Chapter 25

718 18 0
                                    


SELAMAT MEMBACA!!!

"Duh.. laper ni"Ucap Kanza

Kanza adalah adik perempuan Devano yang biasa dipanggil Anza dikeluarganya

"Bang Vano dah tidur belum ya"Ucap Kanza, ragu-ragu

Kanza terus merasakan lapar. Ia ingin makan, cuma ia takut untuk membangunkan kakaknya dan ia juga tidak berani menyalakan kompor dimalam hari.

Kebetulan, pembantu dirumahnya tidak tinggal satu rumah, para pembantu dirumahnya diberi rumah tepat dibelakang rumahnya. Jadi, selesai bekerja dirumahnya, para pembantunya pulang kerumahnya

Orang tua Kanza juga sibuk. Orang tua Kanza jarang ada dirumah, jadi Kanza bersama dua kakaknya hanya tinggal bertiga dirumah

"Aduh gimana ni, sakit banget perut Anza. Bangunin bang Vano ga ya"Ucap Kanza

Kanza masih ragu-ragu untuk membangunkan kakaknya

"Ah udahlah, Anza masak aja"Ucap Kanza

Kanza beranjak dari tempat tidurnya dan berjalan keluar kamar, menuju dapur

>< >< ><

"Ran.. kenapa lu selalu ada dipikiran gua si"Ucap Devano

Ya, Devano belum tidur. Ia susah memejamkan mata, karena terus memikirkan Ranetta. Ia memikirkan Ranetta karena rasa penasarannya yang semakin besar. Ia penasaran, mengapa setiap kali seorang menceritakan keluarganya, Ranetta selalu menangis

Bukan hanya penasaran, tapi Devano juga mempunyai rasa ketertarikan pada Ranetta. Maka dari itu, Ranetta selalu ada dipikirannya Devano

Devano memutuskan untuk berkeliling dirumahnya sebentar, agar ia bisa tidur dan tidak memikirkan Ranetta lagi

>< >< ><

"Anza, kamu ngapain dek"Ucap Devano, dengan nada kaget

Saat Devano sudah berada dilantai satu rumahnya, ia kaget melihat adiknya yang sedang menyalakan kompor.

Devano kaget, karena ia takut nanti terjadi apa-apa dengan adiknya. Masalahnya, adiknya ini belum pernah menyalakan kompor atau memasak sekalipun

Kanza yang kaget mendengar suara kakaknya, tidak sengaja ia menjatuhkan wajan yang ia pegang

Prang..
(Anggap suara wajan jatuh)

Devano langsung menghampiri adiknya itu

"Anza, kamu ngapain malem-malem di dapur?"Tanya Devano, mengambil wajan yang jatuh tadi

"Itu bang, ee-e An--z-a--"Ucap Kanza, terbata-bata

Devano menaikan satu alis, bingung

"Kamu laper dek?"Tanya Devano

Kanza mengangguk

"Kenapa ga ke kamar bang Vano si dek?"Tanya Devano

"Anza kira, bang Vano dah tidur. Jadi, Anza ga berani bangunin bang Vano"Balas Kanza

"Ya tapi, kalo ga ke kamar yang ada ntar terjadi apa-apa sama kamu gimana dek?"

Perjalanan Hidup Anak 'BROKEN HOME'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang