Cerita paling ringan dari yang teringan, masih banyak typo bertebaran, dan aku belum sempat revisi, untuk semua cerita aku. Jangan lupa vote and comment. Terimakasih♡
"Gue suka sama lo Bel, lo mau nggak jadi pacar gue?"
Usai jam pelajaran selesai. Abel pergi ke belakang gedung sekolah . Karena Davin siswa jurusan IPA 2 tiba-tiba memintanya untuk datang kesana. Karena Abel termasuk golongan cewek baik di muka bumi. Abel menemui Davin tanpa pemikiran apapun. Tanpa disangka-sangka ternyata Davin nembak Abel yang notabene sudah berstatus jomblo sejak tiga hari yang lalu gara-gara diputusin Kenta!
"Mmm, Davin suka sama Abel? Gimana ya," Abel menimbang-nimbang jawaban apa yang akan ia berikan pada Davin. Jujur saja, Abel nggak tahu caranya nolak tanpa harus menyakiti. Apalagi Abel baru saja putus cinta.
"Gini Vin__"
BRRAAAKKK !!!
Suara gebrakan meja membuat Abel menghentikan ucapannya. Belum sempat Abel menjawab pernyataan Davin, namun seseorang sudah mengganggunya.
"INI SEKOLAH!! BUKAN TEMPAT ORANG PACARAN!!"
Disana berdiri seorang cowok bernama Kenta, Kenta Pradana! Siswa jurusan IPA yang juteknya nggak ketulungan. Abel menatap Kenta sedikit kaget karena kedatangannya yang tiba-tiba. Apalagi Kenta menggebrak meja yang berada di belakang sekolah. "Ngapain lo liat-liat?!" ketus Kenta menatap Abel balik. "Dan lo! Davin saputra! Lo itu udah kelas 3 ngapain lo main tembak-tembakan sama Abel? Lo nggak tahu Abel siapa? "
"Kenta. Ngapain disini? Terus kenapa Kenta pelototin Abel kaya gitu?" Tanya Abel polos. Lalu cemberut mengingat Kenta sedang melotot padanya. " Abel mau pulang!" Abel memutuskan meninggalkan dua cowok yang sedang berseteru itu di belakang gedung sekolah. Abel melangkah cepat dengan membawa buku paket pelajaran matematika di tangannya.
Sementara itu, sebelum Kenta mengejar Abel. Kenta menyelesaikan pembicaraanya dengan Davin. "Lo tahu kan siapa Abel?" tanya Kenta lagi, masih dengan nada ketusnya.
Davin tersenyum geli melihat sikap Kenta yang seolah-olah masih pacar Abel. "Lo itu cuma mantannya bro. Dan lo lupa? Lo sendiri yang mutusin Abel di depan semua siswa di kantin?" Jawab Davin mengingatkan.
Kenta menggeram kesal dengan jawaban Davin. Memang benar dirinya lah yang sudah memutuskan Abel. Namun dirinya juga yang tidak bisa menerima jika Abel di dekati cowok lain!
"Gue peringatin lo ya Vin. Selama gue masih ada di sekolah ini. Nggak ada satu orang cowok pun yang boleh ngedeketin Abel. Terutama Lo!" ucap Kenta kasar. Davin hanya mendengus mendengar Kenta seolah-olah mengklaim Abel masih pacarnya.
***
Kenta berniat mengejar Abel yang berada di parkiran. Abel sedang mengambil sepeda keranjang merah mudanya. Abel memang selalu berangkat mengenakan sepeda dikarenakan jarak antara sekolah dan rumahnya tidak terlalu jauh.
Abel melihat Kenta yang datang beriringan dengan Anne. Siswi kelas tiga yang juga sekelas dengan Kenta. Sepertinya Kenta mau mengantar Anne. Abel sedikit mengintip dari sudut matanya.
'Idih! Mereka mesra banget! Kenapa Abel harus liat yang begituan sih. Kenta nggak tahu apa. Kalo Abel belum bisa move on dari Kenta!!!'
Abel menghentak-hentakan kakinya ke tanah melihat kedekatan Kenta dan Anne. Namun ia memilih mendorong sepedanya menuju gerbang sekolah.
"Heh!"
Abel menoleh saat suara Kenta menggelegar ditelinganya. Seharusnya Abel nggak usah noleh. Karena Kenta nggak sebut nama Abel! Abel jadi menyesal udah menoleh. "Kenta manggil Abel?" Tanya Abel polos. Abel mencari keberadaan Anne dengan sedikit gerakan. Abel tidak melihat Anne disamping Kenta lagi.
"Gue minta, lo jauhin Davin. Gue nggak suka lo keganjenan sama si Davin!"
"Kenapa? Emangnya cuma Kenta yang bisa deket sama cewek lain? Abel juga bisa!" Balas Abel sedikit menantang. Abel nggak terima dong! Kalo Kenta ngelarang-ngelarang Abel lagi. Nggak inget status apa si Kenta?!
"Nggak usah sok -sokan deh jadi anak!"
"Ken! Buruan! Keburu ujan!" Anne tiba-tiba teriak.
"Eh... kampret! Brisik banget sih? " Kenta mengumpat lirih saat menoleh ke arah mobilnya.
Abel ikut menoleh ke belakang Kenta. Ternyata Anne sudah di mobil Kenta. Padahal biasanya Abel yang duduk disitu!
"Tuh, udah di tungguin sama Pacar barunya Kenta" ucap Abel ringan. "Abel juga mau pulang."Kenta menahan sepeda milik Abel sebelum Abel melarikan diri darinya. "Gue belum selesai ngomong!"
"Kenta! Apalagi sih?" Abel berdecak kesal.
"Jauhi Davin!" Bentak Kenta lagi.
Abel malas meladeni ucapan Kenta. Sebenarnya ia sudah cukup sedih karena Kenta selalu membentak Abel. Abel menarik napasnya dalam.
"Yaudah sih, kan Kenta yang minta putus bukan Abel. Kenapa kenta masih ngelarang-ngelarang Abel main sama cowok. Lagipula Abel udah ikhlas kok, kalau kenta punya pacar baru." Ucap Abel tanpa memperhatikan wajah kenta.
"Jadi orang nggak usah sok kecakepan bisa nggak. Gue emang udah mutusin lo ! Tapi suka-suka gue mau ngelarang lo atau nggak." Balas Kenta ketus. "Gue mau cabut dulu. Ati-ati! Mata nggak usah jelalatan sama cowok!"
"Kenta nyebelin!" Teriak Abel setelah kepergian Kenta dengan Anne. Mereka melewati Abel begitu saja.
Abel mengayuh sepedanya ke rumah dengan perasaan dongkol sedongkol dongkolnya. Udah panas! Sendirian pula! Biasanya ada Arien yang nemenin Abel di sekolah. Tapi karena ada keperluan keluarga Arien izin sehari nggak masuk sekolah.
Jangan lupa tinggalin jejak ya gaess....
Klik tanda ☆ and coment. Thankyou...
KAMU SEDANG MEMBACA
KENTA (END)
Teen Fiction14. 10. 18 #fiksi remaja 29.11.18 (completed✅) "Yaudah sih, kan Kenta yang minta putus bukan Abel. Kenapa Kenta masih ngelarang-ngelarang Abel main sama cowok. Lagipula Abel udah ikhlas kok kalo Kenta punya pacar baru." Ucap Abel tanpa memperhatikan...