Epilog

2.8K 237 7
                                    

«●»

Taehyung yang pertama keluar dari gedung teater dan di sambut berbagai pertanyaan dari para reporter. Taehyung tidak mengatakan apapun, hatinya masih hancur namun managernya memberitahu pada seluruh reporter itu kalau setelah ini, Taehyung akan pergi ke LA untuk mengurus album barunya.

Tentu saja pihak agensi harus mengembalikan Taehyung yang sebelumnya, harus mengembalikan Taehyung yang tidak terkontaminasi oleh Singer dan dapat melupakan Walter serta seluruh kenangan mereka.

Begitupun dengan Lisa yang merasa perlu bertanggung jawab untuk mengembalikan Jiyong. Lisa perlu menghilangkan sosok Walter dan mengisinya kembali menjadi Jiyong yang sebelumnya.

"Lisa melarangku memakaimu sebagai aktor lagi, jadi untuk sementara ku pikir kau harus fokus pada musikmu lagi," ucap Joonyoung mengakhiri kontrak aktor mereka.

"Kau sudah menemukan Lisa?" tanya Jiyong. Mereka berdiri diatas panggung saat itu, dengan beberapa orang yang sedang membereskan alat peraga dan properti panggungnya.

"Itu," jawab Joonyoung sembari melihat ke salah satu kursi penonton. Lisa baru saja datang saat pementasan selesai. Ia tidak ingin melihat Jiyong beradu peran dengan Taehyung, karena itu dia memutuskan untuk datang terlambat.

"Jiyong-ah! Aku sudah kerumah Lisa tapi aku tidak menemukannya, dan saat aku mengintip dari jendela belakang sepertinya terjadi sesuatu disana, rumahnya... berantakan, sekali, seperti baru saja kedatangan pencuri," cerocos manager Jiyong yang baru saja naik keatas panggung dari pintu panggung. Ia belum melihat Lisa yang sekarang berdiri di deretan kursi penonton.

"Terimakasih hyung, karena sudah memastikannya, Lisa baik-baik saja," jawab Jiyong sembari menunjukan Lisa yang berjalan ke arahnya.

Jiyong berharap Lisa akan bicara padanya begitu gadis itu berdiri di hadapannya. Namun sepertinya, Lisa belum bisa mengabulkan harapan itu sekarang.

"Apa yang terjadi dirumahku oppa? Aku menginap di rumah temanku beberapa hari ini karena terlalu kesepian," ucap Lisa pada manager Jiyong, sama sekali tanpa melirik Jiyong yang berdiri disebelah sang manager.

"Entahlah, seperti kemasukan pencuri, sepertinya," jawab sang manager. "Kau baik-baik saja? Jiyong khawatir kau akan terluka tadi, apa terjadi sesuatu padamu?"

"Ng... tidak," jawab Lisa. "Selain yang sudah kalian tahu, kurasa tidak ada hal lain lagi,"

"Bukan kali pertama Jiyong masuk terlalu dalam ke dalam karakternya, kau tidak-" ucap Joonyoung yang langsung terputus karena tatapan marah dari Lisa. "Maafkan aku, aku akan belajar memilih naskah lain yang lebih aman," lanjutnya yang kemudian berpamitan meninggalkan panggung itu, mengurus seluruh anggota tim produksinya.

"Oppa, bisakah kau pergi kerumahku dan mengurus kekacauan disana? Tidak ada barang berharga apapun disana, selain alat musik dan peralatan elektronik. Dan kode pintunya sama seperti kode pintu rumahnya," pinta Lisa pada sang manager sembari melirik Jiyong yang masih memberinya tatapan berharap.

"Baiklah, apa aku perlu meninggalkan mobilnya disini?"

"Anniyo, aku membawa mobilku sendiri," jawab Lisa yang kemudian menatap Jiyong. "Kau mau ikut denganku, dengan managermu, atau membawa mobilmu sendiri mengejar Taehyung ke bandara?" tanya Lisa yang membuat Jiyong sedikit tersentak. Ia merasa bersalah pada Taehyung karena sudah membuat bocah itu salah paham namun rasa bersalahnya pada Lisa jauh lebih besar.

"Denganmu," jawab Jiyong dengan nada suaranya yang terdengar seperti seorang anak yang baru saja dimarahi orangtuanya.

"Aku percayakan dia padamu," ucap sang manager setelah ia terkekeh kecil sembari menepuk bahu Jiyong. "Aku akan mengabarimu setelah tahu apa yang terjadi dengan rumahmu," lanjutnya yang kemudian berpamitan pergi dari gedung teater itu.

Lisa mengulurkan tangannya, menggandeng Jiyong kemudian mengajak pria itu keluar dari gedung teater melalui pintu belakang yang sepi. Gadis itu memarkir mobilnya disana dan memberikan kunci mobilnya pada Jiyong.

"Kemana kita akan pergi dan bicara?" tanya Jiyong setelah ia menyalakan mobil Lisa dan memastikan gadis disebelahnya itu memakai seatbeltnya.

