagi.
" Iya" Jawaban singkat itu lagi yang keluar dari bibir merah itu.
"Hey! ngga ada kata lain selain (iya). " Ucapku sedikit kesal.

"Nggak ada. " Dengan senyuman di wajahnya mengatakan tanpa ada dosa.
"Yaudah SSK lah. " Jawabku kesel sih.

"Eh? Apa itu ssk Aa. " Selesai mengaitkan kancing bajuku.
"Iya." Jawaban yang sama dengan Vina tadi.
"Ih aa mah kenapa jadi jawabannya juga ngga nyambung gitu sih, Aa marah yah karena Vina tadi cuman jawabnya singkat. " Ucapnya lagi seraya menatapku yang sedang menyisir rambut.

"Iya" Jawab singkat ku lagi emang nggak nyambung tapi aku mau membalas jawaban Vina tadi.
"Ih aa. Udah ah jangan marah yuk kita keluar sekarang. " Ujarnya seraya menarik lenganku keluar kamar. Aku yang belum siap menyisir rambutku harus keluar dengan Paskah.

"Bentar dong, kamu ini ngga sabaran amet sih jadi wanita. Untuk apa kamu terburu-buru emak bapakmu ngga akan kabur kemana-mana kali vin, pelan sedikit dong. " Ujarku sambil menuruni anak tangga.

Setelah sampai diruang tengah tepatnya ruang keluarga, melihat tatapan orang tua Vina kok jadi jengkel yah. Duduk beriringan dengan Vina, posisi didepan ada dady dan di samping ada kedua orang tua Vina di meja yang aku desain seperti klub malam batender ada kim, bagas dan dita yang baru sampai.

"Seperti ya udah kumpul semuanya penghuni rumah besar, begini saya mau mengatakan kabar gembira buat kalian semua. " Tapi setelah mengatakan itu Vina diam searah matanya melirik orang-orang yang ada di sini. Bikin kesel aja nih orang, mau ngasih kabar apasih.

"Kabar apasih kok berhenti dijalan gitu. " Ujarku menatap Vina yang sekarang melihat ku juga.

"Hemmm--- sabarr dong A. " Jawabnya menatapku.
"Ya lagian kamu bikin orang penasaran aja sama ucapan gantung kamu tadi. " Protesku.

"Iya-iyaa ini mau aku lanjutkan. " Jawabnya. Setelah itu dia diam lagi beberapa detik sebelum dia mengejutkanku, dengan kabar gila ini.

"Aku-mau mengatakan kabar gembira ini kesemua orang yang hadir agar kalian tahu dan juga merasakan kebahagiaanku.... Sebenarnya kabar ini di khusus kan buat suami tercinta ku, tapi kalian juga berhak tahu juga... Oke! Aku ngga mau buat kalian semakin penasaran jadi aku akan mengatakan ya sekarang.... Sebenarnya kabar ini juga merupakan hadiah terbesar ku buat suamiku, hadia ya adalah.... AKU HAMIL. " Ucapan panjang kali lebar Vina.

"HAH?" Spontan aku kaget shock dengan kabar ini. Aku langsung melirik dita, dilihat dita sedikit agak pucat juga mendengar kabar itu, terdengar suara bagas bicara. "Kamu ngga pa-pa de. " Ujarnya bagas yang terdengar oleh telinga ku.

"Aku hanya sedikit pusing kak. " Jawab dita yang terdengar.
"Masih muel nggak. "
"Lumayan."
"Mau kaka anter kamu kembali ke apartemen aja gimana? Disini seperti ya kurang bagus spot ya buat Kondisi kamu. "
"Boleh kak. "
"Oke aku akan minta ijin ke mereka. "

Tiba-tiba bagas mendatangi kami, dengan memberikan hormat pada kami.
"Maaf mengganggu, aku turut bahagia atas kabar anda nyonya Jhonatan atas kehamilannya. Hmm selamat untuk mu Dev kau akan jadi ayah dari anak-anak mu." Ujar bagas. Yang membuatku menatapnya dengan kebingungan, bagas juga membalas tatapanku.

"Saya minta izin untuk mengatar dita untuk pulang ke apartemennya, karena dia sudah cukup lama tinggal disini. Tidak enak dengan nyonya Jhonatan, jadi saya permisi. Mohon izin dari nyonya dan tuan saya akan mengatarkan dita pulang ke apartemen sekarang, dita juga lagi nggak enak badan, jadi tolong maklum." Ujar bagas, memohon pada kami.

"Ouh! Yasudah hati-hati yah shibi kau bawa dita. Antar dia selamat sampai tujuan." Dady yang menanggapi permintaan bagas tersebut, dady yang seperti yah mengerti situasi sekarang.
"Terima kasih tuan..." Ujar bagas berbalik tubuh sangat langsung mengandeng dita keluar rumah besar.

Bersambung...
Nantikan kelanjutannya...
Terimakasih atas kunjungan ya teman-teman...

Selasa, 21 Mei 2019

[ TERBIT ] Adikku adalah Istriku [SEASON 1 ] [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang