22. Sejarahnya

486 19 0
                                    

Menatap gemerlap cahaya berkedip di langit Aku berfikir jika ibu sekarang sedang melihatku, ku tarik nafas dalam-dalam bicara tentang tuan ej yang ngotot ingin Aku duduk di shin gruop, dedy yang ngotot ingin tahu siapa wanita yang Aku nikahi.

"Devit, apakah kau belum tidur." Terdengar suara dari balkon atas, Aku Menatap sumber suara. "Ah.. dedy, Aku belum ngatuk. Nanti ya sebentar lagi." Ujarku, tiba-tiba saja dedy mengingatkanku.

"Hemm... apakah kau merindukan ibumu." Seraya matanya Menatap langit malam.
"Hehehe... kalau bicara soal rindu ya rindu lah ded, tapi Aku bahagia karena ibu sekarang sedang melihatku loh dedy."

terlihat senyuman lebar dari dedyku, Aku heran kenapa dedy tersenyum. "Ada apa ded, kok senyum. Ada yang lucu yah, dari ucapannya Dev."
"Tidak, kau benar ibumu sekarang sedang melihatmu. Dia pasti berfikir jika putranya sudah besar, dan ingin segarah mempunyai cucu katanya. "Dengan gelar tawa yang khas.

"DADY...apa si. Orang ibu ngga ngomong gitu deh, pasti itu mah mau nya dedy." Ujarku syok. Tapi dedy malah menatap dari atas balkon kamarnya karena Aku sedang duduk di teras halaman belakang.

"Mmm.. mungkin. Semua Pikiran Orang tua pasti begitu Dev jika melihat anaknya sudah beranjak dewasa, apa lagi ibumu. Dia juga sangat mengidamkan menantu, ibumu punya sifat keras sama halnya Dengan watakmu yang selalu bersih keras dan penuh dengan ambisi. Kau mewarisi penampilanku tapi syukurlah, karena kau tidak mewarisi sifat burukku." Dengan senyuman yang mengembang.

Pembicaraan kami antara ayah dan anak itu, meregangkan jarak antara kami yang akhir-akhir ini renggang. "Mmm... ded, menurut dedy jika ibu masih hidup apakah ibu akan cari menantunya." Hanya ingin tahu sejauh apa dady mengenal ibu, ya anggap saja tes cinta gitu, pengen tahu sebesar apa cintanya dady sama ibu.

"Mmm... Kaya tidak?! Dia pasti bilang begini apapun yang disukai olehmu aku akan menyukaiya juga, itu hanya demi kebahagianmu. Mungkin itu yang akan Dia katakan padamu." ujarnya sangat yakin.

"Hahaha... dedy sok tahu." dengan gelar tawa meria dedy juga ikut tertawa. "heh!! Tau apa kau tentang ibumu, lama juga dedy mengenal ibumu malah sebelum kau lahir." bangganya.

"Yah elah dedy, kalo ngga Ada dady sama ibu aku gak bakalan Ada disini kali, hah dedy ini ada-ada aja." ujarku jengkel, tapi dedy tersenyum. tiba-tiba dedy menyinggung wanita yang aku nikahi lagi.

"Mm... Jadi, katakan pada dedy siapa? wanita itu, yang saat ini bersemayan didalam hati dan fikiranmu, hingga kau mau bersedia menikahi dia hanya untuk memberikan kebebasan untuk dady." sambil matanya mencari informasi tentang perjanjian ceo.

"Huh... apa si ded, ngga Ada."
"Jangan menyembuyikan kelopak bunga di balik tubuh Devit, baunya pasti akan tercium jugakan." puitis ya dedy kalo belum dapet informasi rill. "Uuh... Mulai lagi puitiya... Ngga ada ibu sama cewe yang dady incer sekarang. " Aku hanya menarik nafas pendek, pasrah lah aku. "Ya makanya, kamu kasih tahu, siapa? Gadis itu.?" ujar dedy sangat penasaran.

"DIA!!!... Dedy kenal kok sama Dia, bahkan dedy lebih sayang Dia dibandingkan Devit. Yang putra dedy sendiri." ujarku, matanya seduh, dady membalas dengan wajah bingung dan berfikir.
"Siapa? Dev. " dengan nada yang sih pemasaran yang mendalam.

"Mm... Cari tahu lah sendiri ded, devit masuk kamar dulu. " aku langsung bertanjak ke anak tangga dan masuk lift.

Keesokan paginya, aku enggang beranjak dari kasur. Ku naikan lagi selimutnya hingga ozawa datang, tok tok tok. "Tuan muda, ini sudah siang tuan besar ingin menemui anda. Tuan.. Tu... Eh tuan sedang di dalam kamar mandi yah"ujar ozawa, sedang aku dalam keadaan tutup selimut.
"Iya oza kau duluan aja bilang pada dedy, aku akan turun segarah. " ujar ku.

Silam 12 menit aku bergegas segera menyelesaikan proses mandi ku, yah begitu 20 menit berlalu aku keluar dari kamar mandi. Setelah selesai akhir ya aku segera turun untuk makan pagi dengan dady, saat lift terbuka aku berjalan menuju dady yang sedang duduk di meja makan aku tidak sadar jika dady sedang bersama seseorang, karena diriku terlalu fokus menggelinting kemeja panjang ku.