"Mengembalikan G Dragon dan menyingkirkan Walter," jawab Lisa yang kemudian memasukan sebuah alamat ke GPS mobilnya. "Night club. Dan soal menikah, aku tidak akan melakukannya sampai G Dragon kembali, sampai Walter benar-benar menghilang,"

"Night club? Tapi-"

"Oppa tidak mau kembali padaku?"

"Anniyo, bukan begitu... tapi kita tidak bisa bicara di night club,"

"Apa yang harus kita bicarakan? Apa yang mau oppa katakan? Maaf karena terlalu mendalami peranmu? Aku tidak menginginkan permintaan maafmu oppa. Di banding permintaan maaf, aku ingin oppa kembali, padaku dan meninggalkan Walter,"

"Aku sangat menyesal Lisa... aku benar-benar menyesal,"

"Kalau begitu, turuti permintaanku," pinta Lisa. "Aku akan tetap bersamamu sampai Walter benar-benar pergi. Percayalah, seperti ketika oppa jatuh pada lawan mainmu karena terlalu mendalami peran, aku tidak akan meninggalkanmu. Percayalah, aku akan bersamamu walaupun kau mendorongku menjauh,"

"Maaf-"

"Di hari aku jatuh dari tebing, aku menemukan ini, di tas gitarmu, dan ini menyelamatkanku," ucap Lisa sembari mengeluarkan sebuah kotak yang Jiyong kenali. Kotak cincin yang pernah dibelinya, namun tidak pernah sempat ia berikan. "Sekarang aku akan menyelamatkanmu, dari Walter, dari Singer, dari Taehyung,"

"Cincin itu-"

"Bukan cincinnya, pesannya, surat yang oppa tulis," potong Lisa.

"You wouldn’t know that this is not my first letter, I wrote countless letters and this is my best one. Aku tahu oppa sudah menulis banyak surat untukku. I don’t know what should I do, if this letter doesn’t move you. You might throw this away or never read it ever, my dear. Aku tahu kalau saat itu oppa marah, mengenai cincin Ruby juga pernikahan, tapi aku tidak tahu kalau ternyata itu menjadi masalah serius untukmu. Ku pikir itu hanya... pertengkaran biasa? You are always in my mind. Since I can’t walk you back home everyday. I just watch you from far away in a shadow. Can’t stop smiling to see you get home safely and so very glad to see you still all alone. Kenapa oppa tidak menemuiku? Kalau oppa mengikutiku sampai rumah. Aku benar-benar kesepian karena oppa selalu menghindariku. Foolishly I only imagine you being my girl, my sweet lover, my wife. Our wedding was perfect in dreams. Aku bukan tidak ingin menikah denganmu oppa, aku ingin hanya saat itu keadaanku tidak- belum memungkinkan untuk menikah, aku ingin memberitahumu tapi kau sedang sangat sibuk hingga kita tidak dapat membicarakannya. Sekarang oppa sudah tidak sibuk, dan keadaanku juga sudah berubah, aku akan menikah denganmu. Dengan satu syarat,"

"Setelah Walter menghilang?"

"Hm... aku ingin menikah dengan Kwon Jiyong, bukan Walter," jawab Lisa yang langsung di setujui oleh Jiyong. Sebuah kesempatan kedua tentu saja tidak dapat Jiyong lepaskan begitu saja. "Kalau hari itu, oppa melihat kembali surat yang sudah oppa tulis ini... akankah keadaannya berubah?" gumam Lisa yang kemudian mengulurkan tangannya untuk  mengusap pipi Jiyong. Namun berbeda dari sebelumnya, dari saat Lisa terakhir kali mencium Jiyong, malam ini, Jiyong yang lebih dulu meraih bibir Lisa dan menciumnya dengan sangat lembut. Jiyong akhirnya menyadari kalau ia benar-benar merindukan sapuan lembut bibir Lisa pada bibirnya.

"Malam ini aku akan menemanimu pergi ke Monkey Museum, kita bisa berpesta semalaman disana, bersenang-senang dengan musik dan teman-temanmu. Aku akan mengizinkanmu melihat semua gadis cantik dan sexy yang ada disana, tapi aku akan mencium member Big Bang lainnya, iKon dan Winner kalau oppa ketahuan menggoda gadis-gadis itu," ucap Lisa setelah ia mengakhiri ciuman mereka dan menyuruh Jiyong untuk segera menyetir menuju Monkey Museum.

"Ya! Kenapa ada banyak sekali pria yang ingin kau cium?!"

"Anggap saja itu hukuman untukmu," balas Lisa dengan wajah tak bersalahnya. "Dan aku senang mengambil kesempatan di setiap hukumanmu, kira-kira selembut apa ya bibir Bobby dan Hanbin?"

"Ya! Lalisa!"

«●»

Berakhir sampai disini!
Aku ingin nonton dramanya Minhyuk BTOB, kayanya lucu hehe...
Oh iya,
Yang di ketik miring itu lagunya Jung Joonyoung, judulnya Psycho. Lagunya full bahasa inggris 💜

Untold StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang