«●»
"Kau hanya terlalu mendalami peranmu," ucap Joonyoung di smoking room gedung teater mereka. "Lisa sudah memberitahuku, sama seperti pementasan-pementasan lainnya, kau hanya terlalu mendalami peranmu. Dan di konferensi pers hari ini, aku akan menjelaskan semuanya pada media, jadi jangan khawatir," lanjut Joonyoung yang kemudian menepuk bahu Jiyong untuk memberinya semangat.
Jiyong berdiri di belakang panggung, mendengarkan Joonyoung yang sedang bicara didepan banyak reporter.
"Naskah ini menceritakan mengenai cinta sepihak, pembunuhan dan bunuh diri," ucap Joonyoung pada seluruh reporter dihadapannya.
Tidak lama kemudian, Taehyung datang dan bergabung bersama Jiyong, berdiri di sebelah Jiyong dengan ekspresi rapuh yang tidak ingin Jiyong lihat. Ia harus kembali menjadi dirinya sendiri kali ini, ia harus menjadi Kwon Jiyong yang sebenarnya, atau setidaknya menjadi G Dragon yang selalu dapat bersikap keren di atas panggung. Namun ekspresi Taehyung membuat sisi Walter memberontak ingin keluar.
"Aku sengaja mengunggah fotonya hyung, aku ingin memberitahu seluruh dunia kalau kita sedang jatuh cinta," ucap Taehyung namun Jiyong tidak menanggapinya. Jiyong terlalu terkejut untuk menanggapinya. "Hyung, kau mencintaiku kan? Aku bisa memberitahu semua orang mengenai perasaanku sekarang, perasaan kita,"
"Hentikan Taehyung," jawab Jiyong yang kemudian menarik tangannya dari pegangan Taehyung. "Salahku karena tidak memperingatkanmu sejak awal, tapi disini, di luar panggung, kau Taehyung, bukan Singer," ucap Jiyong yang kemudian berjalan menaiki panggung ketika Joonyoung menyebutkan namanya.
Disaat yang sama, Taehyung dapat merasakan bagaimana perasaan Singer sebenarnya. Taehyung tidak tahu dan tidak mau tahu kalau ada yang salah dengan dirinya. Taehyung tidak ingin mengakui kalau ia terlalu mendalami karakter Singer dalam naskahnya. Ia tidak menyukai pria, ia hanya menyukai sosok Jiyong sebagai seorang manusia, terlepas dari Jiyong pria ataupun wanita, pikir Teahyung. Bagi Taehyung saat itu, orientasi seksual bukanlah hal penting ketika ia sudah jatuh pada seseorang. Selama ia mencintai seseorang, baik pria ataupun wanita, itu bukan masalah, bagi Taehyung. Ada banyak alasan untuknya mencintai orang itu, sikap orang itu, cara berfikir orang itu, cara orang itu memandang, suasana yang dibawa orang itu, Taehyung mencintai orang itu dari berbagai cara, dan orientasi seksual tidak termasuk kedalamnya.
Sayangnya, yang menjadi masalah, orientasi seksual itu penting bagi Jiyong dan sebagian besar masyarakat lainnya.
Semua orang memiliki pilihannya sendiri, semua orang berhak memilih apapun yang ditawarkan dalam hidupnya, dan Jiyong memilih menjadikan orienstasi seksual sebagai aspek terpenting dalam mencintai seseorang.
Kwon Jiyong memilih untuk menjadi mayoritas, Kwon Jiyong punya seorang gadis yang dapat membawanya kembali. Sialnya, sampai pementasan mereka di akhir minggu ini, Jiyong harus mempertahankan Walter.
Taehyung dan Jiyong duduk berselahan didepan seluruh reporter yang datang sore hari itu. Pertanyaan demi pertanyaan menyerang mereka. Para reporter bertanya-tanya apakah Jiyong dan Taehyung benar-benar berada dalam sebuah hubungan romantis atau tidak.
Para reporter bertanya-tanya apakah hubungan Jiyong dan kekasihnya sudah berakhir sampai Jiyong memutuskan untuk mengencani lawan mainnya— yang sialnya seorang pria.
Para reporter bertanya-tanya apakah foto Jiyong dan Taehyung yang berciuman di pantai sungguhan atau tidak, namun sebelum Taehyung menjawab semua pertanyaan itu, Jiyong sudah lebih dulu membuka mulutnya.