"Maaf , ded " ujar ku yang tidak menatapnya.
"Dev, kau lama sekali. "
"I.. Y. Eh tuan Ej sejak kapan anda datang."aku syok.
"Devit sekarang juga kau akan membantu tuan Ej diperusahaannya." ujar dedy to the point.
"Hah, secepat itu ya ded. Bakalan dev belum siap. "

"Siap atau belum kau harus sesegera mungkin menjaga dan membangun sebuah perusahaan tersebut merupakan bagian dari diri mu sendiri. "Ujar dedy.
Aku hanya menghela nafas, apa boleh buat. "Baiklah dev ganti baju dulu. "Seraya memutar tubuhku sebelum aku melangkahkan kaki menjauhi mereka tuan ej memanggil nama ku. "DEVIT JHONATAN. "

"IYA... " dengan cepat ya kau membalikkan tubuh. "Tidak usah ganti baju kita segera pergi aku tidak punya waktu yang begitu lama sekarang. "
"Baiklah, terserahlah! "Seraya berfikir sebenarnya ada apa ya kenapa tiba-tiba muncul tuan eh di depan ku. "Setelahnya sekian lama aku yakin jika dialah yang kau mau kan devit. "

"Maksudnya tuan ej apa. "
"Grendpa kau lupa dengan sebutan barumu padaku. "
"Ah... Iya.. Maaf tu.. Ups.. Grendpa maksudku. "
"Biasakan itu. "
"Baiklah, oh ya grendpa maksudnya gimana ya setelah sekian lama itu. "
"Kekashimu aku tahu siapa yang kau nikahi itu, ayahmu tidak tahu jadi aku cari tahu sendiri. "

Saat aku mebalikan selebaran foto tersebut mataku mulai menatap tajam, tidak heran jika dia di juluki si detektif dia dengan cepat mengetahui siapa wanita yang aku nikahi untuk menghindari perjanjian CEO. Aku tersenyum tipis sambil menatap tuan EJ.

"Bagimana, benar gadis itu yang kau nikahi devit jhonatan."
"Tidak salah dalam julukan anda grenpa, grenpa memang seorang detektif yang suka melacak dengan cepat, siapa dan dimana, asal dan usul hingga ke akarnya. Baiklah aku menyerah, dan pasrah, lalu apa grenpa akan mengancamku dengan mengunakan umpannya adalah dia." Seraya menujuk ke foto tersebut.

"Kau pikir aku hirashi yang mengacam dari kelemahan seseorang itu, aku bukanlah dia. Aku hanya tanya apa benar itu wanita yang kau nikahi devit, tidaklebih sekedar tahu saja." ujarnya matanya menajam.
"IYA. Itu benar, dialah wanita itu."
"Kenapa kau tidak mau menujukankan dia kepada public, malah diam-diam kau sembunyikan."

"Karena aku tidak mau dia terlibat terlalu jauh grenpa, karena masalah ini tidak ada hubungannya dengan dia, aku menikahi dia hanya menjadi alasan melindung apa yang harus aku lindungi."
"Begitu rupanya, apa kau tidak menyukainya."

"Jelas aku menyukainya, jika aku tidak menyukainya menagapa aku selalu ingin dia jadi seorang yang berada tepat di belakangku."
"Bukan sebagai seorang kaka kepada adikknya." Ujarnya. Aku terdiam sejenak, mendengar ucapan tuan EJ yang seakan menyidirku, mataku merunduk bagimana dia tahu, pikirku.
"Bagaimana anda bisa tahu, grenpa."

"Itu sudah terlihat jelas terpancar dari dari wajahmu devit, bahwa kau menyukai dia bukan sebagai seorang Kaka terhadap adiknya melainkan seorang pria kepada wanitanya. Kau pikir aku tidak pernah muda sebelum aku tua aku pernah merasakan indanya jatuh cinta saat seusiamu, bahkan banyak sekali wanita yang aku kencani." Curahan hatinya di masalah lalu, aku tersenyum mendengar curhatan masa lalu tuan EJ.

Sesampainya di kantor JJgrup berada di ruangan khusus tamu tuan EJ membahas tentang masalah bisnis keluarga. "Begini dev ada dua perusahan yang ayahku dirikan sebelum shin dan JJ grup. Kita bahas langsung saja."
"Baiklah aku juga mau tahu secara lanjut tentang semua sejarahnya."

"Ok aku mulai dari pendiri perusahan pertama yang dimiliki ayahku. Awal perusahan yang ayahku dirikan adalah SCN grup itu ada perusahan pusat dari banyaknya cabang terbesar di ASEAN, dan mulai berkembang semenjak itu, banyak anak yang muncul dari perusahan tersebut, dari yang terbesar hingga kecil-kecilan, ayahku mulai mendirikan DISEAN grup untukku dan SHIN grup untuk karlina saudariku, sedangkan JJgrup untuk ibuku. Hingga sesatu saat datanglah perusahan dari jepang YAKUSAHAKU YAMASHIRO, yang menghancurkan semua impian ayahku. Yah itu adalah kakekmu datang merampas semua hak-hak, dia mengacam pada ayahku jika dia tidak memberikan perusahan miliknya maka putri kesayangannya akan mati ditangannya. Tapi karlina malah menikahinya, dan akhirnya dia memiliki sebagian dari warisan yang dimiliki karlina, sampai akhirnya aku mendengar jika dia telah melahirkan seorang putra aku malas untuk mengakui jika marsel adalah putra dari pria keji itu, yang telah membodohi saudariku. Akhirnya ayahku memutuskan semua warisannya padaku. untuk mencari siapa yang berhak untuk memilikinya, dan aku pikir kau berhak mendapatkan apa yang dimiliki nenekmu dulu devit jhontan."

[ TERBIT ] Adikku adalah Istriku [SEASON 1 ] [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang