Pagi ini langit kembali cerah dengan burung yang beterbangan di langit, sebuah helikopter baru saja mendarat beberapa menit yang lalu, Naruto dan Sakura berjalan bebarengan menuju mobil yang sudah di pesan.
Gadis itu dengan senang menggandeng tangan pacar nya sehingga orang-orang yang melihat itu termenung menatap mereka, mungkin yang di pikirkan orang-orang itu bahwa ia dan Naruto adalah keluarga bahagia yang sebentar lagi akan menjadi orang tua. Ya mungkin saja.
"Kami datang London." Guman Sakura riang saat mobil itu mulai melaju.
Naruto tertawa kecil melihat Sakura yang kesenangan, ia menancap gas dan segera menuju panti asuhan yang katanya sudah terkenal di London ini.
Sedangkan di tempat lain, wanita dengan surai indigo itu berjalan dengan tergesa membawa beberapa parsel buah-buahan di kedua tangan nya. Ia masuk ke dalam ruang tamu dan melihat Yui yang sedang merapikan taplak meja, wanita itu tersenyum saat melihat kehadiran Hinata.
"Sudah siap semuanya?" Tanya nya. Hinata mengangguk dan ia menaruh parsel itu di atas meja.
"Sudah Nee-san." Jawab nya.
Netra coklat Yui melirik ke arah jam dinding yang tergantung di atas pintu, wanita itu menghela nafas. "Sebentar lagi mereka akan datang, kau bisa pulang untuk membuatkan anak-anak mu sarapan Hina."
"Tidak nee-san, semua sudah ku lakukan. Jadi nee-san tenang saja ne." Tolak Hinata halus.
Yui manggut-maggut mengerti, ia pun berlalu meninggalkan Hinata. Sedangkan sebuah mobil dengan jarak tak jauh dari panti asuhan, kini sedang melaju kencang, apa lagi musik yang di main kan pun begitu besar yang membuat mobil itu terdengar seperti mobil angkot.
"Kecilkan saja Sakura-chan." Pinta Naruto sedikit meninggikan suara nya, Sakura tidak menjawab ucapan Naruto, sepertinya gadis itu sudah tuli sekarang.
"Musik itu menganggu konsentrasi menyetirku." Teriaknya lagi, Sakura tidak mendengar, ia malah menggeleng-gelengkan kepalanya menikmati lagu rock tersebut.
"Kau ini memalu-malukan saja, dasar gadis norak!"
Tiba-tiba saja musik itu berhenti, ternyata Sakura menyabut kaset di sana dan kini emerlad nya menatap tajam ke arah Naruto yang diam-diam melirik gadis itu takut. "Siapa yang Naruto-kun bilang norak hmm?" Tanya nya penuh selidik, Naruto menggeleng. Ia kembali fokus pada menyetirnya dan mengabaikan Sakura.
"Yang norak itu istri kamu, kapan Naruto-kun akan menceraikan nya?" Tanya Sakura yang teringat akan sesuatu.
Naruto diam beberapa saat untuk berfikir, ia sedikit melirik ke arah Sakura yang kini menatap nya dengan penuh harap agar ia menceraikan Hinata dan mereka bisa segera menikah? Apa Naruto semurah itu? Oh hello!
"Aku tidak tahu."
"Kenapa?" Tanya Sakura, Naruto hanya mengidikkan bahu nya tak tahu, ia juga bingung harus di buang kemana istri dan juga anak-anak nya itu. Sungguh merepotkan..
-oo-
Sebuah mobil baru saja sampai di halaman parkir panti asuhan, anak-anak sudah berkumpul di sana dengan di temani Yui. Sakura keluar terlebih dahulu dan ia melambai pada anak-anak itu dengan respon yang di berikan pun juga baik. Sakura berlarian kecil, ia begitu senang bisa melihat anak-anak ini.
"Good morning all."
"Morning aunty"
Suara girang anak-anak itu terdengar sampai ke dalam panti, Hinata yang mendengar itu sedikit mengintip dari balik hordeng, wanita itu tersenyum, amethyst nya menatap intens seorang pria yang baru saja turun dari mobil dengan menggunakan kaca mata hitam.
Darah nya tiba-tiba saja mendesir.
KAMU SEDANG MEMBACA
-Pursuing a Dream- |End
Fanfiction[Naruto.U.& Hinata.H] [Mashahi Kishimoto] [Rate : T] [AU] Perselingkuhan yang Naruto lakukan dalam rumah tangga mereka membuat Hinata tak segan-segan menjauhi putra-putri nya dari pria brengsek itu. Keluarga kecil itu mula nya hidup dengan berkecuku...