DELAPAN

14.9K 773 31
                                    

Jangan lupa vote sebelum membaca. Thaks.. ♤




BRAKKK... !!!!

"Sumpah demi Upin Ipin yang nggak gede-gede ! Gue masih nggak habis pikir sama jalan pikiran Kenta deh." Dera dibuat kesal dengan kabar Kenta dari mulut sahabatnya sendiri, Abel. Abel menceritakan pada sahabatnya dari kemarin Kenta jemput ke rumahnya dan mengajak Abel kerumahnya juga. Abel menceritakan semuanya.

Pagi tadi sesampainya Abel disekolah, Dera, Arien dan Nanta mencercanya berbagai pertanyaan tentang kejadian kemarin mereka berangkat bareng. Kemarin Abel nggak sempet cerita apa-apa sama mereka karena ada ulangan seharian disetiap mata pelajaran.

"Kalian nggak balikan kan?" Arien juga penasaran dengan hubungan Abel dan Kenta.

Abel menggeleng.

Abel sedang menyalin pekerjaan matematika milik Arien. Waktu istirahat ke satunya ia gunakan di kelas. Abel benci banget pelajaran matematika. Bikin puyeng kalo urusan itung-itungan.

"Jangan bilang kalian sekarang lagi menjalani hubungan semacam Best friend forever gitu Bel??" Tebak Dera sambil merapikan poni yang udah kayak pager.

Abel menggeleng lagi.

"Heh Gobel!! Lo nggak ada jawaban selain geleng-geleng kepala apa! Perasaan dari tadi geleng-geleng kepala mulu dah!" Nanta medumel kesal.

"Isshhh!! Nanta nih ya nggak bisa apa panggil Abel yang bener! Gobel-gobel! ambigu tau nggak sih dengernya. Lagian Abel kan udah jawab. Nanta nggak liat Abel lagi sibuk banget gini" Abel menunjuk-nunjuk bukunya pada Nanta.

"Sibuk nyontek maksud lo?" Balas Nanta mengejek.

"Siapa yang nyontek? Abel cuma nyalin doang kok. Nanti pasti Abel pelajari semua dirumah"

"Boong banget lo! Orang kerjaan lo dirumah paling cuma tidur doang!" Nanta nggak mau kalah.

"Nanta sok tau banget sih !!", Nanta itu kalo ngomong emang suka ceplas-ceplos banget.

"Tapi ngomong-ngomong bel. Nanta ada benernya deh. Emang apa bedanya nyontek sama nyalin menurut lo? " Dera mengerutkan alisnya sehingga Abel meringis.

"Abel nggak belajar semalem karena sesuatu hal. Makannya hari ini Abel nyalin punya Arien. Beruntung banget deh punya Arien." ucapnya lalu memeluk Arien senang.

Arien hanya menggeleng pelan.
"Nanti lo pulang sama Kenta lagi?" Tanyanya,

"Nggak Rien" jawab Abel tenang. "Kemarin ya kemarin, sekarang ya sekarang. Lagian Kenta udah punya Anne. Mana mungkin Abel deketin Kenta lagi"

"Emangnya mereka beneran pacaran Bel?" Dera tak tau.

"Abel juga nggak tau. Kenta nggak pernah mengiyakan juga nggak pernah mentidakan." Abel mengatakannya dengan jujur.

"Lo baik-baik aja kan Bel?" Arien tidak yakin dengan keadaan Abel saat ini.

'Nggak!'  Abel ingin sekali menjawab seperti itu saat Arien menayakan keadaanya. Namun kemudian Abel tersenyum. "Abel baik-baik aja kok Rien"

Dari pagi ada kejanggalan di wajah Abel. Abel emang terlihat seperti biasanya di depan Nanta dan Dera, tapi entahlah. Tidak untuk Arien. Arien tersenyum, lalu mengusap bahu Abel yang masih bersandar padanya.

"Oh ya. Davin gimana Bel,  dia masih gencar deketin lo? Gue denger dari anak-anak ada keributan usai upacara kemarin".

Ah! Abel juga lupa menceritakan soal ini pada mereka. Abel akhirnya menceritakan kejadian kemarin didekat kamar mandi sekolah. Dari Davin yang nyamperin Abel. Sampe kedatangan Pace dan Budi.

KENTA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang