Chapter 5

1.2K 30 0
                                    


SELAMAT MEMBACA!!!

Saat ini Devano,Tio dan Araf sedang berada dikantin. Mereka sedang menikmati waktu istirahat.

"Dev..tadi pas Ranetta nangis,koq lu tiba-tiba meluk dia si?sampe kaget gua"Tanya Tio

Devano yang ditanya seperti itu tidak membalas perkataan temannya, ia terus melanjutkan acara makannya.

Tio dan Araf yang melihat kelakuan temannya itu pun hanya menggelengkan kepala, merasa heran dengan temannya ini. Kenapa mereka mempunyai teman yang sangat-sangat irit bicara?

"Yaampuun dev.. Lu tuh ya kenapa irit banget ngomong si?perasaan kita kalo ngomong ga bayar deh. Tapi napa lu irit ngomong dev?"Ucap Araf sambil menggelengkan kepala

Devano yang mendengar kata 'Irit ngomong' lagi,dia pun menatap mata kedua temannya itu bergantian.

"Gua bukannya irit ngomong. Tapi gua males ngeladenin ucapan orang yang menurut gua ga begitu penting."Balas Devano lalu menyeruput es jeruk yang ia pesan tadi

"Tapi dev..lu itu kelewat banget sumpah. Orang ngomong sama lu tuh kayak ngomong sama tembok. Seengganya lu jawablah beberapa omongan atau ucapan orang-orang yang lagi bicara sama lu."Ucap Araf

Devano yang sedang menyantap makanannya dengan tenang, sekarang sudah tidak lagi mempunyai selera untuk memakannya

Devano memilih pergi meninggalkan teman-temannya

"Oii dev..mau kemana lu?"Tanya Tio

"Kelas"Balas Devano singkat

Lalu, Devano bergegas menuju pintu kantin untuk keluar

"Lu si raf,udah tau dia orang nya begitu. Pake ditanya-tanya mulu"Ucap Tio sambil memukul pelan bahu Araf

"Yaelah gitu doang,dia juga ga bakal baperan yo"Ucap Araf sambil menyuapkan somay yang ia pesan

Tio hanya diam, dia tidak tau harus menjawab apa.

>< >< ><

Ranetta masih berada diruang UKS bersama papanya. Sekarang papanya sedang menyuapinya makanan

"Del..kamu kenapa bisa nangis sampe bikin kepalamu pusing?"Tanya papa

Ranetta yang mendengar perkataan papanya pun hanya terdiam, bingung ingin membalas apa

Ranetta tak berani mengatakan yang sebenarnya, mengatakan ulang semua yang dikatakan bu Ismi kepada papanya

"Del.."Panggil papa "Kamu kena--"Ucapan papa terpotong karna tiba-tiba pintu ruang UKS terbuka dan menunjukkan wujud kedua sahabat Ranetta

Untung kalian dateng-Batin Ranetta

"Ta..keadaan lu gimana?udah sehat?apa masih sakit?lu mau apa?gua beliin ya."Ucap Bianca penuh kekhawatiran

"Iya ta,lu gapapa kan?atau masih ada yang sakit?gua takut gara-gara perkataan bu Ismi bikin lu na--"Ucapan Ara terhentikan oleh papa

"Apa yang kamu bilang tadi?apa yang dikatakan bu Ismi,bu Ismi mana dan bu Ismi itu siapa kalian?"Tanya papa sambil menatap Ranetta, Ara dan Bianca bergantian

"Maaf om ini siapa ya?dan kenapa om ada disini?"Tanya Bianca

Pak Farel yang mendengar ucapan Bianca pun langsung menoleh kearah putrinya dan menunjukkan ekspresi bertanya.

"Mmm..bi,ra. Dia papa gua,sorry selama ini gua ga pernah ngenalin kalian sama papa gua. Soalnya papa gua sibuk jadi ga ada waktu buat ngenalin kalian sama papa."Ucap Ranetta yang dibalas anggukan kepala oleh kedua sahabatnya

Perjalanan Hidup Anak 'BROKEN HOME'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang