(A/N)
Jujur, awalnya saia agak ragu nulis ini ff.
Saia menjumpai hampir semua author yang nulis ff Hypnosis Mic punya diksi surgawi (?) Jadi, saia yang punya diksi ampas ini ga pede untuk publish ff Hypmic.
Tapi yah, karena kebelet (?) saia jadi lupa segalanya dan mutusin untuk publish.
Intinya, saia minta maap kalo ff ini tidak berkenan di hati baik karena alur gaje, terlebih lagi karena diksinya yang tidak bisa menyamai author diluar sana.
Okede, gaskeun~
Oiya, karena ini Samatoki :v Jadi maapkan kata kata bijak nan halus yang ada dalam ff ini yak v:
His Angels
[Aohitsugi Samatoki x Reader]Hypnosis Mic © King Records, Idea Factory, Otomate
Enjoy~^^
.
.
.
"Tidak boleh"
Suara bariton tegas Samatoki terdengar dari ruang keluarga. Sosoknya terlihat sedang duduk bertumpu dagu. Tatapan suram dilayangkan kepada sang adik—Nemu.
"Oniichan, aku hanya ingin pergi ke toko membeli bahan untuk makan malam kita hari ini" protes Nemu akhirnya.
Samatoki tak bergeming meskipun mendapatkan protes dari Nemu. Yang ia lakukan hanyalah tetap mempertahankan argumennya. "Kalau mau pergi, biar kutemani"
"Aku ini sudah 19 tahun. Aku sudah bisa pergi sendiri, oniichan" Nemu mulai menunjukkan ekspresi kesal.
Ia tahu sifat sang kakak yang begitu overprotective, bahkan biasa disebut dengan seorang pengidap sister-complex. Tapi tingkah laku Samatoki kali ini benar benar membuatnya merasa kesal.
"Nemu-chan?"
Nemu menoleh—mendapati 'calon kakak ipar' yang datang dari dapur. Sempat ia melempar tatapan ke Samatoki, lalu sengaja menunjukkan wajah cemberut. Melihat (Y/N) yang semakin dekat, segera Nemu menghampiri gadis itu.
"Oneechan, oniichan tidak memberiku izin pergi sendirian" kata Nemu mengadu pada (Y/N).
(Y/N) menghela napas. Samatoki lagi lagi mendapat tatapan tak suka dari gadisnya yang satu lagi itu. Ditambah lagi kini (Y/N) mulai memijat pangkal hidung sambil menggelengkan kepala.
"Ya sudah, tidak apa apa. Kalau begitu aku sendiri saja yang—"
"Baik (Y/N) atau Nemu, tak ada yang boleh meninggalkan rumah ini, kecuali aku yang menemani. Mengerti?"
Overprotektif itu muncul lagi...
(Y/N) hampir saja melupakan fakta bahwa semenjak kehadirannya di keluarga Aohitsugi, Samatoki tak hanya bersikap overprotektif pada Nemu seorang, namun juga dirinya.
"Aku tak mau kalau kalian diganggu oleh pria pria keparat mata keranjang sialan yang berkeliaran di jalanan. Dengar, semua pria di Yokohama ini semuanya brengsek dan bajingan, kecuali aku"
Samatoki tak main main dengan ucapannya. Baik Nemu atau (Y/N) tahu, niatnya memang baik untuk melindungi.
Tapi kalimat akhirnya mungkin agak sedikit mengganggu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Feelings [Chara x Reader]
FanfictionBerisi kumpulan kisah romansa antara kau dan mereka para husbu.