"Aku dan Lisa memang jarang bertemu akhir-akhir ini, namun bukan berarti itu terjadi karena aku mengencani orang lain," ucap Jiyong. "Aku tidak mengencani orang lain, selain Lisa. Dan semua yang terjadi, semata-mata hanya untuk pendalaman karakter,"
"Jadi, maksudmu kalian berkencan ke pantai untuk menggali karakter yang kalian perankan?" tanya seorang reporter.
"Jadi, Jiyong-ssii, apa kau baru saja menyanggah pendapat orang-orang kalau orientasi seksualmu berbeda setelah penggarapan naskah ini?" tanya reporter lainnya. Joonyoung tertawa canggung, hendak memberi penjelasan namun Jiyong justru tertawa. "Sering terdengar kabar kalau hubunganmu dengan kekasihmu berakhir karena kau menyukai wanita lain, apakah sekarang hubungan kalian berakhir karena pria?"
"Haha selama kami berkencan, kami memang sesekali putus. Aku juga sempat mengencani wanita lain, begitupun dengannya, tapi itu bukan alasan untuk merubah seleraku? Dan sekarang orangtuaku sudah memintaku untuk segera menikah. Kurasa aku tidak punya cukup waktu untuk mencari calon pengantin lain," jawab Jiyong.
"Apa kau baru saja mengatakan kalau kau akan segera menikah Jiyong-ssii? Menyusul Taeyang?" tanya reporter tadi terdengar antusias.
"Aku akan menjawabnya di konferensi pers selanjutnya, tunggu saja agensiku mengkonfirmasinya," jawab Jiyong membuat seluruh reporter justru tertarik pada rencana pernikahannya, dibanding Taehyung yang terlihat sangat terluka.
"Ya. Kau benar-benar akan menikah?" tanya Joonyoung setelah mereka sampai di belakang panggung. Setelah mengakhiri konferensi pers itu.
"Aku harus memperbaiki hubunganku, tapi Lisa belum mau bicara padaku," jawab Jiyong. Pria itu membereskan barang-barangnya, namun tidak dapat menemukan Taehyung. Mungkin Taehyung sudah pergi bersama managernya, pikir Jiyong yang tidak punya waktu untuk memikirkan Taehyung. Ia perlu memenangkan Lisa kembali.
Sembari menghubungi managernya, Jiyong berjalan ke luar gedung teater. Ia meminta managernya untuk segera membawakan mobilnya ke depan gedung teater.
Para reporter yang ternyata masih menunggu didepan gedung teater itu kemudian kembali menyerangnya dengan berbagai pertanyaan. Seharusnya ia menunggu didalam sampai managernya menghubunginya, sesal Jiyong.
"Oppa!!" suara Lisa terdengar diantara kerumunan para reporter. Dengan buru-buru, para reporter itu segera mengambil foto Lisa yang sedang melambai pada Jiyong. "Cepat kesini!" teriak Lisa dari dalam van Jiyong. Manager Jiyong yang datang bersama Lisa juga buru-buru menghampiri Jiyong, mencarikan Jiyong jalan untuk masuk kedalam van.
Lisa melompat turun dari van itu sebelum Jiyong sempat masuk. Para reporter masih mengelilingi mereka namun secepat kilatan blitz kamera, Lisa mengecup pipi Jiyong.
"Terimakasih, aku menemukannya tadi pagi," ucap Lisa sembari menunjukan sebuah kotak beludru pada Jiyong. Gadis itu memegang jemari Jiyong kemudian menarik Jiyong masuk kedalam van, disusul manager Jiyong yang langsung menutup pintu.
Hanya sebuah pertunjukan untuk menyelamatkan nama Jiyong.
Begitu pintu tertutup dan mereka terisolasi dari para reporter lapar itu. Lisa melepaskan tangannya dari Jiyong dan menaruh kotak beludru yang di pegangnya keatas pangkuan Jiyong.
"Kau benar ben-"
"Aku sudah mengatakan padamu untuk tidak mengatakan apapun," potong Lisa yang kemudian membuka kotak beludru tadi. Kosong. Tidak ada apapun didalam kotak cincin itu. "Kita bicara setelah pementasannya. Lagi pula oppa tidak akan melepaskan Walter sampai saat itu," lanjutnya sebelum ia meminta manager Jiyong untuk mengantarnya pulang.
«●»
KAMU SEDANG MEMBACA
Untold Story
FanfictionShort story berdasarkan film Methods. Disini, Methods versi Jiyong x Lisa