NOVA [SELESAI]

NOVA:22

"Saya punya kabar buruk,berdasarkan yang saya lihat dari hasil laboratorium,bahwa anak anda Positif....mengidap...."

"....kanker darah stadium akhir,dan kemungkinan untuk sembuh itu sangat sedikit"ucap dokter itu yang membuat mama Vyo Pingsan.

Sejak saat itu,hidupku sangat kacau bahkan lebih kacau dari sebelumnya,selang dua minggu Vyo mulai baikan tapi dia harus tetep di rumah sakit.

Namun,Vyo minta untuk segera pulang dan di hari selanjutnya,dia masuk sekolah seperti biasa dan seperti nggak ada masalah sama sekali.

"Are you okay vyo?"tanya Elisha yang masih bisa ku dengar.

"I'm ok El"jawabnya

Aku tak mengira kalau dia akan pergi secepat itu,sepulang sekolah dia ngeluh sakit kepala dan sesegera mungkin di bawa ke RS, di perjalanan dia sempet pingsan.

Kami menunggu di luar ruang ICU hampir 2 jam sampai dokter keluar dari ruangan itu.

"Maaf pak,bu,kami sudah melakukan yang terbaik demi anak bapak dan ibu,tapi nyawanya tak tertolong,saya turut berduka"ujar dokter.

Aku bersandar dan memeluk lututku,dia di makankan di LA dan memalsukan datanya dengan mengatakan bahwa Vyo pindah sekolah bukan meninggal dunia.

Flashback Off.

"Aku nggak tau kalau itu cerita yang sebenarnya"ucapku.

"Maksudmu apa Va?"ucap seseorang di belakang mereka.

Calva berbalik dan melihat Elisha yang berdiri di ambang pintu dengan mata yang telah berkaca kaca.

"El?"ucap kami tak percaya.

"Kenapa nggak ada yang beri tau kalau Vyo udah pergi,aku tau aku bukan siapa siapa,tapi aku masih peduli dengan dia"ucap Elisha lirih.

"Maaf El,ini permintaan Vyo untuk di rahasiakan darimu,ia hanya tidak ingin kamu tau"jelas Calva.

"Dia udah aku anggap seperti kakakku sendiri,apa dia nggak sayang sama aku?"ucap Elisha.

"Dia pasti sayang sama kamu El,karena itu dia nggak memberi taumu"jawabku lalu memeluk Elisha.

"Maafkan aku El,aku janji saat kita pulang nanti,aku akan membawamu ke makam Vyo"ucap Calva.

Selang beberapa hari Calva dan Elisha kembali ke perancis untuk mengurus studynya,dan aku mengurus studyku ke London lantaran suruhan papa dan mama,Calva akan melanjutkan study di Amsterdam sedangkan Elisha akan tetap melanjutkanya di Perancis.

Hari hariku sedikit tak bersemangat,saat mengingat jika ia telah pergi namun aku bertekad untuk fokus kepada study terlebih dahulu.

*****

5 tahun kemudian.

Author POV.

"Oh god! Kenapa CEO kita bisa setampan itu sih?"

"Iya,tapi sayangnya agak dingin sama perempuan"

"Seenggaknya kita ada kesempatan untuk dapetin pak CEO kan?"

"Ah iya!"

Pria berjas itu tetap berjalan lurus,dengan tatapan yang dapat mengintimidasi seseorang,sesampainya di ruangan ia segera membanting tubuhnya di kursi kebesarannya.

"Capek banget kelihatannya?"ucap pria yang membawakan dua cup kopi hangat.

"Hm"

"Lo terlalu dingin sama perempuan,seenggaknya lo lupain perempuan itu dan cari yang lebih baik dari dia,ini udah 5 tahun loh"ucap pria itu.