Jangan lupa Vote and comment ya!!!
Happy reading...😊
Dera berlarian kecil untuk menyusul Abel dan Arien di kantin. Dan baru saja sampai depan meja kantin, langkah Dera terhenti saat mendapati Nanta juga ada disana.
Awalnya Dera nggak mau semeja dengan Nanta, tapi mau nggak mau Dera akhirnya pasrah. Ia duduk di depan Nanta. Ia meletakam dompet bulu-bulu berwarna merah muda ke meja dengan sedikit kasar.
"Lama banget ke kamar mandinya Der..."
"Tadi antri Rien. Lo kan tau sendiri kalo jam istirahat pasti kamar mandi udah kaya kantin. Rame... "
Dera melirik Nanta malas.
"Mata lo pengin gue colok pake jari gue?""Ya Allah Markonah! Salah gue apaan ke lo. Mata indah kek bola pingpong gini mau lo colok... buset dah..."
"Makannya nggak usah liat-liat gue..."
"Duh.. kalian kenapa sih. Nggak capek apa marahan terus." Protes Arien kemudian. "Baikan gih... "
"Ogah!" Jawab Dera mantap. "Lagian gue nggak mau temenan sama orang yang sukanya nyembunyiin apapun dari gue. Apalagi ngejahatin sahabat gue..." sekali lagi Dera melirik Nanta malas.
"Udah deh Der, Abel udah nggak kenapa-kenapa kok. Beneran deh... Abel aja udah maafin Nanta kok..."
"Cocok Bel !!" Nanta mengangkat kedua jempolnya pada Abel. Dengan mantap. "Tuh... lo liat, Abel aja udah nggak masalah? Kenapa lo jadi yang bermasalah sama gue. Gue kan udah minta maaf sama lo..."
Akhirnya Nanta membahas pertikaiannya dengan Dera.
Sebenarnya ada yang Abel dan Arien tidak ketahui tentang Dera dan Nanta. Seberapa dekatnya Dera dan Nanta.
Meskipun disekolah mereka sering berantem, tapi mereka selalu kompak dan saling mendukung satu sama lain. Kedekatan mereka melebihi kedekatannya dengan Abel dan Arien. Kalo orang lain akan menganggapknya sebagai bestfriend foevahhh!!
Mereka berempat berhenti berbicara saat Bakso Cuanki, Bakso urat , Nasi goreng , dan Siomay sudah dihidangkan dimeja.
"Kalo urusan makan aja, kalian pada diem" ujar Nanta mencibir.
"Ta... " panggil Abel.
"Kenapa Bel..." Nanta memperhatikan Abel yang mengambil sesuatu didalam dompet bulu-bulu milik Dera. Abel memberikan sebuah cermin berukuran kecil pada Nanta.
"Kalau mau ngatain, ngaca dulu Ta..." ucap Abel dengan mulut penuh dengan Bakso.
"Elah... gue kira apaan. Gue udah ganteng Bel, nggak perlu ngaca kalo ngomong..."
"Nanta suka lupa diri kalo ngomong, padahal Nanta yang paling anteng kalo udah liat makanan. Sampe punya orang aja diembat..." ucap Abel lagi.
"Lo kalo ngomong kadang ada pedes-pedesnya gitu yah Bel. Jangan-jangan lo ketularan Kenta lagi..." balas Nanta menggelengkan kepala.
"Ngomong-ngomong soal Kenta, Kenta belum ngabarin lo Bel?" Tanya Dera.
"Belum. Mungkin Kenta sibuk." Jawab Abel polos.
"Sesibuk-sibuknya cowok harusnya dia tetep bisa ngabarin ceweknya loh Bel... "
"Emangnya lo balikan sama Kenta Bel?" Nanta menaikan alisnya penasaran.
Arien, Dera dan Nanta menatap Abel dengan serius. Sehingga Abel meletakan Sendok dan garpunya di mangkok baksonya.
Abel menelan Baksonya susah. Kemudian menggeleng pelan menatap ketiga temannya bergantian.
KAMU SEDANG MEMBACA
KENTA (END)
Teen Fiction14. 10. 18 #fiksi remaja 29.11.18 (completed✅) "Yaudah sih, kan Kenta yang minta putus bukan Abel. Kenapa Kenta masih ngelarang-ngelarang Abel main sama cowok. Lagipula Abel udah ikhlas kok kalo Kenta punya pacar baru." Ucap Abel tanpa memperhatikan...