Di pagi hari Taehyung dan Irene sudah siap untuk mencari ibunya Irene
Tujuan mereka sekarang adalah ke
Mereka akan mencari ibu Irene di hari terakhir ibunya meninggalkan Irene.*Di mobil
"Apa kau ingat jalan ke rumah mu yang dulu?" tanya Taehyung.
"Emm... Se-sebenarnya aku tidak ingat jalan menuju rumah ku" Irene langsung menunduk, ia takut Taehyung akan memarahinya.
"Ta-tapi aku masih punya foto eomma ku, meski ini sudah sedikit usang, tapi aku rasa ini akan membantu, walau hanya sedikit."
Taehyung hanya menghembuskan nafasnya kasar saat mendengar jawaban Irene.
"Kalau begitu kita ke tempat terakhir kau ditinggal oleh ibu mu saja, mungkin kita bisa bertanya pada orang orang sekitar."
Mereka langsung turun saat sudah sampai ditempat tujuan.
.
.
.
.
.
.Ini adalah kesekian kalinya Taehyung bertanya pada orang orang sekitar, ia harap pria paruh baya di depannya ini memberi sedikit petunjuk padanya dan Irene.
"Maaf ajusshi apa kau pernah lihat wanita ini?" tanya Taehyung sambil menunjukkan foto eomma Irene.
"Aniyo, aku tidak pernah melihat nya."
"Owh, baiklah terimakasih" ucap Taehyung sambil membungkukkan badannya.
Ajusshi itupun pergi meninggalkan Irene dan Taehyung, Irene dan Taehyung sudah mencari cari dan menanyakan pada orang orang yang tinggal di sekitar sana tapi tetap saja tidak ada petunjuk sedikit pun tentang eomma nya Irene.
Taehyung menghela nafas nya kasar, sungguh selama berjam jam mencari tapi hasilnya nihil.
Irene yang melihat Taehyung kelelahan membuat nya merasa bersalah, ia mungkin bisa melanjutkannya besok, lagi pula ini sudah sore.
"Tae... Ini sudah sore... Kita lanjutkan saja besok" kata Irene.
Sekarang Irene dan Taehyung berada dimobil, suasana sangat hening, tidak ada satupun dari mereka yang berniat membuka pembicaraan, sampai terdengar suara.......
Kruyukkk
Irene sekarang sedang menahan malu karna perutnya tiba tiba berbunyi, memang benar dirinya sedang lapar, mereka tidak sempat makan siang tadi
Taehyung yang mendengar itu hanya terkekeh, "Kau lapar rupanya?"
"I-iya" jawab Irene tergagap, sungguh ia sangat malu sekarang.
Taehyung hanya tersenyum tipis, lalu ia mengajak Irene makan malam terlebih dahulu.
"Kajja!! Kita makan malam dulu" ajak Taehyung.
Taehyung memarkinkan mobilnya saat melihat restoran di depannya.
Sruuyppp
Irene memakan ramennya dengan tidak sabaran, perutnya sudah minta di isi sedari tadi.
Taehyung yang melihat itu tekekeh geli melihat Irene, menurutnya Irene sangat lucu saat memakan ramennya dengan sangat tidak sabaran.
Tiba tiba Taehyung mendekat kan wajahnya ke arah Irene dan menjulurkan tangannya ke arah Irene, ia mengelap bibir Irene yang belepotan dengan tisu, Irene sangat terkejut dengan perlakuan Taehyung yang tiba tiba
"Ada bekas ramen di bibir mu, kau makan seperti anak kecil saja" kata Taehyung sambil tertawa kecil.
"O-oh" Irene menjawab dengan kikuk.
Ada apa dengan ku? kenapa jantung ku tiba tiba berdetak sangat cepat, apa aku terkena serangan jantung?
Entah kenapa jantung Irene berdetak sangat cepat saat Taehyung mendekatkan wajah nya ke arah Irene.
Setelah selesai makan malam mereka langsung pulang, saat mereka sampai dirumah mereka membuka saetbelt mereka, tapi Irene kesusahan saat membuka safetybelt nya.
Taehyung yang melibat itu langsung mencoba membantu Irene membuka safetybelth nya.
Saat ini jarak Irene dan Taehyung sangt dekat, untuk sesaat mereka saling menatap, hingga Taehyung tersadar, ia langsung membukakan saetbelt nya dan turun dari mobil.
Irene sangat gugup sekarang, jantung kembali berdetak sangat cepat.
Ada apa dengan ku? Kenapa jantung ku kembali berdetak sangat cepat.
*******
DORRR!!
"Yakk, kau mengagetkan ku seulgi!!
Seulgi terkekeh pelan melihat reaksi sahabat nya saat terkejut.
"Hehehe, habisnya kau melamun terus, apa yang sedang kau lamunkan eoh?"
"Aniyo, bukan seseuatu yang penting."
"Benarkah? Kau tidak berniat menceritakannya pada ku?"
Irene menggigit bibirnya, ia bingung sekarang ini, haruskah ia menanyakan ini pada seulgi?
"Emm.... Se-sebenarnya aku mau menanyakan sesuatu pada mu."
"Menanyakan apa? Tanyakan saja cepat!!kau membuatku penasaran."
"Apa kau pernah merasakan jantung mu berdetak sangat kencang saat berada didekat seseorang?"
"Tentu, aku pernah merasakannya."
"Jika jantung mu berdetak tidak karuan dan merasakan kehangatan serta kenyamanan secara bersamaan saat berada didekat seseorang itu namanya apa?" tanya Irene sambil memasang muka polosnya.
Seulgi diam sebentar, ia mencoba mencerna pertanyaan Irene barusan.
"Itu artinya kau jatuh cinta padanya" jawab seulgi santai.
"Mwo!! Benarkah?!!"
Aku tidak mungkin menyukainya kan? Apa lagi sampai jatuh cinta padanya batin Irene.
"tapi kenapa kau tiba tiba menanyakan ini? Apa kau sedang jatuh cinta pada seseorang? Siapa orang itu? Beritau aku!" tanya seulgi bertubi tubi, ia sangat heran kenapa Irene tiba tiba menanyakan ini, yang Seulgi tau Irene itu adalah gadis polos yang tidak tau menau tentang cinta, berpacaran saja Irene tidak pernah.
"A-aniyo, aku hanya bertanya."
"Bohong!! Kau pasti menybunyikan sesuatu padaku, ayo cepat ceritakan apa yang terjadi padamu!!" ucap Seulgi memaksa Irene untuk cerita.
"Ti-tidak, siapa yang berbohong" kata Irene gugup.
"Aishh, kau ini, baiklah aku tidak akan memaksamu untuk cerita, mungkin belum saat nya" ucap Seulgi pasrah.
Sedangkan Irene kembali pada lamunan nya, ia masih teringat saat Taehyung mendekatkan wajah nya ke arah Irene, seketika rona merah muncul di pipi Irene saat ia kembali mengingat kejadian kemarin.
"Yakk!!, kau melamun lagi, ada apa dengan muka mu? Mengapa muka mu merah sekali? Apa kau sakit?"
"Tidak apa apa, aku baik baik saja."
"Kalau begitu ayo kita ke kantin, perutku sudah keroncongan dari tadi" kata Seulgi sambil menarik tangan Irene.
.
.
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hate Being Love [Vrene]
FanficIrene seorang gadis berumur 7 tahun yang di buang oleh ibunya membuat Irene harus tinggal serumah dengan Taehyung