NOVA:6

148 3 0
                                    

"Jadi gini,sebenarnya ini bukan permintaan ibu tapi permintaan dari ibu dari vinno.

Beliau minta untuk nova menjadi partner vinno sampai dia kelulusan, apa nova bisa melakukannya?"tanya bu fika.

"Apa?! Saya! Sama nyonya cacat jadi partner?! Saya menolak keras!"ucap vinno dengan suara lantang

"VINNO BINTANG MAHESA!"bentak bu fika sambil memijat pelipisnya.

"Cukup vinno,ibu sudah enggak tau lagi harus gimana biar kamu bisa berubah. Cuma ini cara satu satunya yang bisa ibu dan mamamu lakukan"

"Tapi enggak gini juga dong bu,saya mau tapi enggak sama dia bu"ucap vinno menunjuk ke arahku

"Cukup vinno!,dengan atau tanpa persetujuan dari kamu ibu akan tetap pada pendirian ibu!"ucap bu fika yang sudah kesal dengan tingkah anak muridnya ini.

"Bu,masa saya harus sama dia 8 bulan bu"protes vinno

"Kak vinno benar bu,kenapa harus saya? Kenapa tidak orang lain saja?"ucapku angkat suara.

"Tidak ada bantahan,jika kalian masih tidak bisa menjadi partner maka nilai kalian berdua terancam!"ucap bu fika dengan sorot mata yang menandakan bahwa ia tidak bercanda

"Loh?!"ucap mereka berdua bersamaan.

"Urusan telah selesai,silakan kalian keluar ruang saya"ucap bu fika dengan nada dingin dan tatapan yang tajam.

"Baik bu"jawabku meraih tongkat yang bersandar di dinding.

Kami melangkah meninggalkan ruang BK,dan kembali ke kelas masing masing.

"VINNO"

"Lo kenapa vin?"tanya tama yang melihat muka kusut vinno

"Kesel gw sama bu fika"ucap vinno dengan tangan yang sedang mengacak acak rambutnya bak orang frustasi.

"Kanapa lagi tu bu fika?"tanya zyo yang asik menyeruput es teh milik tama.

"Masa dia minta si cacat untuk jadi partner gw?!"ucap vinno yang dilanda rasa kesal yang memuncak

"Gimana ceritanya?!"tanya zyo tak percaya

Akhirnya vinno menceritakan semuanya yang terjadi di ruang bu fika hingga ke bagian bagian terdalamnya.

"Wah,parah!"ucap zyo

"Tapi bagus dong,berarti kita punya mainan baru"ucap tama dengan nada senangnya

"Maksud lo?"tanya vinno bingung

"Mau taruhan nggak?"tanya tama dengan muka isengnya

"Taruhan untuk?"tanya zyo bingung

"Bodoh banget sih nih anak,dasar nggak konek"sungut tama.

"Oh! Gw ngerti"ucap vinno yang membuat zyo dan tama terlonjak kaget.

"Biasa aja kali"ucap tama yang sukses mendaratkan satu pukulan di kepala vinno

"Lo berdua mau jadiin nova bahan taruhan?"ucap zyo yang akhirnya konek

"Iya lah"sahut tama dengan senyum mengembang di bibirnya

"Gw nggak ikutan deh,kalo gw ikutan trus nova sakit hati saat tau kalian taruhan,trus orang tuanya narik saham di perusahaan bokap gw. Bisa habis kena bogem gw"ucap zyo.

NOVA [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang