«●»
Beberapa tahun terakhir, sembari menunggu teman-teman segrupnya kembali dari wajib militer mereka, G Dragon menggeluti dunia akting. Namun bukan muncul di layar kaya maupun layar lebar, pria itu berdiri dan bersinar diatas panggung teater. Dibanding menghafalkan dialog dan membacanya di depan kamera, ia memilih untuk berdiri diatas panggung dan menunjukan kemampuan aktingnya secara langsung pada penontonnya.
Suara khasnya, kemampuannya bicara, kemampuannya bersinar diatas panggung, membuatnya dapat berdiri sebagai Kwon Jiyong yang lain. Bukan sebagai G Dragon si leader Big Bang yang selalu bersinar dengan keren ditengah alunan musik hip hopnya. Melainkan Kwon Jiyong yang dapat bertransformasi menjadi tokoh-tokoh lain diatas panggung teater.
"Selamat pagi," sapa pria itu begitu ia membuka matanya dan melihat seorang gadis berkeliaran di sekitaran ranjangnya. Gadis itu bergerak kesana dan kemari untuk mengambil semua pakaian yang tersampir hampir di seluruh sudut kamar itu.
"Selamat pagi... Oppa sudah bangun?" balas si gadis yang kemudian menghampiri pria itu dan merentangkan tangannya, meminta Jiyong untuk memeluknya.
"Aa... tidak mau," ucap pria itu sembari menggelengkan kepalanya dengan bibir yang mengerucut. "Bukan begitu caranya memberi ucapan selamat pagi untukku, Lisa,"
Sebuah kecupan mendarat tepat di atas bibir Jiyong. Membuat si penerima dan si pemberi kecupan sama-sama terkekeh kemudian kembali dengan aktivitas masing-masing.
"Kenapa kau sangat cantik pagi ini?" tanya Jiyong sembari mengamati si gadis yang terus berjalan di dalam kamarnya. "Dan kapan kau datang? Aku tidak mendengarmu masuk,"
"1 jam yang lalu? Saat aku masuk aku disambut dengkuranmu," jawab Lisa. "Aku sudah membuatkanmu sarapan, jadi cepatlah bangun... kau bilang hari ini latihan pertamamu?"
"Hm... tapi aku masih punya waktu beberapa menit kalau kau mau kesini dan menemaniku-"
"Aku sudah bilang kan semalam? Kalau hari ini aku harus mengajar?" jawab Lisa namun tetap berjalan menghampiri Jiyong di ranjangnya. "Atau aku lupa memberitahumu semalam?"
"Sepertinya kau sudah tidur sebelum memberitahuku, kau tidur bahkan sebelum aku mematikan telpon kita semalam," balas Jiyong yang kemudian menarik gadisnya ke atas pangkuannya. "Tidak bisakah kau menginap disini nanti malam?"
"Hm... bagaimana kalau oppa saja yang menginap dirumahku? Aku ingin menyelesaikan beberapa lukisan di rumahku,"
"Hm..." gumam Jiyong sembari melihat sekeliling rumahnya. Padahal itu Galleria Foret. Padahal itu salah satu apartement paling mahal di lingkungannya. "Di sini sedikit berantakan, baikalah, selesai latihan aku akan langsung kerumahmu,"
"Sedikit berantakan?" tanya Lisa sembari mengusap lembut rambut Jiyong. "Sepersepuluh isi lemarimu berada di lantai, beer sejak minggu lalu masih ada di atas meja, selimut kusut, sepatu bertebaran di seluruh sudut rumah, dan tas yang sudah hampir tidak ada bedanya dengan kantong belanja, oppa menyebut itu sedikit berantakan?? Ini seperti tempat sampah. Suruh seseorang membersihkan tempat ini kalau-"
"Aaaa... aku tidak mau," keluh Jiyong yang kemudian memeluk Lisa. "Aku ingin membersihkan rumah bersamamu akhir pekan ini," rengek Jiyong tanpa melepaskan pelukannya.
"Arraseo... aku mengerti, akhir pekan ini kita bersihkan tempat ini," jawab Lisa yang kemudian menyerah pada pria di hadapannya. "Aku sudah menyiapkan sarapan untukmu, jadi makan itu... aku sudah hampir terlambat, aku pergi sekarang?"
