Jangan lupa vomment ya. Makasih ♡♡Jam istirahat digunakan para siswa dan siswi SMA Tri Sakti untuk berburu makanan. Ada yang keluar gerbang sekolah, ada juga yang menetap di kantin. Seperti Abel contohnya. Abel sedang mengamati Kenta dari kantin sekolah. Kenta lagi bermain basket dengan beberapa teman terdekatnya, Pace dan Budi.
Meskipun mereka sudah dikatakan putus dari beberapa hari yang lalu. Abel belum bisa melupakan Kenta. Abel masih suka diam-diam mengintip kegiatan Kenta di sekolah. Kenta beda kelas dengan Abel jadi nggak setiap saat ia bisa mengintai Kenta.
Abel medumel kesal karena kedekatan Kenta dengan Anne. Namanya Anne pratiwi, dia termasuk cewek populer di sekolah. Badannya tinggi semampai, berisi dibagian tertentu, beda banget sama Abel yang nggak berbentuk, pokokoknya Anne tuh tipikal cewek idaman jaman Now banget deh! Jangan tanya! Anne cantiknya minta ampun di mata Abel. Udah rambutnya panjang bergelombang, hitam pekat, udah mirip kaya di iklan shampoo.
Duh kenapa Abel jadi ngomongin si Anne! Kan dia rivalnya Abel!
"Ngelamun aja lo Bel! Makan tuh siomay lo, jangan di anggurin. Nanti dimakan sama si Nanta!" Arien menusuk siomay pesanan Abel dan meletakan garpunya ditangan abel.
"Nanta mau?" Tanya Abel.
"Mau dong bel!" Jawab Nanta sumringah.
Nanta mahardika, temen cowok satu- satunya yang selalu gabung sama Abel CS. Gak tahu dari mana awalnya Nanta jadi bisa sedeket ini dengan Abel dan lainnya. Kemana-mana selalu bareng. Udah kaya satu Geng gitu.
"Beli dong Ta, jangan kayak orang susah deh. Sukanya minta-minta mulu." Abel memakan siomaynya dengan lahap tanpa memperhatikan wajah Nanta yang sudah cemberut. Kemudian Abel terkekeh. "Bercanda Ta, makan aja kalo mau."
Nanta senang seketika. Ia pun mengambil garpu milik Abel dan ikut memakan siomay Abel.
"Tapi lo yang bayar ya Ta," ucap Abel lagi.
Nanta terpelongo, siomay Abel bahkan belum masuk seutuhnya ke kerongkongannya. Nanta lalu meletakan garpunya lagi.
Abel tertawa. Lalu menepuk bahu Nanta keras. "Becanda Ta! Makan aja. Abel yang bayar!"
"Gitu dong Bel! Bikin gue nggak enak aja, kan kasihan tembolok gue, udah mangap gitu!" Kata Nanta kembali memakan siomay Abel.
**
Sepulang sekolah, Abel tidak langsung pulang ke rumahnya. Tadi pagi sebelum berangkat ke sekolah Abel sudah pamit dengan Mama Karin kalau Abel mau mampir ke toko buku sebentar untuk membeli keperluan sekolahnya. Abel juga sudah mengganti bajunya sebelum pergi ketoko buku. Ia membawanya dari rumah.
Abel membeli buku tulis satu pack, pulpen tiga buah, dan Abel juga nggak lupa membeli novel favoritnya. Sebenarnya Abel bukan tipikal cewek yang suka bersantai -santai baca novel kayak orang-orang. Abel hanya akan membaca kalau dirinya sedang merasa bosan saja.
Abel keluar dari toko buku setelah selesai membeli keperluannya. Karena toko buku yang dimaksud Abel adalah di mall ia harus berputar-putar untuk mencari lift ataupun eskalator. Abel menaiki eskalator untuk turun kebawah, di sebelah kiri adalah eskalator untuk turun dan disebelah kanan Abel adalah eskalator untuk naik keatas. Tangannya menenteng kantong plastik belanjaannya tadi. Dan di pungungnya ada tas ransel bermotif kucing.
Tiba-tiba Abel melihat Kenta berada di lift sebelah kanan. Yang artinya Kenta baru saja mau ke mall ini. Tadinya Abel mau menyapa, ia sudah cukup senang karena bertemu Kenta diluar sekolahnya. Tapi saat Abel melihat ada yang berlarian untuk mengejar kenta dari bawah. Abel mengurungkan niatnya .
Anne. Akhir-akhir ini dia selalu bersama Kenta. Abel memiringkan wajahnya agar Kenta tidak melihat Abel. Sesampainya dibawah, Abel berlari sekencang mungkin untuk keluar dari mall besar yang abru saja ia singgahi.
