mUsuH:/Changlix

tujuh

happy reading🌻
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Lix."

"Hmm."

"Jeno suka sama lu." Kata Haechan asal.

"Ngaco."

"Kita kompak ya. Berlima Lee semua. Cuman Jisung doang yang enggak. Udah dari kecil lagi sama-sama. Eh gak, kita dari orok." Kata Haechan nginget masa kecilnya.

"Aturan kita bertujuh goblok!" Protes Felix.

"Bertujuh?" Tanya Haechan bingung.

"Seo." Kata Felix.

"Ih tapikan dia main sama kita selama seminggu doang. Terus tiba-tiba hilang gak ada kabar. Bagai ketelen sama bumi. Dan itu bikin lu sedih mulu." Kata Haechan.

"Jeno, midam, Seo itu berharga buat gue. Mereka selalu ngelindungin gua. Mereka pernah berantem gara-gara gue." Kata Felix.

"Oh hahaha,iya gue inget itu." Kata Haechan.

"Lu berdua mulu ama si markonah. Kasian si Jisung diem. Terus ada anak yang lebih tua dari kita dateng. Nemenin Jisungkan." Kata Felix.

"Ah hahaha, iya. Btw dia sapa ya?" Kata Haechan.

"Entahlah itu cuman Jisung, orang itu dan Tuhan yang tau." Kata Felix. Haechan ngangguk.

"Eh btw surat yang gue kasih udah lu baca?" Tanya Haechan.

"Oiiya lupa." Kata Felix terus buka tasnya nyari amplop surat yang Haechan kasih tadi. Terus ngebaca.

Setelah ngebaca tuh kertas langsung diremes sama Felix. Dan dilempar kemuka Haechan.

"Aduh, goblok." Kata Haechan terus ngambil tuh gulungan kertas dan ngebaca isinya.

____

To: Lee Felix

Hi, mantan. Gimana kabar lo? Baik kan? Pasti baiklah. Udah move dari gue?hh. Gue tau lo gak mungkin bisa. Next time gue bakal kembali kehadapan lo. Bukan lagi sebagai pacar, ataupun mantan tapi musuh lo. Lo udah ngebuat pacar gue sekarat, dan kali ini gue bakal bales dendam gue ke lo. Lo yang bakal sekarat setelah ini.

From: Jung Wooseok

_____

"Wooseok? Si tower itu?" Gumam Haechan. Felix ngangguk.

"Lo harus hati-hati lix."

"Santai."

"SANTAI-SANTAI MBAH MU. LO SEPUPU GUE. KALO LO KENAPA-NAPA GIMANA LIX, HIKS.."

"Lebay lo anjing."

"HALOOO, EPIBADI HERRRR." teriak seseorang siapa lagi kalo bukan Jisung.

"Lu ngapain kesini?" Tanya Felix.

"Ngapa si lix, suka-suka gue." Jawab Jisung terus langsung tiduran.

"Aduh kak Minho ganteng." Gumam Jisung.

"Ih, Jisung lo sonoan apaa." Kaya Haechan terus dorong badan Jisung.

"INI KASUR LUAS NDUT SAYANGNYA AKOH." Teriak Jisung.

"IH GAK MAU TAU, TEMPAT GUA TADI UDAH ENA. LO GUSUR."