«●»
Hari pementasan tiba dan sudah beberapa hari terakhir Jiyong tidak dapat menghubungi Lisa.
"Kau masih belum bisa menghubungi Lisa?" tanya Jiyong pada Joonyoung juga managernya yang ada disana. Hari ini adalah hari pementasannya dan banyak dari teman Jiyong yang datang— kecuali Lisa.
"Tidak, nomor telponnya tidak bisa di hubungi," jawab Joonyoung
"Lisa juga tidak ada di rumahnya, rumah dan gudang seninya terkunci rapat, orangtuanya di Jeju juga bilang kalau terakhir kali Lisa mengunjungi mereka saat bersamamu, 3 bulan lalu," jawab managernya membuat Jiyong jadi benar-benar khawatir.
"Pementasannya sebentar lagi. Aku yakin Lisa akan baik-baik saja, begitu ini selesai aku akan membantumu mencarinya," tambah Joonyoung mencoba untuk menenangkan Jiyong
"Lisa bilang dia akan menemuimu setelah pementasan ini. Mungkin menonton pementasan ini terlalu berat untuknya, jadi dia tidak bisa datang. Dia pasti datang begitu pementasannya selesai," ucap sang manager yang kemudian menepuk bahu Jiyong. Membuat Jiyong yang sedang di make up mau tidak mau harus bersabar sampai pementasannya selesai.
"Kenapa kau meninggalkan ini sunbaenim?" tegur Taehyung sembari memberikan sebuah naskah pada Jiyong. Naskah itu milik Jiyong, yang Lisa baca dan tandai khusus untuk membantu Jiyong. Seharusnya naskah itu ada di rumah Lisa. Seharusnya Taehyung tidak memiliki naskah itu kecuali Lisa yang memberikannya.
"Kau pergi menemui Lisa?" tanya Jiyong setengah berbisik bersamaan dengan pembawa acara yang sedang membuka acara pementasan itu.
"Kurasa sekarang aku bisa menjadi Singer yang sebenarnya, Walter," jawab Taehyung dengan tatapan angkuhnya yang terasa sangat dingin.
Tatapan yang membuat Jiyong merasa takut. Jiyong takut kalau Taehyung benar-benar melukai Lisa, seperti Singer yang membunuh Clare dalam naskah mereka.
"Cari Lisa, apapun yang terjadi kau harus menemukannya," pinta Jiyong pada managernya. "Lisa bisa saja dalam bahaya sekarang," lanjutnya yang tidak punya pilihan lain selain naik ke atas panggung dan menyelesaikan pementasan mereka secepat yang ia bisa.
Di tengah pementasan, seperti yang selalu terjadi ketika latihan, seluruh lampu mati. Black out. Dan 15 detik kemudian, pertunjukan dimuali dengan suara erangan kesakitan.
Jiyong terikat di kursi, dengan mata tertutup dan sebuah rantai yang melilit tubuhnya. Taehyung pun terikat, matanya pun tertutup, namun ia meringkuk di atas lantai. Para penonton nampak terdiam, menikmati penampilan itu dengan sangat serius.
"Kumohon hentikan," ucap Jiyong mengawali dialog mereka. "Aku ingin keluar dari sini,"
Seakan benar-benar terlihat kesakitan, Jiyong kembali mengerang sembari berusaha melepaskan ikatan di tubuhnya. Make up dan sorotan lampu biru membuat dirinya terlihat benar-benar menyedihkan. Terlihat benar-benar kesakitan, luar-dalam.
"Hyung, apa itu kau?" ucap Taehyung yang kini perlahan-lahan bangkit dengan gerakan lambat seakan seluruh tubuhnya baru saja di pukuli. Seakan ia benar-benar terluka, luar-dalam. "Hyung... aku benar-benar takut, aku menunggumu tapi kau tidak datang... aku merindukanmu," ucap Taehyung seakan tengah membicarakan masalah mereka yang sebenarnya— bukan yang ada dalam naskah.
"Hyung, aku sudah memikirkannya! Mark yang sudah membuat kita seperti ini! Aku pergi ke rumah Clare!" ucap Taehyung yang langsung memprovokasi Jiyong.