"Hm... sampai bertemu di rumahmu nanti sore," balas Jiyong yang kemudian membiarkan gadisnya itu pergi.
Seperti yang di perintahkan gadisnya, Jiyong memakan sarapannya, kemudian bersiap untuk pergi berlatih ke sebuah gedung teater yang cukup besar di Seoul. Semenjak akhir-akhir ini ia sibuk berteater, managernya tidak lagi mengikutinya kemanapun. Jiyong menjadi dirinya sendiri, Jiyong memerankan peran-peran yang di pilihnya sendiri, Jiyong yang mengambil keputusan atas pekerjaannya sendiri dan agensinya hanya mendukung. Di agensi, ia dianggap sedang beristirahat sembari menunggu anggota lainnya kembali dari camp militer.
"Oh! Kau sudah datang!" seru Jung Joonyoung, sutradara dalam pementasannya kali ini. "Bagaimana kabarmu?"
"Ya, seperti yang kau lihat, luar biasa baik," jawab Jiyong yang kemudian mengekori si sutradara masuk ke ruang meeting. "Apa aku datang terlambat? Lisa memasak jadi aku harus menghabiskan masakannya dengan hati-hati,"
"Waeyo? Karena Lisa jarang memasak tapi masakannya luar biasa enak sampai kau ingin menikmatinya lebih lama?" goda sutradara Jung. "Bukankah itu alasan basi untuk terlambat tuan Kwon?"
"Haha bukan... aku harus hati-hati karena Lisa sedang berulah sekarang,"
"Ada apa? Kalian bertengkar? Heish... gadis itu tidak akan meracunimu,"
"Dia sedang uring-uringan karena naskah kali ini," jawab Jiyong. "Dia tidak ingin aku memerankan Walter, dan pagi ini dia membuatkanku nasi kepal isi wasabi, kurasa tadi aku tertipu 3 kali? Aku memakan 3 nasi kepal isi wasabi pagi ini, hanya wasabi,"
Sutradara Jung tertawa. Sedikit basa basi sebelum ia membuat Jiyong kesal karena lawan main pria itu terlihat seperti seorang bocah yang sulit di atur, bocah berandal yang dipaksa bergabung dalam pementasan kali ini oleh CEO agensinya.
Kim Taehyung, yang akan menjadi lawan main Jiyong dalam pementasan kali ini adalah seorang member boygroup yang terlibat dalam skandal dengan seorang model MVnya. Hampir seluruh fansnya merasa kecewa dan terus menuntut pihak agensi untuk menyelesaikan masalah itu. Pihak agensi sudah membuat pernyataan resmi kalau Kim Taehyung tidak memiliki hubungan apapun dengan si model, sayangnya respon fans tidak sesuai dengan harapan mereka. Bahkan setelah membuat pernyataan resmi, saham agensi tidak juga kembali diangka stabil, membuat mereka perlu mengambil tindakan lain. Dan tindakan lain itu adalah mengalihkan perhatian para fans dengan melibatkan Kim Taehyung dalam sebuah pementasan teater. Melibatkan Taehyung dalam sebuah proyek yang tidak pernah fans duga sebelumnya.
"Annyeonghaseyo," sapa seorang manager yang baru saja datang keruang meeting setelah membuat semua tim produksi pementasan menunggu selama 60 menit. Kim Taehyung terlambat selama 60 menit di hari pertamanya dan masuk dengan langkah angkuhnya, ia seorang bintang yang sedang naik daun.
"Besok datanglah tepat waktu," komentar Jiyong yang sudah sangat kesal karena menunggu. Kalau bukan karena ia berteman dekat dengan si sutradara, Jiyong pasti sudah meninggalkan tempat itu. "Dan sapalah semua orang yang sudah menunggumu disini,"
"Ne... maafkan kami, annyeonghaseyo, mohon bantuannya untuk Taehyung," pinta si manager menggantikan si bocah angkuh yang hanya diam, berusaha menunjukan kalau ia dipaksa kesana dan tidak ingin berada disana.
«●»
KAMU SEDANG MEMBACA
Untold Story
FanfictionShort story berdasarkan film Methods. Disini, Methods versi Jiyong x Lisa