Abel menunggu ojek online datang menjemputnya. Pagi tadi Abel tidak memakai sepeda kesekolah, ia di antar mama Karin.
Sekitar sepuluh menit Abel menunggu. Tiba-tiba sebuah motor besar berhenti di depan Abel. Abel mengernyit ditatapnya pengendara motor berwarna biru gelap. Emangnya ada ya? Tukang ojek online motornya kaya orang mau balapan? Pake helm full face pula!
"Abang, ojek online yang tadi Abel pesenin?" Tanya Abel memberanikan diri.
"Naik!" Jawab pengendara motor dengan jutek.
Tunggu! Abel kaya kenal suara nyebelin ini nih. "Kalo ngomong liatin orangnya dong. Helmnya dilepas dulu kek, kan Abel jadi tahu Abel lagi ngomong sama siapa." Abel sebenarnya sedang memancing orang di depannya untuk membuka helm full facenya. Ia takut tiba-tiba diculik oleh orang tak dikenal.
"Gue bilang naik ya naik! Lo nggak liat di belakang banyak kendaraan ngantri?"
Dari pakaian yang Abel liat, kaos putih, Jaket denim, celana jeans biru. Bukannya pakaian ini mirip banget sama Kenta yang tadi naik ke atas ya? Atau emang ini kenta?
"Kenta? Ini Kenta kan?" Abel yakin jika pengendara di depannya adalah Kenta.
"Ish! Bawel banget sih! Lama tau nggak!" Kenta memakaikan helm ke kepala Abel. Dan mengambil kantong belanjaan Abel ia memasukannya kedalam ransel yang ia gendong di bagian depannya. Setelahnya Kenta membawa pergi Abel dari mall.
Selama perjalanan Abel memeluk pinggang Kenta, karena ia sedikit ngebut tadi. Aroma Kenta masih sama, wangi, nyaman, dan pelukable banget.
"Kenta bukannya tadi sama Anne? Kok bisa liat Abel keluar? Perasaan tadi Kenta nggak liat Abel deh." tanya Abel disela perjalanan pulangnya.
Kenta tidak menjawab pertanyaan Abel. Ia akan tetap terdiam meskipun Abel bercerita sampai mulutnya berbusa. Kenta kembali ke habitatnya. Padahal pas pacaran sama Abel Kenta nggak senyebelin sekarang. Sekarang nyebelinnya amit-amit banget!
Sesampainya dirumah. Kenta melepaskan helm dikepala Abel, ia mengambil belanjaan Abel di ranselnya. Dan menyerahkannya pada Abel.
"Kenta mau masuk dulu? Kenta mau mau kemana lagi habis ini? Udah mau gelap loh Ken,"
Kenta mendengus malas mendengar celotehan Abel. "Gue mau kerumah Anne. Dan lo, nggak usah kemana-mana kalo nggak ada yang anter. Ngrepotin tau nggak!"
"Kan Abel nggak minta Kenta buat nganterin Abel pulang. Abel juga tadi udah pesen ojek online kok."
"Lo jadi anak bisa nggak sih nggak usah berisik sebentar aja? Kalo Gue bilang nggak usah kemana-kemana ya nggak usah kemana-mana!" Abel seketika menunduk saat Kenta memarahinya. Ia tak berani menatap mata Kenta kalo Kenta lagi badmood seperti sekarang. "Jalan-jalan sendiri biar dikatain jomblo gitu? Lagi nyari gebetan di mall?"
"Kenta apaan si!" Ucapan Kenta udah keterlaluan buat Abel. " udah, Abel mau masuk. Makasih udah nganterin!" Sebelum Abel melangkahkan kakinya menuju gerbang rumahnya. Kenta mencegat tangan Abel sehingga tubuh Abel tersentak ke tubuh Kenta.
Kenta menatap Abel dingin. Dilihatnya mata Abel sudah berkaca-kaca. Pertanda Abel sudah akan menangis. "Jangan nangis! Gue nggak suka liat lo nangis" Kenta menatap wajah Abel nanar. "Nggak lucu kalo seorang tuan putri nangis "
Jangan lupa Vote and coment !
KAMU SEDANG MEMBACA
KENTA (END)
Teen Fiction14. 10. 18 #fiksi remaja 29.11.18 (completed✅) "Yaudah sih, kan Kenta yang minta putus bukan Abel. Kenapa Kenta masih ngelarang-ngelarang Abel main sama cowok. Lagipula Abel udah ikhlas kok kalo Kenta punya pacar baru." Ucap Abel tanpa memperhatikan...