"Mwo?! Kau pergi kerumah Lis- kenapa kau pergi kerumah Clare?! Kenapa kau pergi kesana?!" seru Jiyong berusaha mengikuti pertunjukan yang sedang Taehyung buat.
Dalam naskahnya, seharusnya Walter marah karena Singer memotong jarinya. Namun kali ini Jiyong justru khawatir kalau Taehyung benar-benar pergi kerumah Lisa dan melukai gadisnya.
Dalam nasakah, Singer yang marah karena Walter lebih memilih Clare, pada akhirnya membunuh Clare. Singer yang marah kemudian menjebak Walter di sebuah gudang kosong yang tidak terjangkau oleh orang lain. Singer meminta Mark untuk membantunya, meminta Mark untuk menyekapnya bersama dengan Walter di gudang kosong itu, kemudian membunuh Mark— agar tidak ada orang lain yang dapat menemukan mereka.
"Aku sangat suka memegang tanganmu, karena itu aku mengambilnya," ucap Singer membicarakan jari Walter yang di ambilnya. "Tidak ada jalan keluar bagi kita berdua, hyung. Aku lah yang menjebakmu kesini, aku juga menjebak diriku sendiri disini. Kenapa? Karena hyung tidak boleh kembali ke pelukan Clare. Dan yang lebih penting lagi, Clare tidak akan bisa menghentikan kita seperti yang terakhir kali dilakukannya. Karena aku sudah membunuhnya,"
"Aku tidak bisa menerima kenyataan kalau kau tidak mencintaiku," lanjut Singer yang masuk ke adegan selanjutnya. "Itu sebabnya kau harus terus bersamaku sampai akhir hidupmu. Tapi hyung, aku juga lupa bagaimana caranya keluar dari sini. Hyung, kau sampai disini karenaku. Karenaku! Mark membantuku. Kenapa Mark sangat mencintai Clare? Kenapa kau mencintai Clare? Kenapa kau dan Mark hanya mencintai Clare? Kenapa kau tidak mencintaiku? Aku benci anjing dan anak-anak. Mereka selalu mendapatkan cinta tanpa alasan apapun. Jumlah cinta di dunia ini sangat terbatas. Kalau hyung ingin pergi dari sini, pergilah hyung... tapi kurasa kita berdua harus mati, bersama, disini, kalau kau berani meninggalkanku,"
Sudah saatnya Singer mengakhiri pementasan itu dengan sebuah adegan gantung diri. Seutas tali panjang di ikat ke langit-langit, kedua sisinya mengalung di leher Walter dan Singer dan begitu Singer menggantung dirinya sendiri, maka tali yang ada di leher Walter akan mencekik leher Walter.
Adegan bunuh diri itu menjadi penutup dari pementasan mereka.
Adegan bunuh diri itu menutup serangkaian panjang penggarapan naskah Unchain.
Alat pengaman sudah di siapkan untuk adegan penutup yang sangat dramatis itu. Taehyung hanya perlu memasang pengait pada tali di lehernya sebelum ia melompat dari kursi dan mengakhiri pementasan. Namun luka yang Jiyong torehkan padanya, membuat Taehyung benar-benar menggantung dirinya sendiri.
Jiyong menyadarinya, ketika tali di lehernya tiba-tiba terasa benar-benar mencekik. Mungkin ada kesalahan dengan alat pengaman mereka, pikir Jiyong yang kemudian langsung bangkit dari kursinya dan meraih kaki Taehyung. Jiyong menyelamatkan Taehyung yang benar-benar hampir mati tercekik tali.
"Kau tidak ingin menyelamatkanku. Kau hanya ingin menyelamatkan dirimu sendiri," ucap Taehyung setelah ia terbatuk-batuk karena cekikan talinya sendiri. "Kalau kau ingin hidup seperti itu, seharusnya kau tidak membohongiku hyung, aku benar-benar mencintaimu Jiyong hyung," bisik Taehyung membuat Jiyong sadar kalau pria itu sengaja menggantung dirinya sendiri.
«●»
Tamat
Tunggu epilog habis itu kita buat cerita baru yang 'normal' hehe
KAMU SEDANG MEMBACA
Untold Story
FanfictionShort story berdasarkan film Methods. Disini, Methods versi Jiyong x Lisa