Rangga kembali ke rumah tercintanya, rumah di mana dia dibesarkan untuk menjadi pemuda yang berani. Berani untuk menjadi benar.
Bertanya, apakah jatuh hati pada Dilan itu salah satu hal benar yang dilakukannya? Mungkin. Apakah dia berhak bangga? Mungkin. Tak ada jawaban yang pasti, tak ada yang pasti jika membahas hati.
Rangga tak merasa salah, tak pula benar. Apa yang diajarkan di sekolah atau lingkungan selalu melarangnya. Tapi dia merasa cukup saat bersama Dilan. Saat Rangga bersamanya, tak ada lagi rasa kosong. Tak ada rasa cemas karena hadirnya sepi.
Lepas kandasnya cinta bersama Dilan, Rangga sempat bertemu dengan beberapa orang, namun yang paling melekat dan paling berkesan adalah Cinta.
Cinta, gadis yang menguji kesabaran saat kali bertemu. Cinta, gadis yang membuat dia mempertanyakan letak kepastiannya?
"Aku ingin wawancara kamu dong," kata-kata yang selalu menempel saat pertama kali diucapkan Cinta.
Dilan, masih tetap Dilan. Akan selalu Dilan. Pertanyaannya, apakah Rangga siap untuk menempuh badai demi untuk menggapai Dilan?
Rangga, sementara berhenti di sini. Tak ada lagi yang bisa dia lakukan. Berhenti sementara, mengistirahatkan hati yang telah terlalu keras berjuang.
Begitu pula dengan Dilan, dia bertemu dengan Milea. Gadis yang bisa mengubah hidupnya. Membuatnya melupakan Rangga, setidaknya sementara.
Milea terlalu sempurna, membuat Dilan takut. Takut merusak, dia tak ingin sakit hati lagi. Terlalu banyak derita, terlalu sengsara.
Pernah diajaknya bicara gadis itu, rasa yang hadir sama persis dengan saat dia bersama Rangga. Lebih mungkin, sangat bahagia saat dia bersama Milea. Semua terasa benar.
Akankah Dilan berhenti dan memulai semua dengan Milea? Apakah Milea orang yang tepat? Entahlah. Dia tidak mau hal rumit, ingin bahagia seharusnya tak serumit ini.
Hanya semesta, benar-benar semesta yang bisa menjawab. Hanya dia.
Dilan selesai, setidaknya untuk saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rangga Dilan Series
RomanceRangga, remaja yang mencinta puisi dengan segenap jiwa bertemu dengan Dilan, remaja pencinta penyair-penyair yang ada di semesta. Lantas kemanakah mereka akan berlabuh? Pulau asmara atau ujung tubir derita?