Muscle
[Bakugo Katsuki x Reader]Boku no Hero Academia © Horikoshi Kohei
Enjoy~^^
.
.
.
"Daijobu ka, Katsuki-kun?"
Bakugo menatap kesal deretan soal dihadapannya. Dialihkannya pandangan ke arah (Y/N)—menatapnya dengan tatapan beringas.
"Tentu saja aku tidak baik baik saja!!" teriaknya. "Soal sialan ini membuatku ingin cepat cepat meledakkannya"
(Y/N) tersenyum—dia menepuk pundak Bakugo. "Minta saja bantuanku kalau ada yang tidak bisa"
Bakugou membuang muka. "Hm"
(Y/N) tersenyum lagi.
"Uwaa... ototmu benar benar keren" (Y/N) menatapi otot lengan Bakugou. "Katsuki-kun selalu punya waktu untuk latihan kah?"
"Hah? Atarimaida deshou" barulah iris crimson Bakugo menatap (Y/N). "Kalau mau kuat, sering sering latihan. Itu berlaku padamu juga, (Y/N)!"
"Aku sudah sering latihan" (Y/N) duduk disamping Bakugo. "Tapi, aku bahkan tak pernah punya otot seperti itu"
"..." Bakugo dibuat terdiam dengan kalimat itu. Sejujurnya, dia tidak mau (Y/N) menjadi perempuan yang 'terlalu perkasa'. Dia mencintai gadis itu apa adanya—bahkan tubuh imutnya itulah yang menjadi daya tarik tersendiri.
"B-Boleh aku menyentuhnya?"
Bakugo tersentak kaget mendengar permintaan tak biasa dari (Y/N).
"Terserah" meskipun terdengar cuek, Bakugo mempersilahkan gadisnya itu untuk menyentuh lengannya.
"Sugee na" gumam (Y/N) takjub.
"Membentuk otot itu mudah, kalau kau mau tahu" Bakugo menyingkap kaos tanpa lengannya—menunjukkan perut sixpack itu pada pacarnya.
(Y/N) merona sedikit. Dia terlihat enggan untuk menyentuh perut Bakugo.
"Sentuh saja. Aku tak marah" Bakugo menarik tangan (Y/N) sedikit kasar untuk menyentuh perutnya.
(Y/N) hanya menyentuhnya sedikit, lalu langsung menarik tangannya secepat mungkin. Dia menatap lama perut sixpack itu, setelah itu membandingkannya dengan perut datar miliknya.
"3000 tahun terlalu cepat buatku untuk bisa membentuk otot seperti itu" (Y/N) menghela napas berat.
"Oi. Kau ini sedang jadi maniak otot atau apa" omel Bakugo sembari menurunkan kembali bajunya yang tersingkap.
Bakugo mendekat ke arah (Y/N). Hanya inisiatif, tapi tangan Bakugo malah terlihat bergetar saat dia hendak menyentuh (Y/N).
"Makanlah dengan benar! Kau terlalu kurus. Lidi saja lebih kuat dibandingkan tubuh rapuhmu ini" sarkas Bakugou membuat (Y/N) tertunduk lemas.
"H-Hai'" jawab (Y/N) pasrah.
Awalnya, Bakugo hanya menyentuh lengannya saja. Tapi, matanya kini tertuju pada perut datar sang gadis. Perlahan didekatkannya tangan kesana.
"Benar ternyata kan" Bakugo meraba perut datar (Y/N) dari luar kaos yang dipakainya. "Kau terlalu kurus, (Y/N)!"
"K-Kumohon jangan sentuh" (Y/N) berusaha menyingkirkan tangan Bakugo dari perutnya. "Itu menggelikan"
"Hah?!" Bakugo menatapnya bingung. "Apanya yang geli dari hanya menyentuh perut seperti ini"
Bakugo menggosok-gosokkan tangannya disana. (Y/N) langsung saja tertawa kegelian dengan tubuh yang menggeliat kesana kemari.
"Berhenti, Katsuki—hahaha! Itu geli!" gadis itu meronta berhenti—bahkan sampai air mata keluar dari pelupuk matanya.
Bakugo tak mendengarkan. Dia terus membawa tangannya ke atas—
"...!"
—sampai tangannya tak sengaja menyentuh benda terlarang itu.
Wajah Bakugo langsung memerah. Dia lekas menarik tangannya cepat cepat dan menggeser tubuhnya sejauh mungkin dari (Y/N).
"Aku bersumpah demi All Might, y-yang tadi itu t-tidak sengaja. Kuso ga!" umpatnya. Dia lebih terlihat panik saat ini.
"T-Tidak apa apa, Katsuki-kun. Aku tahu yang tadi juga tidak senga—"
"A-A-Aku keluar sebentar!"
Bakugo terdengar terus mengumpat. Tangannya dikepalkan, kemudian dimasukkan ke dalam kantong celana. Dia lalu berjalan cepat keluar kamar.
(Y/N) terkikik pelan.
Kalau kikuk begitu, Katsuki-kun terlihat lucu...
.
.
.
FF LUCKNUT MACAM APA YANG SAIA BUAT INI //fliptable :v
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Feelings [Chara x Reader]
FanfictionBerisi kumpulan kisah romansa antara kau dan mereka para husbu.